(Salsabila Rahma Az Zahro)
Kota Kretek, sebutan untuk Kabupaten Kudus yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini merupakan pelopor penghasil industri kretek atau dalam bahasa Indonesia disebut rokok. Selain terkenal dengan industri kreteknya, Kota Kudus juga terkenal dengan makanan khasnya yaitu soto kerbau, sate kerbau, pindang kerbau, dan masakan lain yang menggunakan olahan kerbau. Makanan ini memiliki latar belakang sejarah dalam penggunaan daging kerbau pada olahan makanan yang merupakan warisan dari leluhur yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Sejak jaman dulu, masyarakat Kota Kudus mayoritas adalah warga Hindu. Ajaran agama Hindu ini disebarkan melalui jalur perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat. Semakin berkembangnya jaman semakin luas ajaran agama yang disebarluaskan, hingga Islam masuk dan disebarluarkan oleh Sunan Kudus. Ajaran agama Islam diajarkan dan disebarluaskan melalui pendekatan budaya yang dapat dipahami oleh masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak memandang agama Islam sebagai ajaran yang berbeda dan bersimpangan.
Masyarakat Kudus yang mayoritas menganut agama Hindu memiliki hewan yang dianggap suci oleh mereka yaitu sapi. Oleh karena itu, sebagai bentuk toleransi antara pemeluk agama Islam dan Hindu maka orang di wilayah Kudus sepakat tidak memakan dan menyembelih sapi, dan menggantikannya dengan kerbau. Karena hal inilah makanan olahan berbahan kerbau ini menjadi terkenal dengan sejarah toleransi di dalamnya, bukan hanya itu saja, rasa daging kerbau yang memiliki tekstur yang berbeda dengan daging sapi ini membuat makanan olahan berbahan dasar kerbau menjadi bahan para pelancong untuk menikmati wisata kuliner di Kota Kudus.
Saat jalan jalan ke Kudus, kalian akan bertemu dengan banyak olahan daging kerbau yang bisa dicicipi, seperti soto kerbau, sate kerbau, dan olahan lainnya yang terbuat dari kerbau. Berkeliling Kota Kudus tanpa mencoba kuliner berbahan daging kerbau ini tidak akan sempurna jika tidak mampir ke legendaris pelopor soto kerbau yaitu Soto Kerbau Pak Di. Soto ini memiliki keunggulan sendiri dari kuahnya yang gurih dan daging kerbau yang empuk membuat para pecinta kuliner ketagihan hingga nambah beberapa porsi. Soto Pak Di buka setiap malam jam 18.30 WIB, yang bertempat di sebelah Pasar Kliwon.
Selain soto kerbau, terdapat sate kerbau yang menjadi olahan kedua masakan khas kota kudus. Rekomendasi sate kerbau yang menjadi pelopor adalah warung sate kerbau Pak Min Jastro. Makanan ini memiliki cita rasa yang sangat enak dan daging kerbau yang empuk diolah dengan menggunakan bumbu dari rempah-rempahan. Maka dari itu warung ini sangat laris dan menjadi favorit para wisatawan yang berkunjung di Kota Kudus. Warung ini bertempat di Jalan Agus Salim Blok C, dan selalu buka setiap pagi pukul 07.30 – 10.00 WIB dan buka sore hingga malam hari pada pukul 17.00 – 21.00 WIB.
Kenikmatan makanan khas Kudus dengan olahan daging kerbaunya memiliki nilai toleransi dan nilai saling menghargai antar masyarakatnya yang memiliki perbedaan. Wujud toleransi ini terlihat dari bentuk bangunan Menara Kudus yang menjadi kompleks makam Sunan Kudus. Menara ini berbentuk seperti candi sebagai wujud untuk menunjukan sikap toleransi Sunan Kudus untuk menyebar agama Islam di Kudus.
Wilayah Kota Kudus sangat cocok didatangi baik bersama keluarga dan kawan-kawan. Bukan hanya terkenal dengan olahan makanan berbahan kerbau yang nikmat, tetapi terkenal dengan sejarah toleransi dalam olahan makanan tersebut.
Bagaimana menarik bukan berkuliner di Kudus sambil mengenal sejarah di dalamnya? Jika kamu sedang berada di daerah ini, jangan segan untuk mengeksplor kuliner di wilayah ini. Tentunya banyak kuliner yang menjadi tujuan kamu untuk bisa berlibur di kota ini. Kamu bisa mendapatkan informasi dan inspirasi wisata kuliner khas di media sosial dan website Atourin ya. Selamat berkuliner!