(Shella Efelinna Rudiyanto)

Batik atau kain dengan corak dari goresan malam (lilin), tentu sudah dikenal dan banyak digunakan oleh warga negara Indonesia dan mancanegara. Salah satu hal yang mendukung batik menjadi semakin populer adalah pengukuhan batik sebagai “Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity” (Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi) oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2003. Oleh karena itu, tanggal 2 Oktober ditetapkan menjadi Hari Batik Nasional. 

Dalam sejarahnya, batik mulai ada ketika masa Kerajaan Majapahit. Hal ini dibuktikan melalui sisa-sisa batik di daerah Mojokerto dan Bonorowo (Tulungagung). Di masa lalu, kedua daerah tersebut merupakan tempat Kerajaan Majapahit. Batik pada masa Kerajaan Majapahit hanya boleh digunakan kaum bangsawan atau priyayi. Motif batiknya juga berasal dari simbol dengan nuansa tradisional Jawa, Islami, Hinduisme, dan Budhisme. 

Berbeda dengan masa lalu, batik kini dapat digunakan oleh siapa saja. Tak hanya itu, motifnya juga sudah bermacam-macam dengan maknanya tersendiri, serta ada kemunculan batik cap karena kemajuan teknologi. Sesuai dengan namanya, batik cap terbuat dari alat cap atau stempel. Pembuatan batik cap ini lebih cepat daripada batik tulis. Harganya juga lebih murah karena kurang dianggap memiliki nilai seni. 

Indonesia memiliki beberapa museum untuk mengenal lebih dalam mengenai batik. Museum tersebut tentu cocok untuk menjadi salah satu destinasi ketika kamu berlibur. Berikut ini beberapa museum batik di Indonesia.  

Museum Nasional Indonesia, Jakarta 

Museum Nasional Indonesia merupakan museum yang berdiri karena adanya himpunan buatan Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778 bernama Bataviaasch Genootschap van Kusten en Wetenschappen. Pada bagian halaman depan Museum Nasional terdapat patung Gajah, sehingga museum ini terkenal dengan nama “Museum Gajah” atau “Gedung Gajah”. Terdapat 140.000 benda bukti materiil hasil budaya manusia dan alam Indonesia yang disimpan yang disimpan dan dirawat, termasuk batik dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya itu, di Gedung Gajah ini pernah ada pelatihan membatik, loh

Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta 

Museum Ullen Sentalu didirikan oleh sebuah keluarga yang didukung kerabat Dinasti Mataram, mulai dari pangeran Kesultanan Yogyakarta hingga putri dari Istana Mangkunegaran. Setiap koleksi yang ada dalam museum adalah hibah dari para kerabat berupa koleksi pribadi mereka, untuk dijadikan riset dalam ilmu pengetahuan. Koleksi di Museum Ullen Sentalu tersebut sangat cocok dengan alam lingkungan di lereng Gunung Merapi. Beberapa koleksi peninggalan, yakni batik dan karya intelektual (syair atau tulisan). Namun, perlu diketahui bahwa di museum ini juga ada batik modern. 

Museum Batik Danar Hadi, Solo

House of Danar Hadi adalah kompleks wisata budaya yang dibangun oleh Danar Hadi Group. Tujuan dari pembangunan ini untuk melindungi dan mengembangkan budaya dan seni batik di Indonesia. Ada beberapa bagian dalam kompleks ini, yaitu nDalem Wiryaningratan, Museum Batik Kuno Danar Hadi, workshop pembuatan batik tradisional, showroom Batik Danar Hadi, pusat oleh-oleh, serta kafe. Untuk Sobat Atourin yang ingin mengetahui sejarah perkembangan batik Indonesia, proses pembuatannya, serta pengembangan, disarankan untuk mengunjungi bagian Ndalem Wiryaningratan. 

Museum Seni Neka Ubud, Bali 

Selain terkenal dengan objek wisatanya, daerah Ubud juga memiliki museum benda bersejarah, yakni Museum Seni Neka Ubud. Koleksi di museum ini terdiri dari lukisan, keris, dan patung dari berbagai daerah Indonesia. Kemudian, juga ada berbagai macam batik dengan motif khas Bali. Motif batik Bali terkenal dengan latar belakang alam dan abstraknya, seperti motif sekar jagad Bali, teratai banju, serta poleng biru. Hal menarik lainnya, dari museum ini adalah sekitar kawasan museum yang terdapat hutan kera, Desa Pandang Tegal, Puri Ubud, dan pasar seni, serta museum juga menampilkan sejumlah pementasan seni tari. 

Museum Batik Pekalongan, Pekalongan

Museum Batik Pekalongan adalah museum yang diresmikan oleh Presiden RI ke-6, yakni Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya, bangunan museum telah mengalami beberapa perubahan fungsi, mulai dari kantor administrasi keuangan pabrik gula hingga komplek perkantoran pemerintah kota. Di dalam Museum Batik Pekalongan terdapat banyak koleksi batik dari berbagai penjuru daerah nusantara, mulai dari tradisional hingga modern. Adapun kain jenis teknik batik dari mancanegara. Jika ingin belajar membatik, Museum Batik Pekalongan memiliki program pelatihan secara langsung. 

Ada banyak museum batik yang menampilkan batik dari berbagai penjuru daerah Indonesia, baik tradisional maupun modern, serta memberikan pelatihan dan pemaparan yang sempurna mengenai masing-masing batik. Tujuan dari semua pendirian museum tersebut sama, yakni melindungi dan melestarikan batik. Di masa pandemi Covid-19 ini, sulit untuk kamu bepergian, tetapi jika sangat ingin mempelajari warisan budaya Indonesia seperti batik atau lainnya, Atourin memberikan solusinya. Selain dapat melihat berbagai macam objek wisata di suatu daerah, virtual travelling Atourin membuat kamu dapat menyaksikan serta belajar berbagai macam budaya dan seni Indonesia dari berbagai penjuru daerah. Yuk, cek terus media sosial dan website serta hadir pada virtual travelling Atourin yang kamu tunggu-tunggu!