Time to Read: 5 minutes

(Maria Vianney Oselaga)


Kepulauan Seribu yang berada di Utara Jakarta ini mempunyai berbagai pesona,
mulai dari bawah laut, makanan, hingga sejarahnya yang belum banyak diketahui.
Terdiri dari 108 pulau – pulau namun hanya 11 pulau yang menjadi pemukiman
warganya. Letaknya yang tak jauh dari daratan Jakarta, Kepulauan Seribu
merupakan saksi bisu sejarah di Indonesia, khususnya Kota Batavia.

Benteng Martello

Salah satu peninggalan yang paling terkenal di Kepulauan Seribu ialah Benteng
Martello. Benteng Martello sebenarnya ada di Pulau Bidadari, Kelor, Onrust, dan
Cipir, namun yang masih tersisa utuh hanya ada di Pulau kelor. Keempat pulau ini
masuk ke dalam Taman Arkeologi Onrust yang ditetapkan tahun 1972 oleh
pemerintahan Ali Sadikin.
Benteng Martello yang berada di Pulau Kelor dibangun Belanda pada tahun 1850,
banteng yang terbuat dari tumpukan bata merah yang memilki kurang lebih 9 meter
dari permukaan laut, dibangun sebagai bagian sistem pertahanan laut kota Batavia.
Belanda membangun banteng ini dengan tujuan untuk banteng pertahanan dan juga
menara pengintai musuh di antara Pulau Bidadari, Onrust, dan Cipir. Bangunan
banteng ini berada di pinggir pantai barat, kikisan air laut membuat benteng tidak
lagi berada di tengah pulau, konon katanya.
Beberapa larangan bagi pengunjung di Martello di antaranya dilarang naik ke atas
benteng, dilarang memaku, atau mengebor dinding benteng, tidak mendirikan
tenda atau camping di dalam dan sekitar benteng, tidak mencoret bangunan
benteng serta tidak membuat api unggun di dalam dan di luar banteng.
Sobat Atourin yang penasaran peninggalan sejarah Benteng Martello ini bisa
melakukan perjalanan one day trip dengan mengunjungi 3 pulau, yaitu Pulau Cipir,
Onrust dan Kelor. Pulau Bidadari tidak masuk dalam paket wisata ini, karena
merupakan pulau resort. Harga paket wisata yang ditawarkan berkisar
Rp75.000,00–Rp100.000,00.

Kamar Bung Karno di Pulau Ayer

Kepulauan Seribu dari dahulu sudah populer sebagai destinasi liburan para
pembesar negara. Jika Pulau Bulat erat dengan Keluarga Cendana, maka Pulau
Ayer erat dengan Bapak Proklamator, Soekarno atau Bung Karno. Mudah dan tak
perlu makan waktu lama, Pulau Ayer dapat dicapai dengan 30 menit naik speedboat
dari dermaga Marina Ancol.

Ketika sampai di Pulau Ayer, Sobat Atourin bisa langsung merasakan nuansa
Papua, mulai dari bentuk rumah, restoran sampai papan petunjuk pun bernuansa
Papua. Nuansa Papua ini erat hubungannya dengan Bung Karno. Dulu, Bung Karno
pernah menghabiskan waktunya untuk berpikir hingga bermeditasi di Pulau Ayer.
Kabarnya, saat itu Bung Karno memikirkan kasus Pembebasan Irian Barat (kini
Papua) di pulau tersebut
Cenderawasih 4 merupakan kamar dari Bung Karno yang masih dijaga
keorisinilannya sampai sekarang. Terdiri dari dua lantai dengan beberapa kamar
tidur, fasilitas pendingin udara dan toilet dilengkapi di dalamnya. Di dalam kamar
tersebut juga terdapat sebuah foto Bung karno, pemberian Bunda Dorce.
Masih dijaga keasliannya, kamar yang dibuat bernuansa Papua dapat Sobat Atourin
kunjungi serta diinapi. Harga yang dibandrol secara paket berkisar 1 jutaan dapat
menikmati fasilitas yang ada.

Mercusuar Pulau Serbira

Pulau Sebira merupakan pulau paling utara dari Kepulauan Seribu sekaligus
menjadi gerbang utama bagi Batavia. Mercusuar Pulau Sebira ini dikenal dengan
Menara Jaga Utara. Pada tahun 1969, Raja Willem III dari Belanda, mendirikan
Menara Jaga Utara ini sebagai suar lampu pendar. Menara setinggi 42 meter ini
masih tegak berdiri walau sudah berabad–abad umurnya, namun terlihat karat
sudah menggerogoti dan cat nya mengelupas.
Terdapat 210 anak tangga untuk mencapai atas mercusuar tersebut. Anak tangga
dan pegangan dari baja sudah berkarat dan banyak yang keropos, beberapa diganti
dengan papan yang diikat atau seadanya. Walaupun masih kurang diperhatikan
bangunannya, mecusuar ini terlihat indah dari kejauhan bisa menjadi tempat swafoto
bagi pengunjung.
Sampai saat ini belum ada paket wisata yang ditawarkan ke Pulau Sebira. Sejauh ini
pemberangkatan reguler menuju Pulau Sebira belum ada dari Pelabuhan Marina
Ancol, namun Sobat Atourin bisa menggunakan kapal tradisional atau kapal
speedboat Dishub dari Pelabuhan Kali Adem, harga tiket kapal berkisar
Rp54.000,00 sampai Rp75.000,00.

Nah itu dia beberapa peninggalan sejarah di Kepulauan Seribu, bukan hanya
pesona baharinya, Sobat Atourin juga bisa melihat peninggalan sejarah yang ada.
Seribu Pulau, Seribu Pesona!

Kamu juga bisa menemukan banyak informasi dan inspirasi jalan-jalan yang menarik
di berbagai daerah di Indonesia dan informasi pariwisata lainnya, tentunya hanya di
website dan medsos Atourin!