(Arneta Iftita Pramadhani)
Time to Read: 5 menit
Menuliskan pengalaman perjalanan mungkin sudah bukan menjadi hal yang asing lagi saat ini. Kita dapat dengan mudah membaca cerita perjalan tentang tempat-tempat wisata di seluruh dunia melalui media daring. Hal itu tentu berbeda dengan 15 tahun yang lalu. Walaupun menulis di blog pribadi menjadi tren pada kala itu, tidak banyak yang menuliskan tentang travelling. Blog beralamat naked-traveler.com kemudian hadir menjadi pelopor travel blogger di Indonesia sejak tahun 2005. Penulisnya, Trinity, gemar menuangkan cerita perjalanannya yang kocak nan informatif di blog tersebut.
Awal Mula Menjadi Travel Blogger
Passion jalan-jalan telah ada dalam diri Trinity sedari kecil. Trinity sering diajak pergi liburan bersama-sama dengan keluarga. Dia mengaku bahwa inspirasi terbesarnya untuk keliling dunia adalah mendiang ibunya. Dahulu, sang mendiang ibu pernah menuliskan langkah demi langkah pergi dari Jakarta ke Singapura, mulai dari alur check-in sampai masuk ke gate bandara. Melalui petunjuk itu, dia pergi ke luar negeri pertama kali sendirian. Trinity sempat pergi sendiri ke Amerika Serikat untuk belajar Bahasa Inggris selama sebulan ketika berumur 15 tahun. Kesenangannya jalan-jalan kemudian terbawa sampai dewasa. Keren, ya!
Begitu pula dengan bakat menulis. Sejak kecil, Trinity suka menulis buku harian. Tulisannya juga pernah dimuat di koran sekolah. Minat pada dunia tulis-menulis berkembang seiring waktu. Beberapa teman dekatnya mengusulkan agar tulisannya dibagi lewat blog, padahal saat itu Ia belum tahu tentang blog sama sekali. Hingga pada awal tahun 2000-an, teman Trinity mengenalkannya pada dunia blogging. Blog yang saat itu masih berupa blogspot dinamakan Naked-Traveler.
Nama “Naked-Traveler” didapatnya dari plesetan kata “nekad”. Secara filosofis, nama tersebut berarti tulisan yang apa adanya dan tidak ditutup-tutupi. Jika biasanya tulisan tentang perjalanan hanya menampilkan sisi yang menyenangkan saja, tulisan Trinity lebih berfokus pada perjalanan yang dia lalui, bukan tujuan. Kisah lucu, bahagia, menyebalkan, dan duka mewarnai tulisan-tulisannya. Awalnya, tulisan di blog itu hanya sebagai dokumentasi pribadi perjalanannya sekaligus sharing tempat wisata.
Saat masih memulai blog, Trinity menjadi pegawai kantoran di sebuah perusahaan. Susah mendapat cuti liburan membuat dia memutuskan resign dan menempuh pendidikan S2 di Filipina. Usai lulus, dia justru tak ingin kembali ke dunia kerja. Dengan persiapan dan perhitungan yang matang, Trinity ingin menekuni proyek travel blogging. Berbagai peluang dicari, agar kegiatannya bisa menghasilkan uang.
“Selesai belajar tahun 2008 dan setelah itu malah nggak pengen balik ke dunia kerja lagi. Justru ini jadi trigger aku untuk seius menjadi travel blogger,” ungkapnya sebagaimana dilansir oleh Phinemo.
Usahanya mulai membuahkan hasil. Pembaca setia naked-traveler.com kian hari makin bertambah. Bahkan, blog tersebut pernah masuk nominasi Indonesia Best Blog Awards. Kepopuleran “Naked Traveler” tentu mengundang banyak tawaran sponsor. Banyak maskapai, hotel, perusahaan, dan lembaga wisata seringkali mengundangnya untuk jalan-jalan gratis.
Dibukukan Sampai Difilmkan
Blog Trinity yang makin terkenal menarik perhatian beberapa penerbit untuk mengadaptasi menjadi buku. Buku pertamanya bertajuk “The Naked Traveler” (TNT) akhirnya terbit pada 2007. Saat ini, buku itu sudah mempunyai 8 seri dengan judul yang berbeda. Meskipun pernah terkena insiden pembredelan, TNT series tetap menjadi buku perjalanan paling best-seller di Indonesia. Sampai sekarang, bukunya telah dicetak belasan kali.
Selama proses jalan-jalan sambil menulis buku, Trinity kerap memanfaatkan handphone dan kamera. Detail perjalanan dia catat dalam poin-poin di catatan handphone, beberapa pemandang dan tempat menarik dia abadikan lewat kamera kecil yang selalu dibawa. Kedua teknik ini sangat membantu Trinity mengingat kronologis cerita yang kemudian dituangkan dalam bukunya. Selain seri TNT, Trinity juga menerbitkan buku dengan judul lainnya, seperti “Duo Hippo Dinamis: Tersesat di Byzantium”, “TraveLove, Dari Ransel Turun ke Hati”, “The Journeys, Kisah Perjalanan Para Pencerita”, dan beberapa judul lainnya.
Seakan tak cukup hanya dibukukan, seri TNT 1 dan 2 mendapat tawaran dari sebuah production house untuk mengangkat bukunya menjadi film. Hal itu sempat dia ceritakan di laman blognya pada 2014. Setelah menunggu cukup lama, film berjudul “Trinity, The Nekad Traveler” akhirnya rilis pada 17 Maret 2017 yang dibintangi oleh artis-artis top Indonesia, seperti Maudy Ayunda dan Hamish Daud. “Trinity Traveler” lalu rilis pada 28 November 2019 menyusul film pertama.
Meraih Banyak Penghargaan
Perjalanan karir Trinity selama belasan tahun tentu membuahkan banyak penghargaan, baik pada bidang pariwisata maupun kepenulisan. Di antaranya, Best Book 2008 oleh Cleo Magazine dan 12 Most Influental Indonesian Women on Twitter oleh Warta Ekonomi (2010). Bahkan, penghargaan Indonesia Leading Travel Writer pada ajang Indonesia Travel & Tourism Awards telah berhasil diraihnya pada 2010. Trinity juga pernah dinobatkan menjadi Figur Inspiratif 2012 oleh majalah Femina dan sebagai Wanita yang Melampaui Cita-Cita Kartini oleh Jawa Pos pada 2014. Paling baru, dia masuk dalam Kaleidoskop 2018: 7 Figur Menonjol Dunia Traveling Indonesia oleh Tempo pada 2018. Hebat, ya!
Kini, Trinity memutuskan beristirahat sejenak setelah sukses menerbitkan buku terakhir seri TNT dengan judul “The Naked Traveler: The Farewell” yang terbit pada Januari 2019 lalu. Sembari istirahat, dia berniat mengganti tampilan blog serta membuka jasa perencana perjalanan. Trinity aktif berjalan-jalan sambil menulis di Instagram pribadinya, @trinitytraveler.
Menarik sekali kan cerita Trinity ini. Kamu juga bisa menemukan banyak informasi dan inspirasi jalan-jalan yang menarik di berbagai daerah di Indonesia dan informasi pariwisata lainnya, tentunya hanya di website dan medsos Atourin!