(Sekar Langit Maheswari)

Belitung sudah memiliki nama sebagai daerah tambang terkemuka dengan hasil tambang yang terkenal adalah timah. Seiring dengan semakin habisnya cadangan timah dan berhentinya usaha pertambangan, Belitung melirik potensi ekonomi lain yaitu di bidang pariwisata. Berbekal indahnya pantai berbatu andesit, pulau kecil, birunya air laut, dan bahkan area bekas pertambangan. Wisata yang berusaha dikedepankan Belitung adalah wisata berbasis alam dengan sentuhan kekinian dan nuansa yang kuat. Pariwisata Belitung sendiri mulai dikenal luas sejak daerah ini menjadi tempat latar film Laskar Pelangi. Nah, mari kita simak beberapa keunikan pariwisata di Belitung.

Kerajinan Pewter

Kerajinan Pewter merupakan usaha kerajinan yang dikembangkan PT Timah dengan Pemerintah Kabupaten Bangka. Pewter adalah logam campuran antara timah dengan kandungan hingga 97% dengan tembaga dan antimon. Saat ini, kerajinan pewter menjadi salah satu produk unggulan pulau ini sebagai suvenir atau cinderamata. Sentra kerajinan ini membuka kelas singkat untuk pengunjung secara langsung membuat sendiri pewter dengan kreasinya. Buah karya ini dapat dibawa pulang sebagai persembahan orang rumah atas kerajinan timah buatan sendiri.

Museum Timah

Museum Teknologi Pertimahan atau lebih dikenal dengan Museum Timah Indonesia yang berada di Pangkalpinang, tercatat sebagai satu-satunya museum tentang timah di Asia. Museum ini menjadi menarik selain karena koleksinya tentang sejarah penambangan timah, gedungnya merupakan tempat bersejarah karena dijadikan lokasi beberapa kali perundingan atau diplomasi antara pemimpin Republik Indonesia yang diasingkan ke Bangka dengan Pemerintah Belanda dan UNCI (United Nations Commission for Indonesia). Lokasi ini pula yang menjadi saksi bisu lahirnya Perjanjian Roem-Royen pada 7 Mei 1949.

Mengunjungi Bangka Belitung, terutama Belitung tidak akan lengkap tanpa menyinggahi pantainya. Pantai Belitung yang mengelilingi sepanjang pulau menghantarkan wisatawan untuk lebih mudah mengakses. Bermodalkan perahu mesin yang dikendalikan penduduk sekitar, wisatawan dapat menyelami keindahan bahari yang kaya akan kejernihan air dengan melakukan island hopping. Island hopping sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan berpindah dari satu pulau ke pulau lain dalam waktu berdekatan. 

Kerajinan Pewter

Pantai Tanjung Kelayang

Pantai yang luas serta tekstur pasir halus menjadikan Tanjung Kelayang tempat yang cocok untuk berjalan kaki santai atau sekadar berbaring sambil menikmati semilir angin. Layaknya pantai lain di Belitung, pantai ini pun memiliki deretan batu granit raksasa di beberapa sudutnya. Salah satu yang paling terkenal adalah tumpukan batu granit raksasa yang berbentuk mirip kepala burung. Sejak 2015, pantai initermasuk dalam program pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas atau dikenal juga 10 Bali Baru oleh pemerintah.

Pulau Kelayang

Pulau ini masih ditutupi oleh hutan yang cukup lebat. Di balik hutan inilah, bersembunyi batuan granit yang memiliki tiga warna. Batu-batu granit dengan tiga warna yang tinggi menjulang menyerupai sebuah gua sudah menanti kita di sini. Tiga warna yang terdapat pada batuan granit tersebut adalah merah tua, kuning dan jingga. Entah peristiwa alam apa yang menyebabkan batu-batu ini memiliki warna seperti ini, tetapi yang jelas peristiwa tersebut memberikan keindahan yang mungkin tidak kalian temui di tempat lain.

Pantai Lengkuas

Pulau ini merupakan pulau terjauh dari rangkaian island hopping Belitung. Pulau dengan mercusuar aktif yang berdiri gagah di tengah pulaunya ini merupakan salah satu pulau kunjungan favorit. Sayangnya, mercusuar ini kini tidak bisa lagi disinggahi karena alasan perlindungan bangunan cagar budaya yang makin lama makin menurun tingkat kekuatannya.

Terdapat satu tempat bernama Telaga Bidadari. Telaga ini merupakan sebuah kolam alami yang baru akan terisi ketika laut pasang. Apabila sedang surut, kolam ini hanya daratan kering yang terkadang menjadi tempat bagi biawak atau hewan-hewan lain menghangatkan diri. Selain itu, pulau ini memiliki spot snorkeling/ freediving yang cukup baik. Letaknya persis di sebelah timur dari arah kapal nelayan memarkirkan kendaraanya. Karang-karang masih begitu segar dan banyak ikan-ikan lucu yang terkesan sudah akrab dengan kehadiran manusia.

Pantai Lengkuas

Museum Kata Andrea Hirata

Suasana yang disajikan novel Laskar Pelangi langsung terasa ketika menginjakkan kaki di halaman depan museum. Foto-foto yang dipasang di halaman museum seperti bercerita mengenai perjalanan karya sastra yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Belitung. Museum Kata Andrea Hirata menjadi museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia. Berkunjung ke museum ini bisa membuat wisatawan mengenal bagaimana karya sastra menjadi bagian penting bagi kehidupan. Wisatawan bisa mendapatkan inspirasi untuk lebih mencintai karya sastra, baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri.

Replika SD Laskar Pelangi

Tempat ini hanya satu dari sekian banyak tempat wisata yang ada di Belitung Timur, tepatnya di Kecamatan Gantong. Bagian dalam pun terdapat meja dan kursi, dan papan tulis yang ditata menyerupai ruangan kelas. Banyak pengunjung yang memanfaatkannya untuk berfoto seakan-akan sedang belajar di ruang kelas tersebut. Lokasi dari film dan novel kebanggaan Andrea Hirata ini berusaha terus dilestarikan sedemikian rupa mengikuti awal terbentuknya sekolah. Wisatawan masih bisa mendapati bangku-bangku lama yang dipakai belajar, papan tulis seadanya yang dijaga kebersihannya oleh warga, dan halaman luas yang terkadang mulai ditumbuhi ilalang.

Mengulik Belitung memang tidak akan pernah membosankan bukan, Sobat Atourin? Ada saja destinasi baru yang akan terus muncul apabila terus dikulik. Betapa istimewanya daerah ini perlu disambangi sesegera mungkin oleh Sobat Atourin. Sensasi nyata dari semilir angin pantai dan nuansa nostalgia akan kota Laskar Pelangi ini perlu menjadi tujuan wisata selanjutnya, Sobat Atourin.