(Annisa Nurmaulia Al Fajri)

Time To Read: 4 menit

Pariwisata merupakan salah satu sektor terpenting yang mendukung proses pembangunan di Indonesia. Semua daerah yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki potensi pariwisata masing-masing, misalnya adalah daerah Tapanuli Utara. Berdasarkan pernyataan Gresita Siahaan, Wakil 1 Duta Wisata Sumatera Utara, Potensi pariwisata di daerah Tapanuli Utara biasanya merupakan pariwisata alam. Keunggulan pariwisata Tapanuli Utara dibandingkan dengan daerah lainnya adalah karena adanya tempat wisata yang bernama “Air Soda”. Tempat wisata “Air Soda” hanya ada dua di dunia yaitu di Tapanuli Utara dan Venezuela. Hal ini dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke lokasi wisata tersebut. Kandungan air di obyek wisata ini juga dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan kulit, selain membuat kulit menjadi segar tapi sekaligus membuat kulit jadi lebih halus. Obyek wisata pemandian alami lain di Tapanuli Utara adalah Kawah Sipoholon. Kawah ini terkenal karena bentuknya berupa sumber air panas yang dikelilingi dengan pemandangan alam yang dapat memanjakan mata setiap wisatawan. 

Ilustrasi Danau Toba (unsplash.com)

Karakteristik obyek wisata di daerah Tapanuli Utara terbagi menjadi tiga, antara lain wisata alam, yang dapat dilihat pada spot pariwisata Danau Toba, untuk melihat pemandangan Danau Toba biasanya masyarakat sekitar maupun wisatawan menyebutnya dengan Pulau Sibandang yang terletak di Kecamatan Muara dan menjadi spot terfavorit para wisatawan. Selanjutnya obyek wisata bangunan, misalnya obyek wisata Tugu Aritonang. Tugu Aritonang, berlokasi di desa Dolok Martumbur, Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. Tugu ini menjadi icon baru untuk Tapanuli Utara dan didirikan oleh puguan (perkumpulan) marga Aritonang yaitu salah satu marga yang mendiami wilayah Tapanuli Utara. Ketinggian Tugu Aritonang mencapai 33 meter, memiliki arsitektur futuristik dan modern. Meskipun demikian, Tugu ini tetap memiliki ciri khas yang menggambarkan Suku Batak, hal itu terletak pada corak warnanya yaitu dominasi warna putih, merah dan hitam. Kemudian terdapat obyek wisata rohani, yaitu Salib Kasih dan Bukit Doa, bangunannya berbentuk salib menjulang tinggi dan dapat digunakan wisatawan untuk melihat pemandangan seluruh wilayah Tapanuli Utara. Salib Kasih merupakan sebuah monumen yang dibangun pada tahun 1933, sebagai bentuk penghormatan atas jasa “Ingwer Ludwig Nommensen”, misionaris berkebangsaan Jerman yang telah membawa agama Kristen ke Tapanuli. 

Ilustrasi Kain Tenun (unsplash.com)

Adapun cara pengembangan obyek wisata di Tapanuli Utara agar dikenal banyak orang antara lain dengan mengikuti event nasional. Ada dua event besar yang telah dilaksanakan di Tapanuli Utara yaitu, yang pertama Festival Tenun Nusantara,  dalam Festival tersebut memamerkan kain tenun “ulos” yang merupakan kain tenun tradisional khas dari daerah Tapanuli Utara. Proses pembuatannya pun masih secara konvensional atau menggunakan peralatan tenun tradisional. Dilansir dari berbagai sumber, guna menghasilkan ulos yang berkualitas, diperlukan teknik khusus dalam menganyamnya. Waktu pengerjaan yang relatif panjang, hingga memerlukan waktu beberapa bulan untuk menyelesaikan satu helai kain ulos. Melalui kegiatan Festival Tenun Nusantara ini, pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan para model nasional juga turut bergabung dalam memeriahkannya. Kedua, Festival Danau Toba, kegiatan tersebut berupa karnaval dan untuk menyemarakkannya adalah dengan menghias mobil sesuai kreativitas masing-masing. Setelah mobil-mobil tersebut dihias, selanjutnya akan dinilai serta pemenangnya akan mendapatkan hadiah. 

Banyaknya obyek pariwisata yang terdapat di Tapanuli Utara, sehingga membuat sektor pariwisata sangat berperan dalam hal meningkatkan pendapatan asli daerah Tapanuli Utara, karena pengembangan pariwisata telah masuk ke dalam tiga misi bapak bupati Tapanuli Utara. Letak obyek pariwisata terutama wisata alam juga sangat strategis, yaitu di dekat Bandara Silangit yang sekarang berubah nama menjadi Bandara Sisingamangaraja. Hal tersebut secara tidak langsung menjadi pintu gerbang pariwisata yang ada di Tapanuli Utara. 

Ilustrasi Bandara (unsplash.com)

Sektor Pariwisata di Tapanuli Utara juga mendatangkan Investasi yang berasal dari berbagai pihak, namun untuk penyerapan tenaga kerja masih belum tercapai karena sektor pariwisata masih dalam proses pengembangan sehingga membuat tenaga kerja dalam pariwisata masih berasal dari kalangan pejabat pemerintah pariwisata saja. Pada akhirnya sektor pariwisata menjadi salah satu ikon utama yang dapat menaikkan citra Tapanuli Utara. Bagi sobat Atourin yang ingin menjelajah lebih lanjut ke Tapanuli Utara, mengunjungi berbagai obyek wisata eksotis disana, Atourin juga menyediakan layanan paket wisata dan tour guide profesional loh, yuk kepoin website Atourin untuk informasi lebih lanjutnya, jangan sampai ketinggalan ya!