(Raisa Zakiah)

Time to Read: 8 minutes

Trinity, penulis blog yang gak pernah kehabisan cara untuk menyempatkan jalan – jalan ke destinasi impiannya di sela kesibukan kantornya. Trinity, The Naked Traveller, begitu orang mengenalnya. The Naked Traveller sendiri adalah situs blog milik Trinity yang di dalamnya adalah berisikan cerita-cerita perjalanan Trinity sebagai wisatawan bahkan bacpacker. Dilansir dari website Trinity The Naked Traveller, Trinity sudah memulai hobi menulisnya itu sejak tahun 2005 loh, guys!  Ia juga tak pernah bosan untuk terus menceritakan perjalanan-perjalanan serunya untuk sekedar mencoret target di bucket list-nya. Yap, cukup unik kan mendengar kata bucket list yang di dalamnya berisikan target destinasi wisata yang akan dikunjungi. Seakan mimpi bagi seseorang pekerja kantoran namun memiliki list target objek wisata, itulah Trinity. Trinity menyelesaikan jenjang pendidikan S1nya dengan gelar Sarjana Komunikasi di Universitas Diponegoro, Semarang. Kemudian mendapat kesempatan Beasiswa Asian Development Bank-Jepang untuk menyelesaikan Magister Manajemen di Asian Institute of Management, Manila, Filipina. Such a great thing, right

Ilustrasi Buku (unsplash.com)

Bahkan buku pertamanya sendiri diadaptasi dari tulisan – tulisan yang ia tuangkan di Blog travelnya (naked-traveler.com).Trinity memilih “Naked” dalam judul bukunya bukan tanpa alasan. Makna naked dalam judul buku dan nama blognya berarti sesuatu yang tidak dilindungi dan ditutup-tutupi. Tidak seperti kebanyakan tulisan perjalanan, yang cenderung mengetengahkan tentang keindahan dan daya tarik suatu tempat, blog dan buku Trinity mencakup hal-hal positif dan negatif. “Naked” juga merupakan pelesetan dari kata Indonesia “nekad” (gegabah/ keberanian). Website blog dan buku tersebut dimaksudkan untuk menginspirasi para anak muda agar memiliki keberanian untuk travelling dan mengubah persepsi masyarakat mengenai budget mahal, persiapannya yang kompleks, serta banyaknya kendala saat travelling. Tulisan-tulisan di buku maupun blog Trinity benar-benar membantah persepsi tersebut. Buku The Naked Traveller sendiri masuk dalam kategori 15 buku terlaris lingkup nasional. Dua buku telah diadaptasi menjadi dua film yaitu yang pertama berjudul Trinity dan yang kedua berjudul The Nekad Traveller.

Namun tentunya tak ada yang mudah dalam meraih impian, termasuk impian destinasi. Trinity juga memiliki lika-liku saat berusaha bernegosiasi ke atasan di kantornya mengenai keinginan ia untuk mengajukan cuti. Trinity sempat bekerja dan beberapa kali menjadi karyawan kantoran yang sebenarnya mustahil memiliki waktu luang untuk travelling. Bahkan sebelumnya Trinity berprofesi sebagai translator Bahasa Inggris-Indonesia, kontributor tetap Yahoo! Travel, kolumnis majalah perjalanan JalanJalan, dan pembawa acara TV The Naked Traveller di saluran Food Travel. Trinity memenangkan Indonesia Travel & Tourism Awards sebagai Leading Travel Writer Indonesia pada 2010 dan terpilih sebagai salah satu dari 5 Orang Paling Penting dalam Pariwisata Indonesia oleh detikTravel Readers ‘Choice pada 2014. Pencapaian yang luar biasa telah ia raih dari hobi menulis dan jalan-jalannya. 

Ilustrasi Alam Indonesia (unsplash.com)

Nyaris seluruh provinsi Indonesia telah ia jelajahi dan total 93 negara yang telah ia kunjungi, namun tak satupun  mampu menggoyahkan keyakinan dirinya akan alam Indonesia tetap masih jadi yang terbaik. 

Dalam bucketlist nya justru tertulis destinasi wisata domestik seperti Labuan Bajo, Raja Ampat, Waykambas, dan Rammang-Rammang Karst. Seluruh kisah perjalanannya yang ia abadikan dalam tulisan maupun adaptasi bukunya memberi pengaruh kepada anak muda untuk berani menapakkan diri berjelajah keliling dunia. Bukan tanpa arti, dalam bukunya Trinity juga selalu menawarkan tips and trick terjitu ketika sedang dalam perjalanan wisata. Karena pengalamannya yang lebih sering berwisata individu, Trinity selalu memiliki akal-akal cerdik untuk meminimalisir pengeluaran budget. Salah satunya dengan berburu tiket promo, mengalokasikan anggaran secara ketat, bekerja sama dengan pihak ketika yaitu endorsement, dan menghindari peak seasonPeak season sendiri adalah tahun ketika banyak orang bepergian dan harga biasanya berada pada titik paling tinggi. Peak season adalah alasan Trinity selalu mencari celah tanggal yang memungkinkan dirinya untuk cuti dari kantornya.

Ilustrasi Pembuatan Film (unsplash.com)

Tahun 2017 Film Trinity The Nekad Traveler resmi dirilis oleh salah satu production house dan siap bersaing dengan film-film layar lebar lainnya. Film ini diadaptasi dari buku Trinity sendiri dan menceritakan kisah hidupnya sebagai orang kantoran yang hobby jalan-jalan. Disutradarai oleh Rizal Mantovani, film ini diperankan oleh dua bintang utama di industri film, yaitu Maudy Ayunda sebagai Trinity dan juga Hamish Daud sebagai traveller Paul yang juga merupakan kekasih Trinity. Kisah cinta mereka diakhiri dengan pertemuan romantis ke Maladewa.

Trinty adalah inspirasi bagi setiap traveller. Keberaniannya membuat semua mimpi setiap traveller menjadi nyata. Beragam kendala saat berwisata dapat dilewati dengan baik dan bijak. Sesuai prinsip Trinity, “Tak perlu takut di awal, yang penting jalan-jalan, fokus nomor dua.”  Untuk kalian yang hobi travelling namun masih ragu-ragu, sebaiknya segera memulai membaca buku atau blog Trinty dengan upaya meyakinkan dan memantapkan diri kalian untuk berani melintasi bagian belahan bumi lainnya. 

Menarik sekali ya cerita Trinity ini. Kamu juga bisa menemukan banyak informasi dan inspirasi jalan-jalan yang menarik lainnya di berbagai daerah di Indonesia dan informasi pariwisata lainnya, tentunya hanya di website dan medsos Atourin!