(Yassmyn Khairussalima)
Halo sobat Atourin! Seperti yang kita ketahui dan alami, pandemi Covid-19 telah berdampak dan menghambat berbagai sektor kehidupan termasuk juga pariwisata. Penurunan jumlah kunjungan ke destinasi wisata Indonesia menurun drastis jika dibandingkan dengan jumlah wisatawan sebelum pandemi. Pemerintah Indonesia melakukan berbagai macam cara agar kegiatan pariwisata Indonesia kembali berjalan normal. Salah satu langkah yang diambil Kemenparekraf RI dalam usahanya mengembalikan potensi pariwisata Indonesia yang sempat terhenti akibat pandemi, yaitu storynomics tourism. Apakah Sobat Atourin pernah mendengar istilah storynomics tourism? Yuk simak penjelasan berikut!
Storynomics sendiri bisa disimpulkan sebagai tata cara bercerita sehingga menghasilkan cerita yang menarik. Nah, hal ini juga bisa diaplikasikan pada kegiatan pariwisata yang dinamakan storynomics tourism. Storynomic tourism adalah pendekatan pariwisata yang dikemas dalam konten, baik dalam konten cerita, konten budaya bahkan sejarah dari suatu destinasi wisata. Dengan kata lain, Storynomics tourism bagaikan storytelling yang mengemas keindahan pesona wisata dalam sebuah cerita yang menarik. Sebagai gaya baru mempromosikan pariwisata Indonesia, konsep ini mengedepankan narasi, konten kreatif, dan living culture serta menggunakan kekuatan budaya sebagai DNA destinasi. Sehingga wisatawan mancanegara makin tertarik untuk mengunjungi Indonesia. Walaupun dengan kondisi pandemi, diharapkan konsep ini dapat tetap bisa menarik perhatian dan meyakinkan para wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata di Indonesia.
Penerapan storynomics tourism berlandaskan pada kekayaan budaya indonesia seperti cerita adat, tradisi, kuliner, dan budaya destinasi wisata lokal untuk menarik minat wisatawan yang tertarik. Indonesia sendiri memiliki banyak sekali destinasi wisata yang memiliki nilai historis, geologis, hingga geografis yang unik dan berbeda satu sama lain. Keunikan tersebut dapat menjadi nilai tambah bagi indonesia dalam mempromosikan pariwisata Indonesia pada wisatawan asing.
Tak hanya menikmati keindahan alam, storynomics tourism ini juga diharapkan dapat membuat para wisatawan mengetahui cerita dibalik destinasi sehingga mereka bisa berkunjung ke daerah wisata dengan maksimal juga memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru. Diharapkan wisatawan yang datang ke Indonesia nantinya dapat terkesan kemudian menyampaikan kesan baik itu ke banyak orang.
Pemerintah pusat juga melibatkan kolaborasi lintas kementerian/lembaga terkait, pemda sekitar kawasan destinasi super prioritas, serta peran komunitas lokal yang akan menjadikan storynomics tourism sebagai strategi pengembangan pariwisata andalan Indonesia, khususnya di lima kawasan destinasi wisata super prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang atau destinasi di daerah lainnya.
Storynomics mengangkat sebuah destinasi wisata dengan pembuatan konten yang menarik dan kreatif. Dengan kata lain, dengan menceritakan sisi di balik destinasi wisata tersebut. Sebagai contoh, tradisi bajapuik, yaitu tradisi “membeli” laki-laki pada saat upacara pernikahan oleh suku Minangkabau di Sumatera Barat, dimana keluarga perempuan wajib memberikan sejumlah uang, emas, atau harta benda lainnya kepada pihak laki-laki sebelum akad nikah. Tradisi ini dilakukan untuk mengangkat derajat wanita suku Minangkabau karena menganut sistem matrilineal di dalam kehidupannya yang bisa kamu baca cerita selengkapnya di website Atourin.
Contoh lainnya adalah tradisi melukat yang dilakukan oleh teman-teman Hindu di Bali. Tradisi ini dipercaya sebagai metode atau cara untuk membersihkan diri baik fisik maupun batin dari berbagai gangguan, dilakukan di pura atau tempat suci dengan sumber mata air suci. Terdapat beberapa rangkaian kegiatan baik sebelum maupun sesudah mandi melukat ini dilakukan. Bergerak ke Indonesia Timur, cerita tentang asal usul nama Raja Ampat di Papua Barat juga bisa menjadi contoh storynomics. Cerita Raja Ampat sudah hidup sejak ratusan tahun lalu sampai sekarang, dan di sana ada beberapa situs yang dipercaya terkait dengan cerita rakyat ini.
Nah, cerita menarik inilah yang jarang diketahui oleh para wisatawan asing bahkan wisatawan lokal sendiri. Dengan cerita-cerita menarik di balik suatu destinasi, diharapkan akan timbul kesadaran, pemahaman, dan pengalaman bagi wisatawan. Selain itu, pengembangan storynomics tourism juga akan dikembangkan di 244 desa wisata yang telah menjadi prioritas Kemenparekraf RI pada 2020-2024.
Atourin juga turut berkontribusi pada pengembangan pariwisata Indonesia, loh! Dengan melakukan beberapa kali pelatihan kepada para pemandu wisata di Indonesia, virtual tour ke beberapa tempat dan publikasi artikel-artikel menarik tentang cerita di balik destinasi wisata yang bisa kamu baca lebih lanjut di website Atourin.