(Yassmyn Khairussalima)
Jawa Barat tentunya memiliki banyak daya tarik bagi para wisatawan, salah satunya dalam segi kuliner. Berlimpahnya bahan baku yang tersedia lalu diolah secara tradisional, menghasilkan beraneka macam kuliner yang memiliki cita rasa yang khas. Jika sedang berlibur ke Garut, belum lengkap rasanya jika belum mencicipi jajanan khas daerah ini. Daerah yang dikenal sebagai kota intan ini, terkenal akan jajanan tradisionalnya yang memiliki cita rasa yang unik. Disebut kota intan karena julukan ini diberikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960-an setelah melihat Garut yang indah, bersih, nyaman, dan tertib. Nah, kira-kira, apa saja ya jajanan khas kota Garut? Yuk, simak penjelasannya!
Dodol
Garut dikenal sebagai kota dodol. Konon, industri pembuatan dodol sudah ada sejak tahun 1920-an dan keberadaannya masih eksis hingga sekarang, bahkan sudah diekspor hingga mancanegara. Camilan manis ini sudah menjadi oleh-oleh wajib bagi para pelancong yang mampir ke Garut. Dodol memiliki tekstur yang kenyal karena terbuat dari tepung ketan, gula, dan santan yang dicampur lalu diaduk secara terus menerus sampai mengental dan berubah warna. Proses ini memerlukan total waktu hingga 4-5 jam menggunakan tenaga manual, namun kini penggunaan mesin modern juga banyak diterapkan untuk skala yang lebih besar. Setelah adonan didinginkan, adonan dicetak kemudian dikemas dan siap dipasarkan. Sekarang, sudah banyak varian dodol Garut yang tersedia dalam berbagai bentuk dan warna, mulai dari dodol original, dodol kacang, dodol wiijen, hingga dodol buah-buahan.
Surabi
Jajanan tradisional satu ini sangat mudah ditemui khususnya di pasar atau di sekitar trotoar. Surabi hadir dalam berbagai macam topping yang bisa dipilih mulai dari keju, kacang, telur, abon, hingga oncom. Harganya pun terbilang murah, berkisar mulai dari Rp2.000,00 hingga Rp10.000,00 tergantung dari macam topping yang dipilih. Surabi memiliki bahan dasar tepung beras yang dimasak secara tradisional, menggunakan tungku dan wajan khusus dengan arang/kayu bakar sebagai alat pembakarnya.
Surabi sangat cocok disantap di pagi juga malam hari. Salah satu penjual surabi yang paling terkenal adalah Surabi Parapatan, berada di Jalan Papandayan, menjadi andalan para warga lokal untuk dijadikan sebagai sarapan. Bahkan, para pembeli harus datang lebih awal untuk menghindari antrean yang semakin panjang, loh!
Es Goyobod
Manis dan segar, itulah kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan minuman ini. Minuman yang berisikan goyobod, kelapa muda, potongan roti, es serut, susu kental manis dan sirup ini, paling cocok disantap saat cuaca panas. Goyobod sendiri dibuat dari tepung sagu aren yang berwarna putih keabuan. Tepung kemudian dicampur dengan air dingin dan panas, lalu diaduk sampai mengental dan dicetak, kemudian dipotong berukuran kecil. Dalam bahasa sunda, goyobod memiliki arti basah karena goyobod banyak menggunakan air selama proses pembuatannya. Es goyobod ini sangat mudah ditemukan di sekitar jalanan alun-alun Garut dan pasar kota.
Burayot
Memiliki nama dan bentuk yang unik, kata burayot berasal dari bahasa sunda yang berarti bergelantung. Jajanan ini terbuat dari tepung beras, kacang tanah dan gula merah yang dipadukan menjadi satu adonan. Yang paling khas dari jajanan ini adalah teknik memasaknya. Setelah adonan digoreng di minyak panas dan mengembang, adonan ditusuk menggunakan lidi, kemudian diangkat dan dibiarkan menggantung untuk meniriskan minyak yang ada sehingga berbentuk kerucut dan terlihat berkeriput. Burayot memiliki tekstur renyah di bagian atas dan padat di bagian bawah. Rasanya manis dan akan lebih enak jika dimakan dalam keadaan hangat. Burayot dapat ditemukan hampir di seluruh area Garut, namun yang paling populer dapat ditemukan di sekitar daerah Leles dan Kadungora.
Awug
Jajanan ini bisa dibilang cukup langka karena keberadaannya yang jarang ditemukan di beberapa tempat. Awug terbuat dari olahan beras tepung, gula merah dan parutan kelapa yang dilapisi dengan daun pisang kemudian dikukus hingga matang. Jajanan ini berbentuk kerucut seperti tumpeng. Dengan kombinasi dua warna karena perpaduan gula merah dan beras tepung yang ditumpuk secara selang-seling, membuat tampilannya semakin menarik. Rasanya yang manis dan gurih, ditambah porsinya yang cukup besar, cocok dimakan bersama dan lebih enak disantap saat masih hangat. Walaupun tergolong camilan, namun jajanan ini cukup membuat perut kenyang karena mengandung beras yang juga menjadi bahan dasar pembuatannya.
Nah, bagaimana sobat Atourin? Tertarik mencobanya? Itulah lima jajanan khas yang wajib kamu coba ketika berkunjung ke Garut. Sebetulnya, masih banyak jajanan dan kuliner lainnya yang bisa kamu temukan disana, dijamin tidak akan menyiksa kantong. Ditambah dengan rasa yang tak mudah dilupakan, sangat worth trying, bukan? Juga, jangan lupa bawa beberapa untuk dibawa pulang, ya!