(Salsabilla Hisyana Zahra)

Siapa bilang wisata ke pulau butuh biaya yang besar? Kamu bisa loh wisata ke suatu pulau tanpa mengeluarkan biaya yang besar, terlebih lagi pulaunya berlokasi di Jakarta! Sebenarnya banyak loh pulau di Jakarta yang dapat kamu kunjungi, di antaranya adalah Pulau Onrust dan Pulau Kelor. Selain bersantai dengan pemandangan yang indah, kamu juga akan menemukan berbagai peninggalan bersejarah dari era kolonialisme. Mungkin memang pulau ini terkesan lebih sesuai untuk kamu yang tertarik dengan sejarah dan peninggalannya. Namun, pemandangan dan suasana yang disuguhkan oleh pulau-pulau ini juga akan membuat kamu senang menghabiskan waktu di sana. Kesan klasik yang diberikan juga akan membuat kamu berlomba-lomba untuk mengambil foto di sana. Untuk mengunjungi dua pulau ini, kamu bisa berangkat dari Pelabuhan Muara Kamal.

Pulau Kelor

Pulau Kelor yang sebelumnya dikenal dengan nama Pulau Kerkhof ini memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga masyarakat setempat memberi nama Pulau Kelor yang diibaratkan seperti lebar daun kelor. Pulau Kelor ini secara administrarif berada di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau kecil dengan pasir putih yang indah ini menyimpan nilai sejarah yang tinggi sekali. Pulau Kelor ini juga seringkali dianggap sebagai pulau yang angker, karena memiliki sejarah yang cukup kelam dan menyimpan banyak misteri. Namun, rupanya hal tersebut tidak membuat ketertarikan masyarakat terhadap pulau ini menjadi berkurang. Justru, banyak masyarakat yang penasaran dengan kisah yang disimpan oleh pulau ini.

Terdapat suatu benteng yang disebut sebagai primadona dari pulau ini, benteng tersebut merupakan daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung. Benteng yang berbentuk melingkar dan dibangun dengan bata merah tersebut, disebut sebagai Benteng Martello. Benteng Martello dibangun pada rentang waktu 1850 – 1880 oleh kolonial Belanda dengan tujuan menjadi sistem pertahanan laut Kota Batavia dan sekaligus menara pengintai. Konon, yang membangun benteng tersebut bukanlah kolonial Belanda, melainkan orang–orang Indonesia yang menjadi tahanan Belanda. Benteng yang kokoh dan tinggi ini dahulu digunakan oleh kolonial Belanda untuk mendukung kerja meriam yang dapat bermanuver 360 derajat sehingga kolonial Belanda dapat balas menembaki musuh mereka. Kini di dalamnya masih tersedia sisa anak tangga dan ruang kecil yang dianggap sebagai ruang persembunyian. Benteng kuno ini juga menjadi tujuan utama wisatawan berkunjung karena ingin mengabadikan foto di sana. Tidak jarang juga orang menggunakan tempat ini untuk melakukan foto pre-wedding, bahkan ada juga loh yang pernah menyelenggarakan pernikahan di sini.

Perairan di Sekitar Pulau yang Menenangkan

Selain Benteng Martello yang terkenal, terdapat kisah pilu yang mengatakan bahwa Pulau Kelor merupakan tempat eksekusi tahanan Belanda. Mayat para tahanan tersebut langsung dikubur di pulau ini tanpa sebuah batu nisan, sehingga saat berkunjung kesana kamu tidak mengetahui di sebelah mana para tahanan dikuburkan. Hal tersebut merupakan alasan mengapa dahulu pulau ini disebut dengan Pulau Kerkhof yang memiliki arti kuburan. Tidak heran jika pulau ini kadang disebut diselimuti cerita mistis atau angker.

Kisah pilu lain yang ada di pulau ini yaitu terjangan tsunami yang disebabkan oleh meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883. Letusan Krakatau tersebut menyebabkan runtuhnya beberapa bagian dari Benteng Martello dan terendam air. Sehingga, Benteng Martello yang awalnya memiliki tiga lapis, hanya tersisa satu lapis saja.

Pesona Pulau Kelor ini memang luar biasa. Walaupun pulau yang kecil, pasir putih yang indah dan pemandangan laut bebas yang ditawarkan akan membuat kamu betah berada di sana. Kamu juga bisa berenang di sana karena tersedia toilet dan juga terdapat mushola. Selain berenang, banyak wisatawan yang memancing, karena tersedia banyak kapal yang disewakan untuk memancing. Di pulau ini memang belum memiliki penginapan, kamu diperbolehkan memasang tenda jika ingin menginap di sana, namun harus izin terlebih dahulu kepada penjaga yang ada di sana . Waktu yang pas untuk mengunjungi Pulau Kelor adalah pada pagi hari atau sore hari, karena udaranya lebih sejuk. Terlebih lagi, pada pagi hari kamu dapat merasakan embun yang ada di pulau ini.

Benteng Martello

Pulau Onrust

Berdekatan dengan Pulau Kelor, pulau ini juga menyimpan banyak sejarah. Di pulau ini terdapat banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda. Ada sumber yang mengatakan bahwa Onrust sendiri berarti ‘tidak pernah beristirahat’ dalam Bahasa Belanda. Pulau tersebut dikatakan tidak pernah beristirahat karena dahulu merupakan tempat singgah kapal dan pergudangan lengkap dengan benteng pertahanan, sehingga aktivitas di pulau ini sangat padat. Sumber lain juga mengatakan bahwa Onrust sendiri diambil dari nama salah satu penghuni pulau yang merupakan keturunan bangsawan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis Van der Walck. Sama seperti Pulau Kelor, pulau ini juga menyimpan banyak misteri yang membuatnya terkesan angker, namun tetap menjadi daya tarik masyarakat untuk mengunjunginya.

Seiring berjalannya waktu, pulau ini telah digunakan untuk berbagai macam kegiatan atau keperluan. Seperti tempat latihan militer, penampungan para gelandangan, rumah sakit karantina, hingga tempat peristirahatan keluarga kesultanan Banten. Saat ini Pulau Onrust sudah diresmikan menjadi cagar budaya sejak tahun 1972 dengan dua kepala keluarga yang menghuni pulau tersebut. Di pulau ini, terdapat museum sederhana yang akan memberikan informasi penting mengenai sejarah tentang kolonial Belanda. Pada museum ini juga kamu bisa mengetahui riwayat dan masa kejayaan dari Pulau Onrust yang dahulu dikenal sebagai tempat favorit keluarga kesultanan Banten untuk beristirahat. Di beberapa bagian juga terdapat bukti bahwa Pulau Onrust pernah menjadi bagian perdagangan dunia.

Surga Bahari di Utara Jakarta

Seperti pada Pulau Kelor, kolonial Belanda juga meninggalkan benteng pertahanannya di Pulau Onrust. Benteng berbentuk segi lima tersebut merupakan benteng pertahanan saat bertempur melawan Portugis yang dibangun dari batu bata dan batu karang. Pada tahun 1800, Inggris berhasil mengambil alih pulau tersebut dan menyebabkan kerusakan dengan menghancurkan hampir semua bangunan yang ada pada pulau tersebut. Namun, benteng dan sisa-sisa bangunan yang sudah hancur ini sangat menarik perhatian para wisatawan, karena suasana yang diberikan membuat kamu merasa selayaknya berada di Eropa. Pulau ini juga memiliki sumber mata air yang usianya sudah berabad-abad, namun kamu tidak dianjurkan untuk minum langsung dari sumber mata air tersebut dikarenakan kemungkinan sudah terkontaminasi.

Suasana yang ditawarkan oleh Pulau Onrust memang serupa dengan Pulau Kelor. Pasir putih yang indah, pemandangan laut luas dengan latar belakang bangunan era kolonial Belanda, entah bagaimana membuat banyak orang menganggap pulau ini merupakan pulau yang romantis dan sesuai untuk dinikmati bersama pasangan. Pulau ini juga seringkali digunakan untuk memancing. Walaupun tidak ada penginapan, kamu juga dapat menginap disini dengan membawa peralatan sendiri.

Walaupun indah dan romantis, pulau ini juga menyimpan beberapa kisah yang kelam. Dahulu, Pulau Onrust merupakan tempat pemerintah kolonial Belanda memenjarakan tahanannya. Di ujung pulau, kamu dapat melihat komplek pemakaman Belanda yang sebagian besar di antaranya tidak memiliki nama. Kurang lebih hanya terdapat 4 makam yang dapat teridentifikasi, salah satunya adalah makam dari perempuan Belanda bernama Maria Van de Velve. Konon, Maria bunuh diri karena kekasihnya tak kunjung datang dan arwahnya masih mendiami Pulau Onrust sampai sekarang. Selain itu, kamu juga dapat menemukan sebuah terowongan kecil yang dahulu digunakan sebagai penjara. Hal-hal tersebut lah yang membuat Pulau Onrust mendapat pandangan sebagai pulau yang angker.

Terlepas dari kekelamannya, kedua pulau tersebut merupakan pulau yang indah. Suasana klasik yang diberikan dari bangunan yang sudah runtuh dan benteng yang ada, memikat para wisatawan untuk mengabadikan foto maupun video di sana. Terlebih lagi pantai, dermaga, sunset hingga sunrise yang dapat kamu nikmati di pulau tersebut sangat menawan. Kamu tidak akan menyesal mengunjungi pulau-pulau tersebut. Biaya masuk kedua pulau tersebut adalah 5 ribu rupiah, namun itu belum termasuk kapal maupun pemandu wisata yang kamu gunakan. Kini, sudah banyak agen travel yang menyediakan paket tur dalam sehari sehingga kamu dapat lebih berhemat. Kamu cukup mencari tahu di internet atau datang langsung ke pusat informasi Kepulauan Seribu untuk dapat mencoba menikmati pengalaman yang Pulau Kelor dan Pulau Onrust berikan.

Untuk kamu yang memiliki niat berkunjung kesana, jangan lupa untuk menjaga tata krama dan tetap mematuhi peraturan yang ada ya! Atourin juga menyediakan paket jalan-jalan ke pulau ini lewat layanan Expediso. Kontak kami untuk berbagai penawaran menarik!