Time to Read: 8 minutes
Yogyakarta, terdengar sederhana namun di dalamnya menyimpan sejuta kejutan bagi para wisatawan yang akan datang. Tak cukup dengan daya tarik sejarah dan budaya yang masih terjaga, kekayaan alam Yogyakarta juga sangat menarik perhatian. Memasuki new normal ini, Yogyakarta menjadi salah satu kota yang mulai menghidupkan kembali industri wisatanya. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Nah, bagi teman- teman yang ingin mengunjungi kota gudeg ini namun hanya memiliki waktu satu hari. Tenang saja! Artikel ini akan membantu teman- teman untuk memiliki banyak pengalaman dengan waktu yang singkat, Yuk, seharian berwisata di Yogyakarta!
Mencicip Sate Kere di Selatan Pasar Beringharjo
Yogya memang terkenal dengan kuliner gudegnya, tapi tak ada salahnya mencoba makanan lain yang dijamin juga bisa bikin ketagihan. Salah satunya adalah sate kere. Sate dengan berbahan utama lemak atau gajih ini menjadi santapan yang sayang untuk dilewatkan. Aroma khas dari sate kere ini seolah menjadi teman ketika melangkahkan kaki melewati pasar yang dibangun sejak 1952 ini. Tak hanya gajih, sate ini juga menyediakan sate daging dan jeroan. Harga tiap tusuk sate hanya dibanderol sebesar Rp 3.000,00 untuk sate gajih, dan Rp 4.000,00 untuk sate daging atau jeroan. Penjual juga menyediakan lontong sebagai pelengkap untuk menikmati sate ini.
Tak jauh dari Stasiun Tugu, penjual sate kere ini biasanya menjajakan dagangannya di emperan dekat pintu selatan Pasar Beringharjo. Dari Stasiun Tugu, kamu hanya perlu berjalan selama 10 menit melewati Malioboro hingga sampai ke Pasar Beringharjo. Cukup mudah untuk menemukan sate ini ketika pagi—sore hari. Tentunya sate ini sangat tepat menjadi pilihan sarapanmu sewaktu baru sampai ke Yogya, lho!
Berwisata Sekaligus Mengenal Sejarah di Keraton Yogyakarta
Salah satu destinasi yang tak boleh dilewatkan, Keraton Yogyakarta! Setelah puas mengisi perut di Pasar Beringharjo, kamu hanya cukup berjalan 800 meter ke arah selatan untuk sampai pada lokasi kedua ini. Baru beberapa langkah meninggalkan Pasar Beringharjo, kemegahan bangunan keraton sudah terlihat bersamaan dengan pemandangan Alun- Alun Utara yang sangat luas. Dua pohon beringin yang berada di tengah alun- alun seakan menjadi gerbang untuk menuju bangunan keraton.
Mengunjungi Keraton Yogya, kamu akan diajak untuk mengenal sejarah dan budaya Yogyakarta. Setelah melangkah masuk, pemandangan akan tertuju pada sebuah bangsal pagelaran yang biasanya difungsikan untuk kegiatan/event keraton. Busana abdi dalem dan prajurit juga terpajang rapi di balik kaca besar. Tak hanya itu, beberapa peninggalan dan koleksi keraton juga tak kalah menarik perhatian. Untuk berkunjung di lokasi ini kamu hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 7.500,00— Rp 15.000,00.
Berfoto Ria di Pemandian Permaisuri, Taman Sari
Bukan sebuah rahasia lagi jika Yogya masih sangat kental akan bangunan
bersejarahnya. Terletak 1 km dari Keraton Yogya, bangunan yang dikenal pernah digunakan sebagai pemandian permaisuri ini menjadi salah satu lokasi favorit bagi wisatawan. Bentuk bangunan yang megah dan artistik menjadi daya tarik utama untuk melakukan swafoto. Saking uniknya, setiap sudut dari Taman Sari ini dianggap instagramable. Tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkan foto keren disini, harga tiket masuk Taman Sari Yogyakarta hanya dibanderol Rp 5.000,00—Rp 15.000,00.
Saat ini Taman Sari juga sudah dibuka untuk melayani wisatawan pada pukul 09.00—15.00 WIB. Selain tetap menerapkan protokol kesehatan, jumlah pengunjung yang masuk juga dibatasi agar tidak berdesakan seperti biasanya.
Menikmati Sejuknya Hutan Pinus Mangunan
Setelah menjelajahi kekayaan sejarah dan budaya Kota Yogya, rasanya tak lengkap bila belum menikmati kekayaan alamnya. Destinasi wisata alam pertama yaitu Hutan Pinus Mangunan yang terletak di Bantul. Dari Taman Sari, kamu hanya membutuhkan waktu 45 menit untuk perjalanan ke Hutan Pinus Mangunan menggunakan mobil.
Destinasi ini seringkali menjadi destinasi yang dipilih untuk beristirahat sejenak dari hiruk pikuk perkotaan. Menyusuri jalan setapak dengan dikelilingi oleh ratusan pohon pinus yang menjulang tinggi seolah memberi kesan nyaman. Tak perlu khawatir akan terpaan sinar matahari, pohon- pohon ini telah siap sedia menjadi pelindung. Puluhan bangku kayu pun telah disiapkan untuk sekedar menikmati pemandangan atau melepas lelah. Setelah puas dengan pemandangan pepohonan pinus yang menjulang, di sekitar kawasan Hutan Pinus Mangunan ini juga terdapat spot Rumah Hobbit. Di lokasi ini, kamu dapat berfoto ria dengan replika rumah hobbit yang lucu. Harga tiket masuk Hutan Pinus Mangunan hanya Rp. 3.000,00 — Rp 5.000,00.
Makan Siang? Di Thiwul Ayu Mbok Sum aja!
Salah satu kuliner yang tak boleh dilewatkan ketika berada di kawasan Mangunan adalah thiwul Mbok Sum! Hanya perlu 5 menit perjalanan dari Hutan Pinus Mangunan untuk menuju Warung Thiwul Mbok Sum ini. Warung yang buka setiap hari pukul 05.00—19.00 WIB terletak di Jalan Mangunan Km 4.5, Dlingo, Bantul.
Thiwul merupakan makanan tradisional yang sering digunakkan sebagai pengganti nasi pada zaman dahulu. Bahan utama pembuatan makanan ini adalah tepung gaplek atau singkong. Berbeda dengan thiwul di tempat lain, thiwul yang disajikan di warung yang sudah berdiri sejak 1997 ini lebih variatif. Di tangan Mbok Sum, makanan yang biasanya hanya memiliki rasa manis dan gurih, diubahnya menjadi makanan dengan berbagai rasa seperti rasa keju, coklat, sambal, gula jawa, dan gula pasir. Tak perlu mahal untuk menjajal makanan unik ini, harga thiwul di sini hanya berkisar Rp 8.000,00—Rp 17.000,00. Murah dan unik, Thiwul Ayu Mbok Sum dapat dijadikan salah satu oleh-oleh unik dari Yogya, lho! Walaupun tanpa pengawet, Thiwul Ayu Mbok Sum dapat tahan hingga 2x 24 jam.
Menikmati Sore di Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran
Bersantai di sore hari sambil menikmati sunset adalah suatu kegiatan yang tepat untuk menyegarkan pikiran. Salah satu lokasi di Yogya yang menjadi tempat untuk berburu sunset yang indah adalah Gunung Api Purba Nglanggeran. Terletak di daerah Gunung Kidul, kamu hanya perlu melakukan perjalanan selama 45 menit dari destinasi sebelumnya.
Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan gunung yang terbentuk sekitar 60-70 juta tahun silam. Tersusun atas batuan- batuan besar yang mencapai ketinggian 700 mdpl (meter di atas permukaan laut). Jika ingin mencapai puncak, kamu harus melakukan trekking pada jalur yang sudah disediakan. Seain itu, di sini kamu juga dapat melakukan camping ataupun outbond. Namun memasuki new normal ini, Gunung Api Nglanggeran hanya dibuka untuk pendakian menuju ke puncak saja. Walaupun jam berkunjungnya juga dibatasi, kamu masih dapat menikmati sunset disini karena kawasan ini tutup setelah momen sunset selesai.
Menutup Perjalanan dengan Angkringan Tugu
Kurang lengkap berkunjung ke Yogya bila belum menghabiskan malam dengan seruputan kopi dan camilan khas angkringan. Menikmati bisingnya kendaraan yang berlalu lalang sambil diiringi dendangan pengamen jalanan menjadi pengalaman tersendiri. Berada di utara Stasiun Tugu, tepatnya di sepanjang Jalan Mangkubumi, angkringan ini menjadi tempat favorit bagi para wisatawan sebelum kembali ke daerah masing- masing.
Menu andalan dari angkringan Tugu adalah kopi jozz, kopi hitam dengan campuran arang yang telah dibakar. Sensasi pahit dan hangat dari campuran kopi dan arang ini seolah memberi cita rasa baru di lidah. Seperti halnya angkringan lainnya, angkringan ini juga menyediakan berbagai gorengan, sate, dan nasi bungkus. Harganya pun bervariasi dari Rp 1.500,00—Rp 5.000,00.
Itulah beberapa destinasi yang kami rekomendasikan untuk membuat liburan singkatmu menyenangkan. Diperlukan perencanaan yang baik untuk membuat waktu singkatmu memberi pengalaman yang luar biasa. Untuk mengatur perjalananmu agar lebih menyenangkan, Autorin memiliki beberapa layanan yang akan membantumu. Selamat berlibur dan jangan lupa selalu taati protokol kesehatan!