Gambar Gunung Bromo di Indonesia (unsplash.com)

Time to Read: 4 menit

(Mudhya Razanne Tiara)

Mendaki gunung merupakan salah satu pilihan yang dapat dipilih sebagai sarana refreshing dari kepenatan rutinitas. Pasalnya suasana yang sejuk ditambah pemandangan indah yang ditawarkan oleh gunung-gunung di Indonesia membuat tempat wisata ini bisa menjadi destinasi yang menyenangkan. Selain itu, pada umumnya dengan berwisata mendaki gunung maka akan ada banyak pengalaman dan momen tidak terlupakan yang bisa didapatkan. Apakah kamu tahu kira-kira berapa ya jumlah gunung yang ada di Indonesia, baik yang masih aktif maupun tidak? Hehe.

Tentunya, teman-teman perlu juga untuk mempersiapkan kesiapan sebelum berwisata mendaki gunung. Hal ini dikarenakan, wisata mendaki gunung pun memerlukan daya tahan tubuh dan stamina yang baik selama pendakian. Selain itu, kematangan rencana perjalanan dan logistik yang dibawa pun menjadi penentu nyaman dan amannya perjalanan nantinya. Terkesan repot? Tentu tidak! Karena dengan tips berikut ini, kamu bisa tetap berwisata mendaki gunung dengan penuh persiapan dan tetap menyenangkan! 

Memilih Destinasi Gunung 

Gambar Pemandangan Gunung Gede di Indonesia (unsplash.com)

Memilih destinasi wisata atau gunung yang akan didaki sangatlah penting. Pendaki atau wisatawan perlu mengetahui kondisi fisik dan niat terlebih dahulu sebelum memilih gunung tujuan. Jika ingin mendaki gunung dengan niat hanya untuk menikmati pemandangan dan disertai dengan kondisi fisik yang normal, maka teman-teman dapat memilih gunung dengan ketinggian yang tidak terlalu tinggi, jalur yang tidak sulit, dan waktu pendakian yang relatif singkat. Gunung-gunung tersebut di antaranya adalah Gunung Bromo di Jawa Timur ataupun Gunung Kencana di Jawa Barat. Kedua gunung tersebut memiliki jalur yang relatif tidak sulit karena medannya yang tidak curam, memiliki undakan yang jelas, dan banyak dikunjungi orang maupun penduduk setempat. Selain itu, gunung tersebut dapat didaki dengan waktu relatif singkat, yakni berkisar dari satu hingga dua jam dari kaki gunung. 

Lain halnya apabila teman-teman memiliki niat untuk lebih mengeksplorasi alam dan menantang diri disertai dengan tekad fisik yang kuat, maka teman-teman dapat mencoba gunung dengan jalur yang cukup sulit, ketinggian yang cukup tinggi, dan waktu pendakian yang relatif lama. Adapun gunung dengan karakteristik tersebut yang masih bisa dijangkau oleh pendaki pemula adalah Gunung Papandayan dan Gunung Gede di Jawa Barat. Kedua gunung ini memiliki jalur dengan medan yang bervariasi namun masih dapat dilalui dengan mudah. Adapun waktu pendakian umumnya memakan waktu dua jam pada Gunung Papandayan dan waktu enam jam pada Gunung Gede. 

Memilih Jadwal dan Mendaftar Surat Izin Mendaki (SIMAKSI) 

Gambar Gunung Bromo di Indonesia (unsplash.com)

Pada setiap kegiatan mendaki gunung, maka diperlukan untuk mendaftar Surat Izin Mendaki (SIMAKSI). Umumnya, beberapa gunung di Indonesia masih memiliki sistem SIMAKSI secara langsung pada pos pendakian. Akan tetapi, dewasa kini telah ada gunung-gunung yang melakukan pendaftaran SIMAKSI via online seperti di Gunung Gede. Umumnya pada SIMAKSI bentuk ini, pendaki bisa mengetahui kapasitas pendaki yang dapat diterima setiap harinya. Kuota pendaki akan sangat terbatas dan mudah habis ketika memasuki musim liburan ataupun di akhir pekan. Tips untuk hal ini adalah pastikan kamu mendaftar dari jauh-jauh hari. Selain itu, kamu juga bisa mendaftar pada hari-hari yang tidak terlalu ramai pengunjung seperti dengan memulai pendakian pada hari Kamis. Jadwal ini juga perlu disesuaikan dengan musim dan kondisi cuaca di Indonesia. Umumnya, akan lebih baik mendaki pada bulan-bulan April hingga Agustus di mana keadaan cuaca biasanya sedang cerah. Bila prosedur ini dirasa cukup sulit untuk dilakukan sendiri, kamu juga bisa menghubungi pemandu dari orang setempat untuk membantumu mengurus hal ini. 

Mempersiapkan Kondisi Fisik 

Gambar Pendaki Gunung (pexels.com)

Kondisi fisik sangatlah penting bagi kegiatan yang sangat menguras tenaga ini. Meski pendakian dengan jalur atau trek yang mudah sekalipun, ada baiknya untuk pendaki mempersiapkan diri dengan makan-makanan yang bergizi dan vitamin untuk bersemangat mendaki pada hari yang ditentukan. Apabila trek yang akan dilalui cukup sulit, maka pendaki sebaiknya perlu berolahraga satu atau dua minggu sebelum waktu pendakian. Olahraga yang dilakukan pun bisa dalam bentuk lari-lari kecil atau jogging, senam, dan workout atau berbagai jenis latihan fisik. Hal ini akan sangat berfungsi dalam melatih pernapasan, mencegah otot tidak tegang, dan melatih stamina yang baik. Tentunya hal ini perlu diimbangi pula dengan makan-makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup. 

Mempersiapkan Logistik 

Gambar Pendaki Gunung (pixabay.com)

Faktor logistik sangatlah penting untuk dicermati dengan baik. Pendaki pemula dapat membeli, meminjam, ataupun menyewa logistik pendakian. Dalam hal ini, terdapat barang wajib yang dimiliki oleh pendaki seperti sepatu gunung, jaket gunung, celana kargo, tas carrier/ day pack, dan kaos kaki yang tebal. Adapun barang lain yang dapat disewa adalah sleeping bag, matras, tenda, alat makan, dan alat masak. Dalam mempersiapkan dan mengemas barang-barang ini, keahlian mengemas sangatlah penting agar bobot logistik yang dibawa tidak memberatkan perjalanan. Selain itu, tips untuk pendaki pemula adalah dengan menitipkan barang logistik untuk dibawa porter atau mereka yang menawarkan jasa angkut selama mendaki. Meski memerlukan biaya yang lebih, namun ini bisa dijadikan opsi bagi kamu yang keberatan dalam membawa logistik pribadi. 

Dengan mempertimbangkan hal ini maka teman-teman mampu untuk mendaki gunung dengan tingkat kesulitan yang mudah hingga sedang. Pastikan ketika mendaki gunung kamu selalu menerapkan prinsip perjalan yang bertanggung jawab ya, seperti yang Atourin selama ini gencarkan. Jadi kapan kamu akan mulai berwisata mendaki gunung?