Gambar Ilustrasi Seorang Traveler (pexels.com)

Time to Read: 5 menit

(Elisabeth Kivana)

“Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller.” – Ibn Battuta. Traveling atau melancong memang salah satu kegiatan yang menantang dan mengasyikan. Bepergian ke berbagai daerah, suasana baru, dengan budaya dan kebiasaan yang berbeda tentu akan meninggalkan pengalaman dan perspektif yang unik. Ada seorang anonim bahkan mengatakan, traveling mengubah cara seseorang memandang dunia. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap perjalanan akan menyajikan cerita menarik yang akan disimpan seumur hidup. Maka dari itu, tak sedikit orang melakukan kegiatan ini sebagai hobi, dan ada pula yang menjadikannya pekerjaan. Keduanya tentu akan menyimpan cerita, dan salah satu sosok traveler yang akan berbagi ceritanya adalah Anwar Pohan, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta.

Anwar, ia biasa disapa, menemukan kegemarannya yang suka menjelajah sejak masa kecilnya di Duri, Riau. Anwar kecil sangat gemar ‘nge-bolang’, atau bereksplorasi ke tempat-tempat seperti air terjun, sungai, bukit, dan perkebunan. Bahkan, saat kecil ia rela bersepeda hingga 11 kilometer menuju danau tempatnya berenang. Kesukaannya bereksplorasi dan menjelajah tempat menciptakan rasa ingin tahu yang besar terhadap dunia traveling. Seiring berjalannya waktu, Anwar mulai menggemari travel vlog yang ada di Youtube. Selain itu, Anwar juga terinspirasi dari sebuah film “Negeri 5 Menara” yang menceritakan lima sahabat yang berhasil pergi ke tempat impiannya masing-masing. Dari dua hal tersebut, Anwar membentuk tekad untuk mengunjungi kota-kota impiannya sebagai cara untuk mendalami corak budaya dan komunitas sosial yang baru baginya.

Gambar Ilustrasi Miniatur Orang di Atas Maps (pexels.com)

Perjalanan Anwar sebagai traveler dimulai saat memasuki perkuliahan di Yogyakarta. Di sela-sela waktu kuliah, Anwar juga menyibukan diri dengan berkunjung ke berbagai tempat di Yogyakarta dan Solo. Keberaniannya pun ia pupuk dengan bergabung menjadi sukarelawan sebagai pengajar dalam sebuah project bertajuk Global Volunteer di Slovakia, sekaligus mengunjungi kota-kota di Eropa. Selama traveling, tentunya Anwar mengalami peristiwa suka dan duka. Seperti saat awal berkunjung ke Yogyakarta, ia cukup kesulitan beradaptasi dengan unggah-ungguh atau sistem cara bersikap dalam adat Jawa. Selain itu, dalam perjalanannya menjelajahi Eropa, Anwar mengalami banyak kendala komunikasi di Slovenia, Prancis, dan Hungaria karena kebanyakan warganya yang tidak bisa berbahasa Inggris. Kendala keuangan pun juga dialami oleh Anwar saat melancong di Eropa, seperti biaya hidup di Kota Paris dan Oslo yang mahal menjadikannya harus pintar-pintar mengatur uang sebagai traveler. Namun, kesulitan-kesulitan tersebut menjadi tantangan dan hal menarik bagi Anwar untuk  dipelajari.

Perjalanan yang tidak sesuai rencana atau berbagai kendala yang terjadi mungkin jadi mimpi buruk bagi sebagian orang, tetapi tidak bagi Anwar. “Adrenalin dan tantangan adalah hal yang saya sukai,” katanya. Salah satu pengalaman pemacu adrenalin yang menyenangkan adalah saat ia tersesat di Kota Bratislava. Tidak hanya itu saja, adrenalin Anwar semakin meningkat ketika mendapati kuota ponselnya habis. Peristiwa tersebut membuat Anwar terpaksa mengandalkan intuisi serta bantuan orang sekitar untuk menemukan jalan pulang. Meski cukup berisiko, bagi Anwar tersesat di negeri orang dengan keterbatasan bahasa adalah hal yang sangat seru dan melatih kemandiriannya sebagai seorang traveler.

Gambar Ilustrasi Traveler di Paris (pexels.com)

Berjalan-jalan di kota-kota yang asing, terlebih dengan kebudayaan yang jauh berbeda membuat Anwar menyimpan banyak pengalaman menarik selama melancong di Indonesia serta negara-negara di Eropa. Anwar berpikir, perjalanannya di negeri sendiri saja sudah menjumpai banyak culture shock, terlebih di negeri orang. Seperti yang sudah diperkirakan, perjalanannya keliling Eropa menghasilkan cerita menarik terkait perbedaan budaya, kebiasaan, dan norma. Seperti saat berjalan-jalan di Praha dan Amsterdam, dirinya begitu kaget melihat narkoba dijual bebas di kafe-kafe setempat. Begitu juga saat musim dingin di Oslo, ia terkejut melihat orang-orang yang berenang di malam yang bersuhu minus. Tidak hanya itu saja, Anwar pun melihat kebiasaan orang-orang yang cenderung independen dan to the point, “tidak seperti masyarakat di Indonesia yang suka menyimpan perasaan, hahaha,” candanya.

Traveling ke Eropa tentu tidak hanya digunakan Anwar untuk liburan saja, seperti yang disebutkan sebelumnya, Anwar memiliki misi khusus untuk memperkenalkan Indonesia di sana. “Saya menjadi sukarelawan yang mengajar anak-anak sekolah menengah di Kota Bratislava. Sebelum pemberian materi, saya selalu sisipkan unsur budaya dari Indonesia seperti tarian dan kerajinan tangan.” Hal ini dilakukan Anwar karena kesedihannya saat presentasi dimana banyak murid yang tidak tahu Indonesia, tetapi langsung familiar dengan Bali. Bahkan beberapa dari mereka mengira Bali adalah negara yang berdiri sendiri. Anwar pun sangat menyayangkan hal ini, karena sebetulnya banyak sekali yang bisa ditawarkan Indonesia selain Pulau Bali.

Gambar Gunung Bromo di Indonesia (unsplash.com)

Anwar pun mendapat banyak pelajaran selama prosesnya menjadi sukarelawan pengajar di Bratislava serta berkeliling di negara-negara Eropa lainnya. Ia merasa Indonesia memiliki potensi besar untuk lebih dikenal dan sektor pariwisatanya juga bisa dikembangkan lebih baik lagi. Anwar berharap baik pemerintah maupun warga Indonesia lebih menonjolkan karakter dan citranya sebagai orang Indonesia, sehingga mulai banyak wisatawan yang tidak hanya terpikat keindahan Indonesia tetapi juga keramah-tamahan warganya. Ia juga menambahkan supaya masyarakat melakukan evaluasi dan meningkatkan kesadaran akan kebersihan di tempat wisata, serta peningkatan kualitas pada tempat umum seperti information center dan toilet. Terakhir, Anwar juga berharap generasi anak muda bisa lebih percaya diri sebagai orang Indonesia, “kita harus bangga mempromosikan adat dan budaya kita, terutama di media daring (dalam jaringan), karena ini salah satu cara efektif dalam mempromosikan Indonesia di kancah internasional”.

Traveling memang selalu membawa cerita dan kenangan, banyak sekali pengalaman yang bisa didapat, baik hikmah dan pembelajaran. Bagi Anwar, menjadi seorang traveler pastinya akrab dengan hal-hal yang di luar dugaan dan memacu adrenalin. Dua hal tersebut sudah seperti bumbu yang menjadikan sebuah perjalanan lengkap dan berwarna. Setiap orang bisa menjadi traveler, dan jika kamu salah satunya, kamu bisa mencari rekomendasi rencana perjalanan ke destinasi wisata seluruh Indonesia di website Atourin. Tidak hanya itu saja, Atourin menyediakan jasa itinerary planner dan juga pemesanan pemandu wisata tersertifikasi yang siap membuat perjalananmu bermakna.