Gambar Gunung Prau di Jawa Tengah (unsplash.com)

Time to Read: 8 minutes

(Muhammad Ariq Athallah Akbar)

Sebagian besar dari kita pasti pernah memikirkan atau berangan-angan bagaimana rasanya berada dalam kondisi lingkungan yang sedang bersalju. Sebagai warga Indonesia yang negaranya memiliki iklim tropis, sayangnya kita tidak mendapatkan kesempatan untuk menikmati salah satu jenis musim tersebut. Karena negara kita tidak memiliki musim dingin di kalender musim tahunannya. Tapi apa teman-teman tau kalau kalian masih bisa menikmati pengalaman yang bisa sedikit mengobati rasa penasaran tersebut bahkan tanpa perlu repot pergi ke negara lain. Hanya dengan pergi ke Jawa Tengah di sekitaran bulan Juni hingga September.

Pulau Jawa memiliki banyak sekali gunung yang dapat dijadikan objek wisata pendakian oleh mereka yang senang dengan kegiatan yang satu ini. Salah satunya Jawa Tengah, provinsi ini terkenal memiliki beberapa gunung favorit yang dijadikan tujuan pendakian seperti Merapi, Merbabu, Sindoro, hingga Sumbing. Tetapi diantara banyaknya pilihan gunung yang dapat didaki, ada salah satu gunung favorit bagi teman-teman yang baru ingin memulai ketertarikannya pada kegiatan pendakian yaitu Gunung Prau (Prahu) yang tepatnya berada di Kawasan Dataran Tinggi Dieng. 

Gambar Gunung Prau di Jawa Tengah (unsplash.com)

Dengan ketinggian sekitar 2565 mdpl (meter di atas permukaan laut), gunung ini berlokasi di empat kabupaten yaitu Batang, Kendal, Temanggung, dan Wonosobo. Tetapi orang-orang lebih familiar dengan lokasinya yang berada di Dieng. Ada 4 jalur utama untuk mendaki gunung Prau yaitu: 

  1. Jalur Dieng, Kabupaten Wonosobo
  2. Jalur Patak Banteng, Kabupaten Wonosobo
  3. Jalur Pranten, Kabupaten Batang
  4. Jalur Kendal, Kabupaten Kendal

Dari keempat jalur tersebut, jalur Dieng dan Patak Banteng menjadi favorit dan sering menjadi rekomendasi banyak pendaki yang telah melakukan perjalanan ke Prau. Proses registrasi dan perizinan simaksi (surat izin mendaki) sekarang dikelola dengan ketat, karena banyaknya orang-orang yang mendaki Gunung Prau. Barang bawaan kita akan didata satu per satu tiap orangnya baik dari jenis dan banyaknya barang tersebut. Sembari mendata, kita akan diberikan beberapa lembar kertas yang berisi list barang-barang apa saja yang tidak boleh dibawa saat mendaki. Fungsi dari list tersebut adalah untuk melakukan pengecekan kembali saat kita melakukan perjalanan turun, trash bag akan dibongkar untuk mendata barang-barang tersebut. Kecocokan dari barang yang dibawa ketika awal mendaki akan disamakan dengan sampah yang ada di dalam kantong sampah atau trash bag. Untuk biaya pendaftaran atau simaksi untuk gunung Prau sendiri dipatok seharga Rp15.000,00 per orangnya. Teman-teman tidak perlu khawatir jika ada beberapa barang penting yang tertinggal seperti trash bag, senter, atau botol minum karena pada pos pendaftaran terdapat penyewaan barang-barang tersebut bagi pendaki yang kebetulan lupa membawa.

Gambar Pemandangan Gunung Prau di Jawa Tengah (unsplash.com)

Setelah menyelesaikan semua proses registrasi dan pengecekan barang barulah pendakian bisa dimulai. Gunung Prau menjadi salah satu gunung yang banyak disukai oleh teman-teman yang baru melakukan pendakian karena gunung ini dirasa memiliki jarak dan tingkat kesulitan yang ideal untuk pendaki pemula. Dengan kecepatan pendakian yang normal, ketiga posnya dapat dicapai dalam jangka waktu 1,5 hingga 2 jam saja. Kemudian teman-teman sudah bisa mencapai kawasan (pos) untuk mendirikan tenda. Kemiringan dari jalur pun dirasa masih cukup friendly bagi pendaki pemula karena tidak terlalu curam tapi tetap menantang.

Gunung Prau memiliki spot untuk mendirikan tenda yang cukup banyak. Pilihannya tergantung teman-teman ingin memilih tempat mendirikan tenda yang seperti apa. Banyak dari spot tersebut berada di lapangan terbuka sehingga ketika malam hari akan sangat terasa terpaan angin ke arah tenda teman-teman. Dari banyaknya spot untuk mendirikan tenda, tempat paling favorit adalah spot yang paling dekat ketika kita datang dari jalur Patak Banteng. Spot tersebut menjadi yang paling disukai oleh para pendaki karena saat pagi hari, teman-teman dapat menikmati sunrise sembari mendapatkan view 5 gunung lainnya yaitu Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, dan Lawu. Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan kenapa Gunung Prau jadi gunung favorit banyak pendaki, karena gunung ini memiliki landscape kelima gunung tersebut.

Gambar Gunung Prau di Jawa Tengah (unsplash.com)

Nah pada saat pagi hari inilah biasanya teman-teman dapat menemukan fenomena yang namanya frozen leaf atau dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan daun yang membeku. Frozen leaf sendiri adalah situasi dimana banyak dari dedaunan yang ada di daerah teman-teman mendirikan tenda di Gunung Prau ditutupi oleh lapisan es. Karena fenomena tersebut terjadi di banyak tumbuhan atau tanaman yang berada di sana, hal itu membuat keadaan pada saat itu mirip seakan-akan ada salju yang turun dan menutupi tumbuhan yang ada di daerah tersebut. Keadaan ini bisa teman-teman temukan jika kalian melakukan pendakian pada puncak musim kemarau yang berkisar antara Juni hingga Agustus. Karena pada saat itu seluruh daerah Dieng sedang dalam kondisi terdingin yang mereka alami sepanjang tahun. Teman-teman bisa bayangkan jika di dataran Dieng saja bisa terjadi fenomena frozen leaf, bagaimana situasi di Prau yang memiliki posisi lebih tinggi dari daerah Dieng itu sendiri.

Cukup signifikannya penurunan suhu tersebut jugalah yang menjadi salah satu faktor adanya perbedaan pada sayur-sayur yang dihasilkan dari dataran Dieng. Teman-teman pasti sering mendengar istilah seperti ‘kentang Dieng’ yang terkenal memiliki kualitas yang bagus. Banyak yang percaya bahwa bagusnya kualitas dari sayur-sayuran tersebut dekat kaitannya dengan tanah dan terutama suhu yang dimiliki oleh dataran dieng itu sendiri. Karena itu, jika punya kesempatan untuk mengunjungi tempat ini teman-teman akan melihat banyak sekali perkebunan sayur yang dimiliki oleh masyarakat Dataran Tinggi Dieng.

Untuk teman-teman yang memang berencana untuk mendaki pada bulan-bulan tersebut disarankan untuk membawa persiapan lebih seperti jaket yang lebih tebal. Biasanya banyak yang tidak menyangka kalau suhu pada kondisi tersebut bisa sangat dingin sehingga menganggap enteng persiapan penanjakan. Ada baiknya teman-teman juga mempersiapkan kaos kaki dan sarung tangan yang cukup tebal dalam melakukan pendakian. Kalian juga bisa mampir ke website Atourin untuk cek informasi mengenai wisata ke daerah Jawa Tengah lainnya.