(Zahara Almira Ramadhan)

Halo, Sobat Atourin! Lebaran tidak lengkap tanpa makan atau santap kuliner baik itu makanan, minuman, atau jajanan. Nah, Yogyakarta dikenal sebagai salah satu destinasi kuliner yang sangat patut kamu kunjungi. Bisa jadi tujuanmu untuk menghabiskan libur Lebaran. Saat mendengar nama Jogja, pasti kuliner yang pertama kali kamu pikirkan adalah gudeg. Seratus untuk kamu, gudeg memang merupakan salah satu kuliner khas Jogja. Selain gudeg, masih banyak lho kuliner yang menjadi ciri khas daerah istimewa ini. Jam buka tempat makannya pun juga beragam, mulai dari pagi hingga dini hari. Untuk kamu yang sudah penasaran, yuk simak kuliner legendaris Jogja di bawah ini!

Gudeg Bromo Bu Tekluk

Gudeg Bromo Bu Tekluk, atau biasa disebut Gudeg Bromo, merupakan salah satu penjual gudeg legendaris di Jogja. Gudeg Bromo telah berdiri sejak tahun 1984, tepatnya di Jalan Affandi, Caturtunggal, dekat dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Gudeg yang disajikan di sini cenderung unik. Kalau biasanya kita mengenal gudeg sebagai makanan yang kering dan juga manis, Gudeg Bromo menawarkan gudeg versi basah dan gurih. Gudegnya disiram dengan kuah areh gurih dan tentu saja sambal goreng krecek. Kamu juga bisa menambah lauk lain seperti ayam suwir, telur bacem, tahu, tempe, kepala ayam, dan ceker.

Gudeg Bromo lebih cocok untuk kamu yang sering lapar saat tengah malam karena jam operasionalnya dimulai pukul 23.00 sampai 5.00 pagi. Cara makan di sini juga sangat tradisional, yaitu duduk lesehan tanpa meja dan kursi. Walaupun begitu, Gudeg Bromo tidak pernah luput dari antrian pengunjung. Kalau kamu tertarik untuk ke sini, jangan lupa ajak teman-teman atau keluarga agar tidak bosan mengantri sendirian!

Mangut Lele yang Sedang Dimasak

Mangut Lele Mbah Marto

Mangut lele adalah menu ikan lele yang dimasak dengan kuah santan pedas. Biasanya, lele tersebut digoreng terlebih dahulu sebelum dimasak dengan santan. Tetapi, kalau ala Mbah Marto, lelenya dibakar atau diasapi supaya tidak cepat basi. Mbah Marto yang sudah berjualan sejak tahun 1989 masih sering ikut memasak dan menyambut para pengunjung. Ini dikarenakan Mbah Marto berjualan di rumahnya sendiri, tepatnya di Dusun Nggeneng, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Tempatnya memang agak pelosok, tetapi rasa mangut lele buatannya berhasil membuat orang jauh-jauh datang ke sini.

Selain mangut lele, ada juga gudeg basah, sambal krecek, tahu, tempe, telur, dan lauk-lauk lainnya. Pengunjung biasanya dipersilahkan untuk masuk ke dapur, atau pawon dalam bahasa Jawa, untuk memilih dan mengambil lauknya sendiri. Kamu dapat menikmati mangut lele Mbah Marto mulai dari jam 11.00 sampai 16.00. Pilih jam makanmu dengan baik ya, karena jam makan siang merupakan jam-jam tersibuk tempat ini.

Sate Klathak

Sate Klathak Pak Pong

Sate klathak berbeda dari sate-sate pada umumnya. Biasanya, sate yang sering ditemukan di Jogja adalah sate ayam dengan bumbu kacang dan kecap yang manis. Sedangkan, sate klathak adalah sate kambing dengan bumbu gulai yang gurih. Daging kambingnya pun ditusuk menggunakan jeruji sepeda, bukan tusukan bambu seperti sate pada umumnya. Jeruji sepeda yang berbahan besi ini adalah kunci dari empuknya sate klathak Pak Pong karena panas dari besinya menyebar sempurna ke daging kambingnya. Selain satenya, tempat ini juga menyajikan olahan daging kambing lainnya, seperti tongseng, tengkleng, gulai, dan nasi goreng.

Sama dengan kuliner legendaris Jogja lainnya, Sate Klathak Pak Pong yang sudah buka semenjak tahun 1960-an ini selalu memikat banyak pengunjung. Jadi, siap-siap mengantri ya! Kamu bisa menemukannya di Jalan Sultan Agung, Bantul, mulai jam 9.00 pagi sampai 23.30.

Ilustrasi Ayam Geprek

Ayam Geprek Bu Made

Siapa yang bingung mengapa menu ayam geprek menjadi kuliner legendaris Jogja? Tentunya karena penyajiannya yang berbeda dari ayam geprek pada umumnya. Ayam geprek Bu Made ini terkenal dengan kuah tongsengnya. Ayamnya yang renyah, juicy, dan pedas, dipadukan dengan kuah tongseng yang gurih telah menjadi ciri khas dari tempat ini. Kuah tongseng tersebut dipesan dan disajikan di mangkuk terpisah ya, Sobat Atourin. Menu ini juga dapat dinikmati bersama berbagai macam sayur tumis dan gorengan.

Untuk kamu yang tertarik, Ayam Geprek Bu Made dapat ditemukan di Jalan Wulung, Caturtunggal, Sleman, dekat dengan kampus Sanata Dharma Yogyakarta. Tempat ini juga selalu ramai dikunjungi turis dan warga lokal, terutama saat jam makan siang. Harus mengandalkan keberuntungan nih kalau mau makan siang di sini.

Nah, itu dia empat kuliner legendaris Jogja versi Atourin. Walaupun mayoritas tempatnya sudah berdiri selama puluhan tahun, cita rasa kulinernya tidak berubah dan tetap laris manis. Bahkan, pengunjung rela antri 1-2 jam demi mencicipi menu-menu tersebut. Cukup dengan mengantongi Rp20.000,00 – Rp25.000,00, kamu dijamin kenyang dan bahagia. Jadi, tunggu apalagi? Share pengalamanmu setelah mencicipi kuliner-kuliner ini ya, Sobat Atourin!