Gambar Ilustrasi Museum (unsplash.com)

Time to Read: 10 minutes

(Anis Khoirunisa)

Kota Surakarta atau yang biasa dikenal dengan sebutan Kota Solo merupakan salah satu kota yang terkenal akan kebudayaan Jawa di Indonesia. Salah satu tempat wisata yang menyimpan banyak artefak dan peninggalan budaya di Surakarta yaitu Museum Keraton Surakarta. Museum tersebut cukup menyimpan banyak sejarah kebudayaan Jawa di dalamnya. Bagi para wisatawan yang ingin belajar tentang kebudayaan Jawa, tempat ini bisa menjadi rekomendasi destinasi wisata budaya. Museum yang terletak di wilayah keraton Kasunanan Surakarta ini juga menjadi daya tarik bagi para wisatawan budaya untuk berkunjung. Kemudian, apa saja sebenarnya yang tersimpan dalam museum tersebut? Berikut ini merupakan beragam peninggalan artefak dan budaya di museum tersebut.

Gambar Ilustrasi Museum (pixabay.com)

Ruangan Sang Raja

Di ruang pertama ini, kamu akan disuguhkan dengan deretan foto-foto Sultan Keraton Surakarta mulai dari Paku Buwana VII hingga Paku Buwana X. Kursi ukiran tua yang masih asli juga tampak di ruangan tersebut sejak tahun 1700-an atau pada masa Paku Buwana IV. Cukup mengesankan bukan?

Pengantin Jawa

Di dalam ruangan kedua ini, kamu akan langsung menjumpai koleksi arca dan beragam batik khas Solo. Salah satu arca yang terkenal di ruangan tersebut yaitu Arca Buddha Avalokitesvara. Selain itu, Arca Durga dan Dewa Siwa Mahaguru yang berasal dari Bali juga tampak berada di museum tersebut. Di ruangan ini pula tak ketinggalan koleksi warisan kain batik khas Solo yang sangat beragam. 

Masuk di ruangan ketiga, kamu akan disuguhkan dengan budaya dan adat pernikahan khas kerajaan Surakarta atau Solo. Satu hal yang menjadi daya tarik di ruangan ini yaitu pameran patung kuda kayu yang lengkap dengan pakaiannya serta berperan sebagai kendaraan khusus pengantin pria. Beragam relief dalam ruangan tersebut juga menggambarkan prosesi adat pernikahan Keraton Surakarta hingga tata cara pernikahannya. 

Gambar Ilustrasi Museum (unsplash.com)

Pameran Seni

Pameran seni ini dapat kamu jumpai di ruangan keempat dan kelima museum tersebut. Kamu akan disuguhkan dengan beragam karya dan benda seni yang sangat lengkap. Beragam pertunjukan seni wayang kulit dan pameran lainnya tampak menghiasi seluruh ruangan tersebut. Tidak ketinggalan pula perlengkapan wayang lainnya seperti niyaga, dalang, dan gamelan. Selain itu, lemari kaca yang terdapat adegan dan pementasan berbagai jenis wayang juga tampak menghiasi sudut barat di ruangan ini. Berbagai jenis wayang pun dipajang seperti wayang kulit, golek, hingga wayang klithik. 

Koleksi Topeng

Jika tadi membahas karya seni yang dipamerkan dalam ruangan keempat, kali ini pameran seni di ruangan kelima juga tidak kalah menariknya. Di ruangan kelima ini, kamu akan disuguhkan dengan koleksi topeng dan relief tari-tarian. Beragam jenis karya seni topeng ini sangat lengkap dan kerap kali digunakan dalam sebuah pertunjukan tari topeng. Salah satu jenis tari topeng yang sangat terkenal yaitu berasal dari cerita rakyat berjudul Legenda Keong Emas yang merupakan cerita dari Raden Inukertapati dan Dewi Candra Kirana. Selain cerita tersebut, ada pula relief pertunjukan kuda lumping, lawung, dan tarian teledek yang bisa kamu pelajari. 

Gambar Ilustrasi Museum (unsplash.com)

Mengenal Cerita dalam Keraton

Pameran alat-alat upacara adat seperti bokor, kendi, dan payung susun sebagai pelengkap upacara khitanan pangeran keraton dapat kamu jumpai di ruangan keenam. Kemudian, di ruangan ketujuh kamu akan menjumpai pula koleksi kereta kerajaan yang sangat mengagumkan. Mulai dari kereta Kyai Garuda pada masa Paku Buwana II dari VOC hingga kereta terbuka di masa Paku Buwana X yang digunakan beliau untuk keliling kota. 

Tak ketinggalan pula, ketika kamu datang ke ruangan kedelapan, kamu akan disuguhkan oleh ruangan khusus Pangeran Diponegoro. Disana terdapat relief-relief yang menceritakan tentang Pangeran Diponegoro dan Paku Buwana beserta prosesi pengadilan di tahun 1800-an. Selain itu, koleksi senjata dalam lemari kaca juga dapat kamu jumpai. Terakhir, di ruangan kesembilan kamu secara tidak langsung akan dikenalkan dengan kehidupan Keraton Surakarta. Kamu akan menemukan beragam peralatan yang digunakan di dalam keraton, seperti peralatan memasak. Selain itu, terdapat pula maket rumah Jawa dan patung-patung prajurit kecil dengan pakaiannya yang berwarna. 

Harga Tiket Masuk

Harga tiket masuknya pun cukup terjangkau dengan beragam fasilitas yang bisa kamu nikmati, yaitu Rp10.000,00 untuk dewasa dan Rp15.000,00 untuk turis mancanegara. Jam buka operasional museum ini yaitu setiap hari mulai pukul 09.00-14.00 WIB. Khusus untuk di weekend, jam buka ditambah hingga pukul 15.00 WIB. 

Itulah destinasi wisata budaya di Surakarta yang bisa kamu kunjungi. Selain itu, destinasi wisata budaya lain di Indonesia juga bisa kamu dapatkan informasinya melalui website atau media sosial Atourin.