Hasnah Eha Anggiyani

Sabang, sebuah destinasi eksotis di ujung barat Indonesia, memukau dengan keindahan alamnya yang mempesona dan potensi maritim yang melimpah. Terletak di Pulau Weh, Provinsi Aceh, kota ini menawarkan pengalaman unik dengan kombinasi lanskap indah dan kekayaan maritim yang melimpah. Terletak di Provinsi Aceh, Sabang menjadi pusat kegiatan maritim dengan posisinya yang strategis di Selat Malaka. Kota ini dikenal sebagai pintu gerbang Indonesia, menawarkan pemandangan laut yang memukau dan terumbu karang yang spektakuler. Potensi maritim Sabang tidak hanya terletak pada keindahan lautnya, tetapi juga dalam kegiatan ekonomi seperti perikanan dan pariwisata. Terumbu karangnya yang indah menjadikan Sabang sebagai surga bagi penyelam, sementara keberadaan pelabuhan yang ramai memberikan dorongan bagi sektor perdagangan. Kehidupan masyarakat setempat sebagai masyarakat pesisir juga telah melahirkan berbagai budaya dan kearifan lokal.

Pantai Sumur Tiga di Pulau Weh

Untuk merangkum dan menampilkan kekayaan maritim yang dimiliki, Sabang Marine Festival rutin diadakan setiap tahun. Tahun ini, Sabang Marine Festival diselenggarakan pada 1-3 Maret yang lalu. Kegiatan ini turut mempromosikan potensi maritim Sabang serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi laut dan keberlanjutan ekosistem bawah laut. Dengan fokus utama pada kegiatan maritim, Sabang Marine Festival menyajikan serangkaian acara yang melibatkan masyarakat lokal, wisatawan, dan para ahli kelautan. Berbagai kegiatan baik aksi sosial, pasar rakyat, perlombaan dan penampilan seni disajikan selama pelaksanaan festival yang dihelat selama 3 hari. Perlombaan yang menjadi bagian dari acara ini diantaranya berupa lomba memancing, renang pesisir dan pacu jaloe (mendayung sampan tradisional). Tidak hanya sekedar mencari kemenangan, perlombaan yang dipilih sarat akan budaya yang hanya dapat ditemukan di masyarakat pesisir Sabang. Pesona budaya juga dapat ditemukan pada sajian parade budaya dengan ragam tari-tarian dan kostum tradisional serta khanduri meulaot, kegiatan adat yang ditujukan sebagai rasa syukur kepada tuhan atas kekayaan laut dan keselamatan para nelayan. Turut mendukung ekonomi masyarakat setempat, pasar rakyat dihadirkan untuk menjembatani pengunjung dengan produk-produk UMKM setempat berupa makanan dan kerajinan tradisional. Tidak ketinggalan, aksi sosial untuk pelestarian lingkungan yaitu Coral Coastal Clean Up yang mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan bersih-bersih pantai. Dengan demikian, Sabang Marine Festival tidak hanya menjadi acara rekreasi maritim, tetapi juga sebuah perayaan kearifan lokal dan keunikan budaya Sabang.

Tugu Nol Kilometer Indonesia di Pulau Weh

Dengan menghadirkan gabungan antara kegiatan rekreasi, edukasi kelautan, dan ekspresi budaya, Sabang Marine Festival menjadi magnet bagi penggemar laut, pencinta petualangan, dan mereka yang ingin merasakan pesona khas Sabang. Acara ini memberikan peluang bagi semua pihak untuk bersatu dalam upaya pelestarian laut dan mendukung perkembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan Sabang. Lokasinya yang berada di ujung barat Indonesia tidak akan menjadi penghalang untuk terus berkembang. Yuk segera rencanakan perjalananmu kesini! Kunjungi website Atourin untuk mendapat informasi dan tawaran selengkapnya!