(Ricky)

Pasar Lama merupakan sebuah pusat perbelajaan tradisional khas Kota Tanggerang, Banten dengan selalu ramai dan dipadati orang-orang dari sekitarnya ataupun orang-orang yang tinggal jauh dari tempat tersebut. Mereka datang untuk berbelanja ataupun bisa juga digunakan sebagai tempat wisata kuliner pada malam harinya.

Selain itu, di salah satu tempat yang berada pada Pasar Lama ini, terdapat sebuah museum bersejarah yang sangat unik dan berbeda dari berbagai tempat museum lainnya. Museum ini biasa disebut dengan bangunan RoemBoer dan mempunyai sejarah yang menarik untuk dipelajari..

Bangunan museum ini telah didirikan kurang lebih pada abad ke 17 dengan ciri khasnya dibangun dengan desain yang unik yaitu bangunan kuno Tionghoa. Sebelum menjadi museum, kondisi bangunan tersebut digunakan sebagai sarang burung wallet dan kemudian diperbaiki serta dirawat kembali sehingga fungsinya kembali seperti sedia kala. Awal bangunan RoemBoer mempunyai kepanjangan yaitu Roemah Boeroeng dan akhirnya diresmikan oleh Pemerintah Indonesia menjadi salah satu museum peninggalan budaya Tionghoa.

Lampion

Bangunan yang kurang lebih bertujuan untuk para peminat sejarah dan juga orang-orang yang sangat ingin mengetahui sejarah berserta kebudayaan dari masyakarat Tionghoa pada masa lalu ini, berlokasikan sangat dekat dengan stasiun kereta Tanggerang. Museum ini juga dekat dengan  peninggalan budaya China benteng di Tanggerang.

Terutama di sekitar wilayah Pasar Lama ini yang cukup dipenuhi oleh berbagai orang Tionghoa. Sehingga tempat ini dirawat dan dijaga dengan baik oleh masyarakat sekitarnya agar tetap dalam kondisi yang seharusnya.

Pada hari-hari tertentu terdapat upacara atau hari spesial menurut kalender budaya Tionghoa museum ini. Acara-acara atau festival yang menarik itu sendiri antara lain seperti Festival Cisadane, Perayaan Imlek ataupun perayaan acara-acara lainnya. Di dalam museum, juga disediakan berbagai video dokumentasi tentang pernikahan dari adat budaya Tionghoa dari berbagai generasi ke generasi. Tentunya ini dapat dijadikan salah satu pelajaran sejarah yang sangat menarik untuk disaksikan.

Dibuka pada pukul 10.00-17.00 WIB, museum ini berisikan berbagai koleksi seperti aneka guci kursi, meja, alat-alat rumah tangga dan upacara perkawinan Tionghoa yang masih original atau asli dari masa ke masa. Penjelasan sejarahnya juga yang tertera dalam peninggalan tersebut. Dan juga berbagai lukisan-lukisan kaligrafi beserta peralatan retro yang tentunya masih original dipajang dalam museum ini.

Namun, sayangnya demi menjaga keaslian serta originalitas dari berbagai peninggalan kebudayaan ini Ketika kita berkunjung ke dalam museum, kita tidak diperbolehkan untuk mendokumentasikan atau memfoto berbagai peninggalan yang berada di dalamnya. Tujuannya adalah supaya tidak diduplikasikan untuk menjaga keaslian dari berbagai barang-barang peninggalan berharga ini. Sekaligus membuat kita semakin penasaran untuk mengunjungi secara langsung museum ini.

Keramik

Harga tiket masuk untuk berkunjung ke tempat ini masih bersahabat dengan kantong kita yaitu sekitar Rp25.000,00 perorangnya baik pada hari weekend maupun weekday. Kamu akanditemani dengan seorang tour guide yang akan menjelaskan kita secara lengkap tentang berbagai peralatan, lukisan, ataupun video dokumenter bersejarah yang ada di tempat tersebut dengan waktu kurang lebih sampai dengan 45 menit. Tour guide akan menjelaskan berbagai peralatan yang berada di tempat tersebut.

Setelah selesai dari museum tersebut dengan akses yang sangat mudah, kita juga dapat langsung mampir ke berbagai wisata kuliner yang unik dan beragam di sekitar Pasar Lama. Harga makanan di sini masih terjangkau dan juga terdapat sebuah kelenteng bernama Boen Tiek Bio yang berlokasikan tidak jauh dari museum tersebut. Nah sobat Atourin traveller bagaimana menarik bukan untuk mengunjungi salah satu museum bersejarah peninggalan budaya Tionghoa ini. Kamu bisa jalan-jalan bersama Expediso by Atourin karena kami menyediakan berbagai paket wisata menarik ke berbagai penjuru Indonesia.