Oleh Tim Asisten Penelitian Atourin

Aplikasi PeduliLindungi saat ini menjadi aplikasi yang dirasa wajib dimiliki oleh masyarakat untuk beraktivitas di tengah masa pandemi ini. Aplikasi resmi pemerintah ini digunakan untuk membantu instansi pemerintah dalam melakukan pelacakan untuk mengendalikan dan menghentikan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Salah satunya adalah fungsi dari aplikasi PeduliLindungi untuk berwisata. Saat ini, untuk bepergian ke ruang publik seperti mall, bioskop, hingga tempat wisata membutuhkan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuknya.

PeduliLindungi merupakan aplikasi yang berasal dan dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), tidak membuat aplikasi ini menjadi aplikasi mulus yang tak memiliki kendala. Nyatanya, selama penggunaan aplikasi ini masih memiliki beberapa masalah baik masalah teknis maupun tata kelola. Masyarakat pun secara aktif memberikan kritik dan masukan terhadap pengembangan aplikasi ini.

Karena aplikasi PeduliLindungi ini sudah menjadi wajib bagi masyarakat untuk beraktivitas di ruang publik, aplikasi ini telah banyak diunduh baik melalui Google Playstore maupun Appstore. Aplikasi PeduliLindungi ini juga banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata dan berpergian. Untuk mengetahui pendapat masyarakat terhadap aplikasi PeduliLindungi ini, maka dilakukanlah sebuah riset dengan menggunakan bantuan software Leximancer. Leximancer ini sendiri digunakan untuk membantu menemukan tema dari sekumpulan data-data yang kemudian hasil akhirnya ialah berupa pemetaan konsep terkait pendapat masyarakat terhadap aplikasi ini. 

Berdasarkan respon aktif masyarakat terhadap aplikasi PeduliLindungi melalui pemberian rating dan komentar pada Google Playstore dan Appstore, maka data yang digunakan dalam riset ini merupakan data komentar dari 200 orang, yang mana 100 komentar diambil dari Google Playstore dan 100 sisanya diambil dari Appstore. Komentar yang diambil pun mencakup komentar dari pengguna aplikasi yang memberi rating satu hingga rating lima dan merupakan komentar yang diunggah dari tanggal 14 September hingga 4 Oktober 2021. 

Berikut merupakan konsep-konsep terkait aplikasi PeduliLindungi, dimana konsep tersebut merupakan konsep yang paling sering disebutkan oleh masyarakat saat berkomentar terkait aplikasi tersebut.

Hasil Leximancer di sekitar Aplikasi PeduliLindungi

Konsep-konsep di sekitar “Aplikasi” PeduliLindungi

Kata “aplikasi” merupakan kata yang paling sering muncul pada kumpulan komentar masyarakat yang diamati. Komentar-komentar yang berkaitan erat dengan konsep ini antara lain adalah  “ribet”, “berguna”, “diwajibkan”, “perlu”, dan “benerin”. Dari beberapa kata yang sering muncul ini, terlihat bahwa masyarakat memiliki berbagai pendapat berbeda mengenai aplikasi PeduliLindungi. Selain itu, kebanyakan masyarakat hanya mengunduh dan menggunakan aplikasi ini karena diwajibkan dan diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, misalnya untuk menggunakan moda transportasi (contoh: kereta, pesawat) dan berekreasi ke mall. Sering munculnya kata “benerin” di dekat konsep “aplikasi” menunjukkan besarnya harapan masyarakat terhadap perbaikan-perbaikan bagi aplikasi ini.

Selain itu terdapat empat konsep besar yang terkait erat dengan kata “aplikasi”, yaitu:

Konsep 1: Tidak Bisa

Kata “tidak bisa” menjadi komentar kedua yang paling sering muncul. Beberapa kata kunci yang berkaitan erat dengan konsep ini antara lain: “buka”, “menambahkan”, “nomor NIK”, “telepon”, “foto”, “cetak”, dan “berkali-kali”. Hal ini menunjukkan beberapa permasalahan yang dialami oleh pengguna aplikasi, seperti penambahan informasi (NIK, no telepon, dan foto) dan pencetakan sertifikat vaksin. Selain itu kemunculan kata “berkali-kali” juga menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan tersebut terjadi secara berulang, bukan hanya sekali.

Konsep 2: Vaksin

Aplikasi PeduliLindungi memang terkait erat dengan program vaksinasi karena menyediakan fitur pendaftaran dan pencetakan sertifikat vaksin. Konsep “vaksin” muncul cukup sering pada kumpulan data ini dan terkait erat dengan kata-kata berikut: “kartu”, “cek”, “serifikat”, dan “belum”. Dari sini terlihat, bahwa pengguna aplikasi banyak menggunakan fitur ini. Sayangnya, banyaknya kemunculan kata “belum” juga menunjukan bahwa pengguna acapkali mendapatkan kendala mengenai lambat munculnya status vaksinasi dan sertifikat vaksin mereka setelah kegiatan vaksinasi dilakukan.

Konsep 3: Check-out

Salah satu fitur utama aplikasi PeduliLindungi adalah untuk menandai masuk-keluar masyarakat di suatu lokasi. Demikian lah kata “check-out” juga cukup sering muncul di kumpulan data ini. Beberapa kata yang muncul terkait erat dengan konsep ini adalah “tombol”, “versi”, dan “terbaru”. Tampaknya pembaruan pada fitur ini mendapatkan atensi khusus dari para pengguna. Perbedaan cara penggunaan versi terbaru dari fitur check-in dan check-out tampaknya membuat beberapa pengguna bingung dan kesulitan.

Konsep 4: Tolong Perbaiki

Konsep “tolong perbaiki” juga cukup banyak muncul di antara komentar pengguna. Mirip dengan konsep pertama, konsep ini juga menunjukkan ruang-ruang untuk pengembangan aplikasi. Beberapa kata yang terkait dengan konsep ini antara lain “kolom”, “cs”, “akun” dan “bug”. Dari sini terlihat bahwa pengguna mengharapkan permasalahan pengisian kolom, layanan pelanggan, serta masalah bug dapat segera diperbaiki dan diselesaikan dalam pembaruan aplikasi berikutnya.

Rekomendasi Pengembangan Aplikasi PeduliLindungi

Meski sering terabaikan, komentar pengguna aplikasi sesungguhnya dapat menangkap persepsi pengguna terhadap aplikasi beserta ekspektasi pengguna terhadap pengembangan aplikasi di masa mendatang. Dengan menganalisis konsep-konsep yang sering muncul, permasalahan utama aplikasi pun dapat disimpulkan. Dari sebagian kecil komentar pengguna, beberapa isu (pengisian data, kemunculan status vaksinasi dan sertifikat vaksin, serta fitur check-in/check-out) dapat diidentifikasi. Isu-isu tersebut dapat dijadikan fokus utama dalam pengembangan aplikasi ke depannya.

Aplikasi PeduliLindungi telah menjadi salah satu tombak utama Indonesia dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Dengan demikian, segala masukan yang sekiranya bermanfaat sudah semestinya ditimbang baik-baik dan ditindaklanjuti oleh pihak pengembang aplikasi.