Pelatihan Virtual Tour
Pelatihan membuat kegiatan virtual tour

Sektor pariwisata terbukti memberikan dampak yang signifikan terhadap PDB Indonesia selama bertahun-tahun. Industri ini melibatkan jutaan orang yang bekerja baik secara langsung di industri ini maupun di industri pendukung/ penunjang. Sektor ini selain memberikan dampak ekonomi juga memberikan dampak lain berupa meningkatnya interaksi sosial antar pihak terkait, pertukaran nilai dan budaya serta meningkatnya kesempatan, ide dan kolaborasi di berbagai bidang. Atourin mengerti dan menyadari bahwa untuk memajukan industri pariwisata Indonesia, maka perlu dilakukan penguatan dan pengembangan potensi dari berbagai pihak terkait (stakeholder) industri ini. Salah satu yang sangat penting adalah keberadaan rekan-rekan pemandu wisata (tour guide), yang fungsinya sangat krusial dalam menjadi penghubung antara wisatawan dengan pelaku pariwisata lainnya serta dalam menyajikan pengalaman dan pandangan pariwisata (experience & image) objek wisata tertentu.

Masa pandemi corona ini telah mengubah bagaimana hidup manusia sehari-hari dalam bekerja, belajar, dan berinteraksi sosial, tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Pandemi ini secara garis besar telah mengurangi skala mobilitas dan interaksi secara langsung antara manusia satu dengan lainnya, memberikan dampak nyata dan signifikan terhadap berbagai industri termasuk pariwisata. Pandemi ini telah menyebabkan industri pariwisata lesu bahkan di berbagai daerah berhenti beroperasi total. Atourin memiliki simpati dan dukungan terhadap keberadaan para pemangku kepentingan yang terdampak akan pandemi ini.

Pelatihan virtual tour
Penggunaan Google Street View

Salah satu dukungan yang Atourin berikan adalah berupa penyelenggaraan pelatihan online secara gratis terkait dengan managemen tour virtual. Virtual tour dapat diartikan sebagai aktivitas tour yang dilakukan melalui dan menggunakan platform dalam jaringan (daring) yang tersedia baik platform yang gratis maupun berbayar. Keberadaan teknologi tentu perlu dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga bisa memberikan pengalaman dan pandangan pariwisata yang lebih lengkap dan baik. Training ini menyasar dan diikuti oleh para pemandu wisata di seluruh Indonesia. Cara pendaftarannya sangat mudah dimana para pemandu wisata yang telah memiliki sertifikasi cukup mendaftar secara online dan menunggu pengumuman seleksi dari Tim Atourin. Dalam training pertama yang diselenggarakan pada 25 April 2020, jumlah pendaftar tercatat sebanyak 82 peserta dan sekitar 46 peserta mengikuti training di hari-H. Training dilakukan selama 2,5 jam dimana Atourin memberikan pemahaman secara menyeluruh (end-to-end) terkait dengan virtual tour dan aktivitas pemanduan. 46 peserta ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia baik Indonesia Barat, Tengah, dan Timur.

Secara umum virtual tour dapat dijalankan dimanapun dan dapat diikuti oleh siapapun asalkan terhubung dengan sambungan internet/dalam jaringan. Pelaksanaannya akan melibatkan pengalaman visual berupa foto-foto obyek wisata, audio serta video berupa penjelasan pemandu wisata atau interaksi antara pemandu wisata dan wisatawan peserta tur.

Training berjalan dengan lancar dan para peserta terlihat sangat antusias ditandai dengan partisipasi seluruh peserta dari awal sampai akhir training serta banyaknya diskusi dan pertanyaan yang terjadi. Menurut Suci Rifani dari Depok menyampaikan, “Mengetahui platform baru yang bisa digunakan tak hanya untuk masa pandemi tapi untuk jangka Panjang.” Lalu Bonaventure Onggor dari NTT mengungkapkan, “Bisa belajar cara tour virtual karena selama ini pernah dengar tentang Virtual tour, hari ini udah paham.”. Sedangkan menurut Ardian Firdaus dari Solo, “Pengalaman untuk menggunakan google map dan Google VR buat cari uang. Selama ini sebagai pemandu cuman dipakai buat mencari informasi saja.”.

Pelatihan virtual tour
Cara membuat rute di Google Maps

Atourin pun mengirimkan materi training dan rekaman training kepada seluruh peserta tersebut. Peserta juga mendapatkan sertifikan training elektronik (e-certificate). Diharapkan setelah training selesai, maka para pemandu wisata dapat mulai mencoba melakukan virtual tour di destinasi wisata dimana mereka selama ini berkecimpung.

Melihat masih besarnya animo peserta akan training ini, Atourin berencana untuk menyelanggarakan training serupa dalam waktu dekat. Di akhir training, Atourin memberikan dukungan moral berupa semangat dan rasa optimis di tengah pandemi ini. Atourin mengajak para pemandu wisata untuk bisa terus berpikir positif, berdoa, dan saling membantu dan berkolaborasi satu sama lain. Atourin siap untuk berkolaborasi dalam berbagai ide kreatif dan menarik dalam memajukan industri pariwisata Indonesia. Kami berharap bahwa training kami dapat berguna dan memberikan wawasan baru dalam pengelolaan virtual tour. Lebih lanjut, kami berharap bahwa pandemi segera berakhir dan aktivitas industri pariwisata bisa berjalan normal kembali.