(Sheila Harviana Maretha)

Sebagai ibukota negara, Jakarta dihuni oleh penduduk dari berbagai macam suku. Jakarta juga menjadi ‘surga’ yang menyimpan beragam kuliner dari seluruh penjuru Nusantara. Mulai dari kuliner tradisional sampai kuliner ‘kekinian’. Kali ini, Sobat Atourin akan diajak berkeliling Jakarta untuk berburu kuliner dari berbagai daerah di Indonesia. Penasaran ‘kan kuliner apa saja yang akan kita coba? Yuk, simak ulasan berikut!

Se’i

Belakangan, kuliner bernama se’i sedang naik daun. Se’i merupakan daging yang diiris tipis memanjang. Awalnya, daging yang digunakan adalah daging rusa. Sekarang, daging yang banyak diolah dalam pembuatan se’i adalah daging babi dan daging sapi. Daging ini dimasak dengan cara diasapi dan diberi rempah-rempah. Proses pengasapannya menggunakan kayu bakar yang berasal dari kayu kosambi. Saat proses pengasapan, se’i juga ditutupi daun kosambi agar aromanya semakin kuat. Kuliner yang berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur ini akan tambah nikmat jika dimakan bersama sambal lu’at. Sambal lu’at adalah sambal khas Nusa Tenggara Timur terbuat dari cabai, jeruk nipis, dan daun lu’at. Se’i juga cocok ditemani dengan tumisan daun pepaya maupun tumisan daun singkong.

Bakwan Pontianak

Di kehidupan sehari-hari, Sobat Atourin pasti sudah tidak asing lagi dengan bakwan. Kudapan ini digemari banyak orang. Tidak jarang, bakwan juga menjadi lauk pelengkap saat makan. Namun, apakah Sobat Atourin sudah pernah mencicipi bakwan Pontianak? Sesuai dengan namanya, bakwan Pontianak merupakan bakwan khas yang berasal dari daerah Pontianak, Kalimantan Barat. Kudapan ini memiliki tekstur yang garing di luar dan lembut di dalam. Bakwan Pontianak memiliki keunikan dari bakwan pada umumnya. Keunikan tersebut terdapat pada bentuk dan isiannya. Bakwan Pontianak digoreng menggunakan cetakan khusus berbentuk bulat, sehingga menghasilkan bentuk yang simetris dan seragam. Adonan bakwan Pontianak diberi campuran daun kucai yang biasa digunakan dalam masakan Tionghoa. Untuk menambah cita rasa, bakwan Pontianak ditambah dengan udang rebon di atasnya. Sebagai pelengkapnya, bakwan Pontianak disajikan bersama sambal merah asam manis yang diracik khusus.

Bakwan

Binte Biluhuta

Setelah mencicipi kuliner khas dari Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat, Sobat Atourin akan diajak untuk mencicipi kuliner khas Gorontalo. Binte biluhuta adalah sup jagung bening khas Gorontalo. Dalam bahasa Indonesia, binte berarti jagung dan bilutuha berarti disiram. Masyarakat Gorontalo sendiri sering menyebutnya dengan milu siram. Dalam pembuatan sup ini, jagung dipipil dan dimasak dengan bermacam bumbu. Selain diberi isian jagung, sup ini juga berisi parutan kelapa dan daun kemangi. Meskipun terlihat sederhana, sup jagung ini menawarkan rasa yang lezat, yaitu manis, gurih, dan pedas dari cabai rawit. Sup jagung ini semakin nikmat karena adanya rasa dan wangi daun kemangi yang harum. Sup jagung ini sangat cocok disantap saat masih hangat.

Tahu Gejrot

Tahu Gejrot

Bagi Sobat Atourin yang suka kudapan manis dan pedas, tahu gejrot bisa menjadi salah satu pilihan. Tahu gejrot merupakan jajanan tradisional khas Cirebon yang berbahan dasar tahu. Jajanan tradisional ini terdiri dari tahu kopong yang digoreng atau tahu pong yang dipotong-potong kecil, lalu disiram kuah dari bumbu yang diracik di atas cobek. Bumbu untuk kuahtersebut adalah cabai, bawang merah, bawang putih, garam gula merah yang diulek halus dan ditambah cuka. Tahu gejrot biasa disajikan di atas piring kecil yang terbuat dari tanah liat. Cara menyantap tahu gejrot terbilang unik, yaitu menusuk tahu yang sudah dipotong-potong kecil menggunakan lidi kecil atau tusuk gigi.

Itulah beberapa kuliner khas dari berbagai daerah di Indonesia. Nah, kira-kira kuliner dari khas daerah mana nih yang mau Sobat Atourin sambangi terlebih dahulu? Untuk mengetahui berbagai informasi seputar traveling, Sobat Atourin dapat membaca artikel lainnya di website Atourin ya!