(wartaKominfo) – Badan Aksesibililitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) besinergi dengan Atourin yang merupakan startup yang bertitik fokus di bidang pariwisata. Melalui program DayaMaya (Berdaya Dengan Dunia Maya) Atourin dan BAKTI kembangkan potensi pariwisata di daerah Terdepan, Terluar Tertinggal (3T), salah satunya adalah Natuna.

Dayamaya merupakan inisiatif BAKTI dan pemerintah dengan visi mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital Indonesia terutama di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) bagi kesejahteraan masyarakat, dengan semangat gotong royong bersama para stakeholder strategis, seperti startup, serta Usaha Menengah Kecil, dan Mikro (UMKM) digital.

Dalam menjalankan riset serta implementasi rangkaian program terseburt, Tim Atourin yang terdiri dari Benarivo Triadi Putra sebagai Ketua Tim Pelaksana, Reza Permadi sebagai Tim Operasional, dan Heri Risnanto sebagai Tim Dokumentasi mengadakan pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata di Natuna selama 6 hari mulai dari 4 s.d. 9 November 2019.  Diawali dengan Audiensi bersama Disparbud Natuna dan juga Diskominfo Natuna. Selain itu, Atourin juga berkesempatan mengisi acara Sosialisasi Internet Sehat dan Aman bagi Pelajar di Natuna, yang digelar oleh Diskominfo Natuna.

Menurut Reza selaku Tim Operasional Atourin, pihaknya memilih Natuna sebagai lokasi riset dikarenakan oleh potensi wisata dan alam bahari yang dimiliki Natuna sangat lah besar tetapi tidak memiliki pemandu wisata yang tersertifikasi.

Baca juga : Menuju Pemandu Wisata Natuna Yang Tersertifikasi, Atourin Gelar Pelatihan

Kami menentukan Natuna sebagai lokasi untuk riset dan implementasi program pariwisatanya dikarenakan Natuna merupakan wilayah perbatasan delapan negara. Natuna juga memiliki potensi wisata alam dan bahari yang sangat besar, tetapi informasi wisata Natuna di media online masih minim sehingga susah ditemukan. Kabupaten Natuna pada November 2018 lalu telah ditetapkan sebagai Kawasan Geopark Nasional oleh UNESCO, tetapi berdasarkan hasil riset tim kami menemukan bahwa belum ada pemandu wisata yang memiliki sertifikasi resmi berada di Natuna, mayoritas pemandu wisata tersertifikasi masih berasal dari Batam dan Riau”, kata Reza saat audiensi bersama Disparbud Natuna.

Selanjutnya, Rivo selaku Ketua Tim Pelaksana juga menambahkan bahwa dari rangkaian program yang akan dilakukan timnya, akan diperoleh hasil berupa pemandu wisata yang tersertifikasi di Natuna. “Beberapa hal itulah yang membuat kami berniat melakukan digitalisasi pelaku wisata dan informasi obyek wisata serta melakukan pelatihan untuk pemandu wisata yang diakhiri dengan sertifikasi pemandu wisata yang berada di Kabupaten Natuna. Sehingga dari serangkaian program yang kami lakukan ini akan menghasilkan pemandu wisata tersertifikasi yang siap untuk memberikan layanan kepemanduan kepada wisatawan yang ingin berwisata ke Natuna. Selain itu, output dari program ini adalah video promosi pariwisata Natuna, video dokumenter mengenai keseharian masyarakat dan pendapat wisatawan tentang pariwisata Natuna, statistik literasi digital pada pelajar di Natuna, serta digitalisasi data obyek wisata dan pelaku wisata ke dalam sistem Atourin.” jelas Rivo.

Kedatangan Tim Atourin disambut hangat oleh Kepala Disparbud Natuna beserta jajaran, begitu pula dengan Kepala Diskominfo dan jajarannya.

Sumber artikel https://natunakab.go.id/gandeng-atourin-bakti-kembangkan-ekosistem-ekonomi-digital-di-natuna/