Hasnah Eha Anggiyani

Halo Sobat Atourin! Masih ingatkah kamu dengan ARTI atau Atourin Regenerative Tourism Initiative? Inisiatif terbaru dari Atourin untuk mendorong pariwisata regeneratif melalui strategi, kampanye serta aktivitas yang mencakup 4 pilar yaitu ARTI Knowledge, ARTI Fund, ARTI Event dan ARTI Community. Sebagai bagian dari realisasi ARTI, kali ini Atourin kembali melaksanakan acara penanaman pohon mangrove di Kampung Beting, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

Muara Gembong merupakan daerah pesisir paling ujung di Kabupaten Bekasi yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Teluk Jakarta. Lokasi ini dulunya memiliki ekosistem mangrove yang cukup luas. Namun, seiring masuknya warga untuk bermukim di sekitar area ini, hamparan mangrove berubah menjadi tambak ikan dan udang. Hal ini tentu menghambat peran ekosistem mangrove sebagai pencegah abrasi. Tidak perlu waktu lama, dampak negatifnya juga telah dirasakan sendiri oleh warga setempat yaitu masuknya air laut ke pemukiman yang tidak jarang merendam rumah dan fasilitas umum lainnya. Kondisi ini perlahan merusak bangunan hingga tidak layak ditempati lagi. Semakin sempitnya luas hutan mangrove ini juga mengancam habitat aneka satwa yang ada di sana. Salah satunya adalah lutung Jawa (Trachypithecus auratus). Perlu upaya untuk mengurangi laju kerusakan hutan bakau ini. Oleh karena itu, pemilihan lokasi ini sebagai lokasi penanaman pohon mangrove adalah pilihan yang tepat.

Susur Sungai Citarum dengan Perahu Kayu Bermotor

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 17 Februari mulai pukul 6 pagi hingga 5 sore. Setelah berkumpul di meeting point, peserta sejumlah 8 orang bergerak bersama menuju lokasi penanaman mangrove. Peserta berkumpul di Kantor Kecamatan Muara Gembong yang lalu menunju Kampung Beting dengan naik perahu kayu menyusuri Sungai Citarum. Sungai sepanjang 297 KM dan merupakan salah satu yang terpanjang di Pulau Jawa. Kegiatan penanaman ini didampingi langsung oleh teman-teman Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis Muara Gembong. Sebanyak 100 bibit pohon mangrove berhasil ditanam dan akan terus bertumbuh. Sebagai informasi bahwa ini bukan pertama kalinya Atourin melakukan penanaman di Muara Gembong. Beberapa tahun lalu, kegiatan serupa dilakukan dengan menggandeng platform Lindungi Hutan.

Perjalanan Menuju Lokasi Penanaman

“Ini pengalaman yang sangat berkesan karena saya bisa naik perahu kayu memandangi sekitar daerah aliran sungai dari Sungai Citarum. Bahwa kemudian saya harus turun ke lokasi penanaman serta “mandi lumpur” adalah pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Saya harap bibit bakau yang kami tanam bisa bertumbuh dan memberi manfaat bagi warga sekitar.” tutur Khalda, salah satu peserta acara.

Mangrove memegang peran krusial dalam mencegah abrasi dan melindungi garis pantai dari kerusakan. Sistem akar yang kompleks dari pohon-pohon mangrove menyusup ke dalam tanah dan lumpur di sepanjang tepi pantai, membentuk suatu benteng alam yang efektif. Akar-akar ini mampu mengikat dan menstabilkan partikel tanah, mengurangi erosi akibat ombak dan arus laut.

Salah Satu Sisi Kampung Beting

Selain itu, mangrove juga memberikan perlindungan terhadap dampak badai dan gelombang laut yang dapat merusak garis pantai. Fungsi penyaringan akar mangrove membantu meredam energi gelombang, mengurangi tekanan yang diterima oleh tanah. Hal ini tidak hanya melindungi habitat mangrove itu sendiri, tetapi juga memberikan perlindungan ekosistem pesisir yang berdampingan.

Membuat Dodol Mangrove

Aktivitas dilanjutkan dengan menikmati santap siang yang merupakan olahan dari komoditas lokal seperti ikan tangkapan warga setempat yang banyak bekerja sebagai nelayan. Peserta juga menikmati makanan olahan dari mangrove seperti sirup mangrove. Yang tidak kalah menarik adalah peserta diajak ikut membuat dodol mangrove. Mangrove bagi perempuan setempat memang sudah lama diolah menjadi aneka makanan dan minuman. Kemudian dibentuk Kebaya atau Kelompok Bahagia Berkarya yang salah satu kegiatannya adalah untuk pengolahan produk mangrove ini. Produk olahan ini selain dikonsumsi sendiri juga dijual sebagai oleh-oleh. Tidak hanya itu, ada juga batik mangrove, batik tulis dengan pewarna alami dari mangrove. Motifnya biasanya adalah kehidupan laut.

“Melalui ARTI, Atourin berupaya untuk mendorong Langkah-langkah nyata dalam mewujudkan pariwisata Indonesia yang lebih berkelanjutan. Tentu ini adalah langkah bersama yang artinya siapa saja dan dari latar belakang apa saja bisa ikut kontribusi sesuai dengan komitmen dan kemampuan masing-masing. ARTI akan terus mendukung upaya restorasi hutan bakau di Muara Gembong.” ujar Reza Permadi, Co-founder Atourin.

Berbelanja Produk Olahan Mangrove Muara Gembong

Atourin mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan juga Pokdarwis Muara Gembong yang telah membantu penanaman kali ini. Atourin harap mangrove bukan hanya menjadi rumah bagi beragam spesies hayati, tetapi juga menjadi perisai alami yang memainkan peran penting dalam pelestarian garis pantai, mencegah kerusakan akibat abrasi, dan menciptakan keseimbangan ekosistem pesisir. Keberlanjutan lingkungan, tugas bersama. Bumi lestari, damai selamanya. Sobat Atourin, ikuti terus rangkaian kegiatan ARTI melalui blog kami ya!