Gambar Candi Ratu Boko (unsplash.com)

Time to Read: 5 minutes

(Afifah Khairunnisa)

Banyak yang setuju bahwa Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang paling menyenangkan untuk dikunjungi. Ada beragam tempat yang mampu membuat pengunjung ingin kembali lagi ke daerah yang masih memegang erat nilai-nilai budaya lokal ini. Salah satu tempat yang dapat kamu kunjungi adalah Candi Ratu Boko.

Jika dibandingkan dengan candi-candi atau peninggalan sejarah lainnya di daerah Jawa, Candi Ratu Boko mungkin tidak terlalu sering dibahas. Namun, candi yang berada sekitar 18 KM dari Malioboro ini memiliki pesonanya tersendiri.

Arsitektur Candi

Gambar Candi Ratu Boko (unsplash.com)

Secara harfiah, Candi Ratu Boko dalam Bahasa Jawa adalah Ratu Baka yang berarti “Raja Bangau”.  Belum ada keterangan yang pasti mengenai sejarah dibangunnya candi ini, namun menurut legenda yang berkembang, candi ini dibangun untuk Ratu Boko, Ayah dari Lara Jonggrang (dilansir dari borobudurpark.com). Satu-satunya peninggalan tertulis mengenai candi ini yaitu Prasasti Abhayagiriwihara yang tertanggal 792M. Pada prasasti ini tertulis bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Panangkaran.

Kawasan Candi Ratu Boko ini cukup luas yang terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya gerbang, pendopo, hingga candi pembakaran yang petanya dapat dilihat oleh pengunjung sebelum memasuki Candi Ratu Boko. Pintu gerbang Candi Ratu Boko ada dua, yaitu pintu dalam dan pintu luar, dengan ukuran pintu dalam yang lebih besar. 

Ketika kamu masuk, kamu dapat mengunjungi candi pembakaran yang berada di sebelah timur laut dari gerbang utama. Candi yang berbentuk teras setinggi tiga meter ini berbentuk kotak, dengan sumur yang berisi air suci yang digunakan untuk ritual.

Selain itu di tempat ini juga terdapat keputren yaitu area khusus wanita yang terbagi atas dua dinding batu, yang menghadap ke utara dan barat. Batu di area ini terbuat dari jenis batuan andesit.

Candi berukuran 25ha ini juga terdapat dua buah goa yang disebut Goa Lanang dan Goa Wadon. Goa ini merupakan simbol kesuburan dan kesejahteraan dan konon digunakan untuk bermeditasi pada zaman dahulunya.

Menikmati Keindahan Candi Ratu Boko

Gambar Candi Ratu Boko (pixabay.com)

Begitu kamu memasuki Kawasan Candi Ratu Boko, maka kamu akan dapat melihat sebagian wilayah Yogyakarta dan Candi Prambanan. Suhu di tempat ini yang cukup sejuk dengan angin yang sepoi-sepoi mampu membuat kamu melupakan rutinitas yang melelahkan sejenak. Selain itu, kamu juga dapat menikmati rumput-rumput yang hijau dan pepohonan yang berada di sekitar candi.

Sebaiknya kamu mengunjungi tempat ini hingga sore hari, sehingga kamu dapat menikmati indahnya langit berwarna oranye kemerah-merahan saat matahari terbenam. Kamu juga dapat memanfaatkan momen ini sebagai kesempatan untuk berfoto di gerbang dengan latar belakang langit dengan warna yang mempesona. 

Jam Operasional, Akomodasi, dan Harga Tiket Candi Ratu Boko

Candi Ratu Boko ini buka mulai pukul 06.00 pagi hingga pukul 17.00 WIB. Harga tiketnya sendiri bermacam-macam karena dibagi menjadi kategori seperti turis domestik dan turis mancanegara. Untuk turis domestik harga tiket berkisar antara Rp30.000,00 hingga Rp40.000,00.

Jika kamu ingin mengunjungi tempat ini, ada beberapa opsi akomodasi yang dapat menjadi pilihan kamu. Kamu dapat membeli paket tiket Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko dengan shuttle bus yang akan mengantarkan kamu ke dua candi tersebut. Harga tiket paket ini berkisar sekitar Rp35.000,00 hingga Rp75.000,00. Pilihan paket tiket lainnya yaitu Candi Ratu Boko dan Candi Borobudur dengan fasilitas shuttle bus, dengan harga yang sama. Opsi lainnya yaitu menyewa mobil mulai dari Rp200.000,00 atau menggunakan taksi. 

Nah, apakah kamu akan menjadikan Candi Ratu Boko ini menjadi salah satu destinasi ketika mengunjungi Yogyakarta? Jangan lupa kustomisasi rencana perjalanan kamu bersama Atourin, ya!