(Hasna Nurul Izzah)

Beberapa waktu lalu, dua brand asal Indonesia secara resmi mendapat undangan dari Paris Fashion Week, serangkaian acara presentasi yang dilakukan oleh desainer di seluruh dunia yang diadakan setiap tahun di Paris, Perancis. Brand tersebut adalah Jewel Rock dan Sean Sheila. Namun, Jewel Rock tidak melenggang di runway, melainkan tampil di ajang showroom atau melakukan pameran dalam program “Indonesian Designers in Paris by L’Adresse Paris Agency”.

Berbicara tentang mode, ternyata banyak sekali perancang busana (desainer) asal Indonesia yang berhasil melebarkan sayapnya di luar negeri ya, Sobat Atourin! Tidak hanya Paris Fashion Week, ada juga kain nusantara yang memamerkan keindahannya di ajang Fashion Scout London beberapa tahun yang lalu. Kain nusantara dipilih karena motifnya yang unik dengan menampilkan gaya elegan nan feminin. Mengusung busana tradisional dan warisan nenek moyang, lima desainer ini membawakan koleksi terbaiknya. Kita intip yuk siapa saja sosok dibalik cantiknya kain Nusantara!

  1. Jeny Tjahyawati

Terinspirasi dari bunga loppo, Jeny menyisipkan berbagai jenis bunga yang unik dan indah dari Indonesia sehingga menjadi koleksi yang indah, modern, dan bernuansa etnik. Rincian koleksinya meliputi bordir, manik-manik, swarovsky dengan bentuk siluet A. Pola 3D pun tak luput ia gunakan untuk mempercantik koleksi ini.

  1. Tuty Adib

Desainer Tuty Adib mengangkat busana traditional dari Minangkabau, Sumatera Barat. Koleksi tersebut menampilkan potongan yang unik dan modern. Busana muslim bergaya ready to wear ini menampilkan gaya elegan dan up to date. Siluet yang ditampilkan memiliki detail beads dan handcraft.

3. Lia Afif

Dalam karyanya kali ini, Lia Afif menghadirkan konsep natural dan elegan. Ia menghadirkan busana muslim bertema Dhandaka Turqa yang merupakan gabungan bahasa Sansekerta dan Inggris. Dhandaka berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya puisi sedangkan Turqa adalah bahasa Inggris yang merupakan turunan dari Turquoise. Koleksi tersebut mengangkat kain batik Trenggalek yang memesona dan memberikan keindahan bagi si pemakai.

4. Ratu Anita Soviah

Bertajuk Kembali ke Alam, Ratu Anita Soviah membawakan koleksi dari brand nya bernama Lentera. Sang perancang menampilkan kain jumputan Palembang dengan dobby. Ratu pun memilih pewarna alam untuk semua koleksinya dengan teknik tie dye. Teknik tie dye merupakan salah satu seni menghias pakaian dengan menggunakan tinta untuk menghasilkan sebuah pola yang unik dan menarik. Warna pastel ia pilih karena memiliki kesan alam klasik dan alami.

5. Didiet Maulana

Didiet Maulana secara konsisten mengangkat indahnya kain tenun dari berbagai daerah Indonesia. Melalui brand Ikat, kain tenun ini diubah menjadi berbagai desain baju tidak hanya untuk perempuan namun juga laki-laki. Produk seperti scarf, piyama, jaket bahkan sampai swimwear yang dibuat Ikat telah membawa kain tenun menjadi busana dengan aksen modern, urban, dan bisa dipakai untuk berbagai keperluan atau acara.

Kain nusantara merupakan produk Indonesia yang sekaligus menjadi sumber inspirasi yang tak pernah habis digali. Nilai filosofis yang diwujudkan dalam setiap coraknya menjadi identitas dan kekuatan bagi industri fashion Indonesia. Kekayaan motif kain nusantara juga membawa optimisme bagi banyak sektor, khususnya bagi sub sektor fashion dalam ekonomi kreatif. Selain itu, kain nusantara memiliki beberapa jenis, di antaranya batik, ulos, lurik, kain songket, dan kain sasirangan.

Dari banyaknya jenis kain nusantara, Sobat Atourin punya yang mana saja nih?! Kita turut bangga karena dengan sentuhan tangan desainer Indonesia, kain nusantara bisa dikenal banyak orang di dunia melalui acara fashion show. Tetap lestarikan keaslian wastra Indonesia ya Sobat Atourin.