Ananda Rivi
Halo Sobat Atourin, apakah kamu pernah mendengar obyek wisata Bernama Taman Sari? Taman Sari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, sebuah gemerlap mahakarya yang menceritakan cerita kejayaan masa lampau, menawarkan pengalaman luar biasa dalam dunia arsitektur yang menggoda dan kaya akan sejarah yang terukir dalam setiap detailnya. Dibangun di bawah panji Sultan Hamengkubowono I dan diselesaikan pada masa keemasan Sultan Hamengkubowono II pada tahun 1758, Taman Sari bukan hanya sekadar taman, melainkan epik seni yang mengajak setiap pengunjung untuk melibatkan diri dalam perjalanan seni yang mendalam. Pembangunan Taman Sari tidak sekadar menjadi penanda sejarah, melainkan kisah seni yang dirancang secara bertahap. Dengan kolam pemandian yang menyapa kedamaian, tempat ganti pemandian yang mewah, area untuk menari yang memikat, dan taman-taman yang mempesona. Taman Sari adalah surga di bumi yang merangsang indera dan jiwa siapa saja yang berkunjung ke sana.
.Taman Sari terletak di Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Proses pembangunan Taman Sari melibatkan tangan-tangan mahir dari arsitek ternama seperti Tumenggung Mangundipuro, Pangeran Notokusumo, dan Demang Tegis. Mereka berhasil menciptakan buah karya yang tidak hanya memancarkan keindahan visual, tetapi juga menyimpan cerita panjang dan kekayaan budaya yang mempesona. Keistimewaan Taman Sari terletak pada arsitekturnya yang memadukan keindahan budaya Jawa, Eropa, Hindu, dan China. Sebuah perpaduan yang menghasilkan keharmonisan luar biasa, menjadikannya destinasi yang tak terlupakan bagi para pencinta seni dan sejarah. Taman Sari, sebuah karya seni yang hidup dan bernapas, mampu memelihara keanggunannya melalui perjalanan panjang waktu. Sebagai warisan berharga dari masa lalu, Taman Sari mengundang kita untuk menyelami keelokan dan keagungan Kasultanan Yogyakarta yang abadi.
Dalam kompleks Taman Sari, terdapat kolam besar menjadi tempat ritual melempar koin yang penuh harapan. Tradisi ini menambahkan nuansa magis pada keindahan Taman Sari. Selain sebagai tempat bersejarah, Taman Sari juga menjadi daya tarik bagi wisatawan dan pelaku UMKM lokal yang menjajakan produk dan layanan di sekitar kawasan ini. Menariknya, warga sekitar dengan penuh kebanggaan menjaga keaslian Taman Sari, tanpa ada yang berani merusak atau mengubahnya.
Langkah lebih dalam mengungkap pesona Taman Sari membawa kita melalui bangunan-bangunan menakjubkan seperti Gerbang Kenari, Gedong Temanten, Gedong Pangunjukan, Gapura Panggung, Gedong Sekawan, dan masih banyak lagi. Masing-masing memiliki cerita dan fungsi unik yang menambahkan dimensi ekstra pada petualangan menjelajah Taman Sari. Taman Sari juga menjadi panggung bagi berbagai ekspresi seni, termasuk kolam Umbul Winangun yang menciptakan suasana damai di sekitar bangunan dan gerbang. Kompleks ini juga disertai dengan kolam-kolam yang dikelilingi oleh jambangan-jambangan bunga yang menghiasi sekitarnya.Dari Gapura Agung, pengunjung diundang untuk melangkah ke lapisan terakhir Taman Sari. Gapura ini, yang sekarang menjadi satu-satunya yang berhasil dipugar, membuka pintu gerbang ke keindahan yang tidak dapat tergoyahkan. Sebagai bekas gerbang kedua, Gapura Agung memiliki panggung yang memungkinkan pengunjung menyaksikan Taman Sari dengan lebih dekat dan jelas. Dulunya, Taman Sari juga difungsikan sebagai bangunan untuk bertahan dan berlindung dari penjajah. Jalan bawah tanah di Taman Sari menjadi benteng perlindungan dari ancaman musuh di masa lalu. Taman Sari bukan sekadar saksi bisu sejarah, tetapi juga pelukis kecantikan permaisuri kerajaan yang menambahkan kehidupan pada setiap kolamnya.
Bagi Sobat Atourin yang merasa penasaran dengan pesona langsung Taman Sari, harga tiket masuknya sangat terjangkau, hanya 5.000 rupiah untuk wisatawan lokal dan 15.000 rupiah untuk wisatawan asing. Bagi Sobat Atourin yang masih haus akan destinasi menarik lainnya, jangan ragu untuk menjelajahi informasi lebih lanjut di website dan media sosial Atourin! Temukan pesona-pesona tersembunyi Indonesia yang menanti untuk dijelajahi.