(Monika Leonita)

Bermacam-macam masalah lingkungan muncul beberapa tahun belakangan ini. Masalah tersebut tak lain dan tak bukan diakibatkan oleh plastik, jenis bahan dari hampir semua barang yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kejadian yang sempat viral adalah ditemukannya sampah di Gunung Rinjani sekitar 1,6 ton yang sebagian besar adalah sampah plastik. Kegiatan membersihkan sampah ini dilakukan oleh pembuat film asal Prancis, Benjamin Ortega, bersama dengan organisasi Green Rinjani dalam waktu 72 jam pada tanggal 12 Juli 2021.

Gerakan ini pastinya merupakan hal yang positif, namun juga menjadi bukti dan pengingat bagi kita, bahwa penggunaan plastik di Indonesia masih terlalu banyak. Selain itu kebiasaan dan cara kita mengatasinya masih kurang baik. Hal ini menjadi salah satu penyebab utama Indonesia menjadi negara penyumbang sampah terbanyak kedua di dunia. Melansir data dari Sustainable Waste Indonesia (SWI) pengelolaan sampah di Indonesia masih terbilang buruk dan kurang terkendali, kurang dari 10% sampah plastik terdaur ulang dan lebih 50% tetap berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Padahal pengelolaan sampah bukanlah suatu hal yang baru dan susah dilakukan, seperti salah satu konsep waste-management yang banyak dikenal adalah konsep 3R. 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle, yang sejatinya bisa kita lakukan masing-masing sebagai individu yang bertanggung jawab. Reduce berarti mengurangi barang-barang yang berpotensial menjadi sampah, Reuse menggunakan barang yang masih bisa digunakan, dan Recycle yaitu mendaur ulang agar bisa dipakai kembali.

Walaupun konsep pengelolaan sampah ini bisa membantu mengatasi permasalahannya, tentu sikap preventif atau pencegahan adalah poin utamanya. Oleh karenanya, ujung tombak dalam pengelolaan sampah ini adalah Reduce, yaitu pengurangan penggunaan plastik. Untuk itu, yuk kita lihat dulu kebiasaan yang bisa kita lakukan dalam pengurangan sampah plastik!

  1. Pakai lagi!

Saling terkait dalam konsep 3R, salah satu langkah konkrit untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan pemakaian kembali. Plastik-plastik yang sesekali kamu dapatkan dari berbelanja dimanapun tempat kamu berbelanja, bisa kamu pakai kembali untuk belanja selanjutnya sampai plastik tersebut sudah tidak layak pakai. Dengan melakukan ini, sobat Atourin bisa membantu pengurangan plastik belanja yang memerlukan waktu 10 sampai 20 tahun untuk terurai!

Selain plastik belanja, kita juga dapat memakai lagi barang-barang plastik lainnya. Contohnya adalah wadah plastik atau container yang juga sering kita dapatkan saat membeli sebuah produk. Wadah tersebut bisa kita jadikan tempat penyimpanan barang lain seperti aksesoris, kosmetik, dan lainnya. Tentu saja jika ingin, kamu bisa juga memodifikasi dan mendekorasi wadahnya untuk menyesuaikan dengan penyimpanan barang yang diinginkan.

Nah, jika sobat Atourin perhatikan, sebetulnya dengan satu hal ini saja kita sudah menjalankan konsep 3R. Jadi memang untuk melaksanakannya semudah dan sesimpel itu!

  1. Perbanyak penggunaan barang non-plastik

Penggunaan ulang plastik harus dilakukan bersamaan dengan pengurangan yang sebenarnya. Contohnya dibanding membeli air mineral kemasan, sobat Atourin bisa membawa tumbler atau botol minum sendiri. Selain itu, beberapa barang non-plastik lainnya adalah sedotan stainless dan peralatan makan stainless.

Beberapa tahun terakhir banyak restoran yang mengubah konsep dine-in mereka menjadi lebih praktis. Peralatan makan yang disediakan menjadi hanya sekali pakai agar efisiensi biaya operasional. Maka dari itu, ada baiknya kita membawa sendiri peralatan makan supaya dapat mengurangi pemakaian plastik. Nah, jika kita memesan makanan secara online kita juga bisa menitipkan pesan untuk tidak diberikan peralatan makan plastik.

  1. Berbelanja ke Toko Tanpa Kemasan

Sesuai dengan judulnya, langkah lain yang dapat kita lakukan adalah dengan berbelanja ke toko tanpa kemasan. Toko-toko ini biasanya disebut Bulk-Store dan memiliki konsep zero-waste yang menerapkan package-free concept, sehingga kamu diharuskan membawa wadah sendiri untuk berbelanja di toko sejenis ini.

Pada dasarnya Bulk-Store ini menjual kebutuhan kita sehari-hari terutama bahan-bahan makanan. Dari berbagai jenis pasta, bumbu, dan makanan ringan juga bisa kita temukan di sini. Namun seiring berjalannya waktu, ada pula yang menyediakan kebutuhan lainnya seperti sampo, sabun, dan deterjen. Masih dengan konsep yang sama, keperluan ini tidak dijual seperti biasanya, melainkan berbentuk refill station.

Inilah salah satu keunikan lainnya, karena mereka menjual tanpa kemasan, maka pembeli bebas menentukan berapa gram satuan barang yang diinginkan. Nantinya baik bahan-bahan makanan, maupun keperluan lainnya, akan ditimbang oleh petugas toko dan dihargai sesuai harga pergramnya. Dengan sistem tersebut, selain mengurangi kemasan plastik, juga mengurangi sisa bahan makanan yang berpotensi berlebih. Hal ini berdampak positif pada global-warming, sebagaimana sampah organik yang salah satunya adalah makanan sisa bisa menyebabkan gas efek rumah kaca jika tidak diolah dengan benar.

Wah, ternyata manfaatnya banyak sekali ya, sobat Atourin! Kalau gitu kita lihat dulu yuk bulk-store yang bisa kita kunjungi.

Saruga

(sumber: dokumentasi pribadi penulis)

Berdiri sejak 2018, Saruga menjadi salah satu pionir bulk-store dengan tagline package-free store. Toko ini bisa dikunjungi setiap harinya di daerah Bintaro tepatnya di Jalan Taman Bintaro 1 sektor 1 (samping Superindo), Kota Tangerang Selatan Banten, dari pukul 10.00 sampai 19.00 WIB.

Adi Asmawan selaku pendiri Saruga, berharap dengan didirikannya toko ini dapat membantu masyarakat beradaptasi dengan gaya hidup zero-waste dan menjadi konsumer yang bertanggung jawab. Dengan metode scoop and scale makanan tidak akan kurang ataupun berlebihan.

Seperti toko lainnya, Saruga menjual berbagai jenis barang. Dari bumbu-bumbuan, kacang-kacangan, terigu, bahkan makanan ringan seperti  popcorn, oatmeal, dan rengginang bisa sobat Atourin temukan di sini. Selain bahan makanan, Saruga juga menjual barang-barang ramah lingkungan yang merupakan inovasi dari banyak mitra. Contohnya adalah peralatan makan bambu, pembalut kain, dan berbagai barang lainnya yang berbahan non-plastik seperti tas dan sedotan. Ada pula stasiun isi ulang sampo yang sudah resmi diluncurkan dan dapat digunakan tepat pada 22 Juni 2021 lalu yang merupakan hasil kerjasama dengan Unilever.

(sumber: dokumentasi pribadi penulis)

Keunikan lainnya yang bisa sobat Atourin temui di sini adalah tersedianya trash bank atau bank sampah. Bank sampah ini menerima jenis plastik apapun yang nantinya akan dikirim ke Kertabumi Recycling Center yang akan mengolah sampah plastik tersebut menjadi bibit plastik yang baru.

Nah jadi jika nanti sobat Atourin berkunjung ke sini, jangan lupa membawa banyak wadah dan juga sampah plastik ya! 

Naked Inc.

(sumber: dokumentasi pribadi penulis)

Memiliki konsep yang sama dengan Saruga, toko yang satu ini memiliki beberapa tempat di daerah Jabodetabek. Di antaranya adalah di Como Park Jalan Kemang Timur Jakarta Selatan, Kumulo Creative Compund The Breeze BSD Tangerang Selatan, dan Urban Farm PIK Jakarta Utara, yang memiliki jam operasional yang berbeda-beda.

Naked Inc. yang berlokasi di Kumulo BSD memiliki banyak pilihan bahan makanan yang cukup lengkap walaupun ukuran tokonya tidak begitu besar. Bermacam-macam makanan seperti batangan cokelat murni, bumbu dapur, dan berbagai jenis pasta masih bisa kita temukan di sini. Tapi jangan khawatir sobat Atourin! Walau dengan lokasi yang kecil sekalipun, Naked Inc. yang bertempat di Kumulo tetap cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan keseharianmu. Selain itu tempatnya juga dikemas dengan gaya homey yang pastinya akan membuat kamu betah berlama-lama saat berbelanja di sini!

(sumber: dokumentasi pribadi penulis)

Selama

Satu lagi toko zero-waste yang sudah berdiri sejak tahun 2019 adalah Selama. Berlokasi di Bogor tepatnya di Jalan Tebet Utara IV A nomor 2 Jakarta Selatan, sementara ini bisa kamu kunjungi dari hari Selasa sampai Minggu di jam 10.00 sampai 18.00 WIB.

Sama seperti Saruga dan Naked Inc., Selama juga menjual kebutuhan kita sehari-hari seperti bahan masakan dan barang-barang ramah lingkungan. Namun yang menjadi daya tarik, yaitu kita bisa memesan sayuran segar dari toko ini. Dengan konsep seperti membeli galon air, pemesanan sayuran segar ini menggunakan wadah yang disediakan oleh Selama yang nantinya akan ditukar dengan wadah dan pesanan berikutnya.

Itulah ketiga cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi pemakaian plastik. Walaupun saat ini kita masih belum bisa bepergian seperti biasa, sobat Atourin tetap bisa loh menjadi pejalan dan individu yang bertanggung jawab dalam hidup sehari-hari. Kita mungkin tidak bisa memutus pemakaian plastik sepenuhnya, tetapi kita bisa hidup berdampingan dengan pemakaian yang bertanggungjawab dan secukupnya.