(Titus Agung Adiyatma)
Pulau Nusakambangan terkenal sebagai pulau yang memiliki penjara-penjara yang digunakan sebagai tempat tinggal para narapidana Indonesia sejak zaman kolonial. Namun, tahukah Sobat Atourin bahwa pulau ini sebenarnya secara resmi berstatus sebagai cagar alam? Tambah lagi, pulau ini pun bisa dikunjungi oleh publik, tanpa harus menjadi tahanan terlebih dahulu hehe.
Pulau yang terletak di selatan Kabupaten Cilacap ini merupakan tempat bertumbuhnya tanaman bunga wijayakusuma. Karena itulah pulau ini dinamakan Nusakambangan, yang bermakna “pulau bunga-bungaan”. Selain bunga, terdapat juga tanaman-tanaman lain seperti perdu, nipah, dan plahlar yang kayunya setara kualitasnya dengan kayu pohon meranti dari Kalimantan.
Bagi kamu yang ingin memasuki pulau ini, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Yang pertama, akses masuk ke pulau yang tidak memerlukan izin hanya ada satu, yakni melalui Pantai Teluk Penyu yang terbuka untuk umum. Di sini, banyak nelayan yang siap menawarkan jasa penyeberangan ke Nusakambangan. Tarif yang ditawarkan relatif murah, yakni sekitar Rp30.000,00 untuk sekali jalan dan Rp50.000,00 untuk mengelilingi Pulau Nusakambangan. Satu perahu dapat ditumpangi 4-6 orang, dan perjalanan hanya memakan waktu sekitar 15 menit.
Nah, kalau sudah sampai di Nusakambangan, ada 3 kegiatan seru yang bisa kamu lakukan di sana. Apa saja kegiatannya? Simak di bawah ini:
- Berjemur dan bersantai di pantai
Sebagai sebuah pulau, tentu saja Nusakambangan punya banyak pantai yang bisa kamu kunjungi dan jadikan tempat kamu berjemur dan bersantai ria. Beberapa pantai yang bisa kamu kunjungi yakni Pantai Karangempak, Pantai Pasir Putih, Pantai Karang Pandan, Pantai Permisan, dan Pantai Kalipat. Pemandangan di semua pantai tersebut betul-betul memukau dan membuat perjalananmu ke Nusakambangan tidak sia-sia.
- Berpetualang ke Benteng Belanda
Di Nusakambangan, terdapat benteng-benteng peninggalan zaman penjajahan Belanda, yakni Benteng Karangbolong dan Benteng Pendem. Kedua benteng tersebut dibangun pada abad ke-19 dan dimanfaatkan sebagai sistem pertahanan untuk melindungi Pelabuhan Cilacap pada zaman penjajahan Belanda. Pada masa kini, kedua benteng tersebut sudah menjadi tempat wisata yang menunggu untuk dieksplorasi oleh wisatawan-wisatawan yang penuh rasa ingin tahu seperti kamu. Saat kamu melakukan eksplorasi, jangan lupa untuk memakai sepatu agar mengurangi rasa lelah di kaki.
- Foto-foto di Mercusuar
Terdapat sebuah mercusuar yang bernama Mercusuar Cimiring di Nusakambangan. Sama seperti benteng-benteng yang disebutkan di atas, mercusuar ini merupakan bangunan peninggalan zaman kolonial yang dibangun pada abad ke-19. Pemandangan dari atas mercusuar sangatlah indah, apalagi saat lampu mercusuar bersinar pada malam hari. Kalau kamu suka foto-foto, jangan sampai kamu melewatkan kesempatan berfoto di mercusuar ini saat berwisata ke Nusakambangan!
Ada pepatah bahasa Inggris yang mengatakan, don’t judge the book by its cover. Jangan nilai buku dari isinya, demikian pesan pepatah itu. Pepatah itu cocok sekali untuk Nusakambangan. Memang, cover Nusakambangan adalah tempat penahanan para narapidana Indonesia, namun isinya lebih dari sekadar penjara-penjara. Kalau ada waktu, cobalah berkunjung dan nikmatilah keindahan, keseruan, maupun ketenangan yang ditawarkan oleh Pulau Nusakambangan.