(Dayinta Thifal R.)

Time to Read:  8 minutes

Ilustrasi Liburan di Era New Normal (unsplash.com)

4 bulan bukan lah waktu yang singkat jika dihabiskan untuk melakukan karantina mandiri di rumah. Kita semua telah berusaha untuk mengurangi aktivitas di luar, tidak bertemu banyak orang dan bahkan menunda jadwal liburan yang telah direncanakan jauh sebelum adanya pandemi. Rasa rindu menghilangkan penat dari pekerjaan dan tugas-tugas yang terus bergulir meski di rumah saja, tentu sudah tidak dapat dibendung. Entah itu rindu melihat alam lepas atau sekedar berkeliling suatu wilayah untuk merasakan hangatnya sapaan warga lokal dan budayanya yang kental.

Bagai menjawab segala keresahan masyarakat, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan tentang pelaksanaan new normal. Kebijakan ini dibuat untuk membentuk sebuah tatanan kebiasaan baru di tengah masyarakat agar dapat tetap beraktivitas sebagaimana mestinya di luar rumah dengan menerapkan berbagai prosedur kesehatan.

Begitu pula dengan sektor pariwisata. Beberapa kota yang mengandalkan pariwisata sebagai tonggak perekonomiannya mulai untuk menyesuaikan diri dengan keadaan agar dapat tetap bertahan.

Banyuwangi, menjadi kabupaten pertama yang mencetuskan adanya stiker atau tanda new normal di berbagai cafe, restoran dan destinasi wisata lainnya. Stiker ini menunjukkan kesiapan pemilik usaha, yang sudah terverifikasi, dalam upaya penerapan protokol kesehatan.

Selain protokol kesehatan umum seperti mewajibkan menggunakan masker, pengukuran suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan secara rutin, Banyuwangi juga menawarkan sertifikat penjamin semua protokol tersebut dilaksanakan dengan baik di lapangan. Sertifikat ini diberikan kepada tempat-tempat wisata, hotel dan para pemandu yang telah melalui proses verifikasi dan pelatihan dalam pelaksanaan protokol kesehatan.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, juga telah melakukan simulasi dan pengecekan pelaksanaan protokol kesehatan secara langsung terhadap 10 tempat wisata dan 11 hotel yang ada di Banyuwangi. Berikut adalah beberapa destinasi wisata di Banyuwangi yang telah dipersiapkan untuk menghadapi new normal.

Kawah Ijen (unsplash.com)

1. Kawah Ijen

Sebuah kawah yang berada di atas Gunung Ijen ini menyuguhkan berbagai keindahan alamnya. Pada malam hari mendekati fajar, jika beruntung, kita akan disuguhi sebuah fenomena alam langka bernama blue fire. Blue fire merupakan kobaran api biru yang berasal dari penambangan belerang di sekitar kawah.

2. Bangsring Underwater

Destinasi wisata ini menyuguhkan pengalaman tak terlupakan melihat dan bermain bersama berbagai macam biota laut yang indah. Tempat konservasi terumbu karang yang awalnya digagas oleh nelayan sekitar, kini telah memiliki berbagai wahana penunjang lain untuk wisata seperti penyewaan kano, banana boat, dan bola air. 

3. Grand Watu Dodol

Pantai yang dinobatkan menjadi pantai terbersih se-ASEAN dalam ajang  ASEAN Tourism Standart Award 2018 ini dikelilingi oleh banyak pohon kelapa yang menjulang tinggi dan berbagai spot foto yang instagramable. Dari sini kita dapat melihat pemandangan selat Bali serta beberapa pulai seperti Menjangan dan Tabuhan.

4. Agrowisata Taman Suruh

Taman bunga yang berdiri di kawasan seluas 10,4 hektar ini akan memanjakan mata kita dengan berbagai jenis bunga warna-warni dan tumbuhan-tumbuhan hijau yang tumbuh subur. Selain itu, beberapa tanaman buah dan sayur juga dapat dijadikan sebagai sarana belajar anak-anak. Terdapat pula beberapa spot foto unik yang terbuat dari bambu, sangat cocok dijadikan destinasi wisata keluarga.

Taman Gandrung Terkota (unsplash.com)

5. Taman Gandrung Terakota

Tari Gandrung telah menjadi ciri khas Banyuwangi sebagai pertunjukkan saat menyambut tamu. Di sini kita dapat melihat patung gandrung yang tertata rapih menghiasi hamparan sawah terasiring di kaki gunung Ijen. Suasana yang asri memang sangat cocok untuk bersantai karena di sini juga terdapat sebuah cafe yang menyediakan kopi khas Banyuwangi.

6. Pantai Cacalan

Pantai yang menghadap ke selat Bali ini sangat cocok dijadikan sebagai spot menanti matahari terbit. Sebuah ayunan di tepi pantai dan beberapa pondok-pondok dapat dijadikan tempat bersantai sembari menikmati semburat warna merah di langit ketika matahari mulai muncul dari balik pegunungan di pulau Dewata.

7. Hutan De Djawatan

Bagi pecinta film The Lord of The Ring, hutan ini dapat dikatakan sebagai replika hutan Fagorn. Dengan pepohonan tinggi yang berumur ratusan tahun dan tanaman benalu yang menghiasinya, kita akan merasakan sensasi diajak masuk ke dalam dunia lain yang sangat indah.

8. Pantai Mustika

Hamparan pasir keemasan menghiasi pantai yang terletak tak jauh dari Pantai Pulau Merah. Kuliner yang tak boleh terlewat ketika mengunjungi kawasan ini adalah udang dan lobsternya yang sangat nikmat.

Pantai Pulau Merah (unsplash.com)

9. Pantai Pulau Merah

Warna merah yang menghiasi pantai ini berasal dari pantulan mega matahari yang akan terbenam. Ya, di pantai ini matahari akan terbenam dengan sangat indah. Terdapat sebuah bukit yang sangat ikonik berada di tengah laut dekat dengan bibir pantai menambah keestetikan wilayah ini.

10. Taman Nasional Alas Purwo

Di kawasan ini kita dapat mengunjungi beberapa tempat wisata sekaligus. Hutan tertua di pulau jawa yang menyimpan banyak sekali misteri ini juga menyimpan banyak keindahan alam lainnya. Terdapat 2 pantai yang bernama Pantai Trianggulasi dan Pantai Pancur, padang savana yang akrab disebut Sadengan dihuni oleh beberapa satwa dilindungi serta terdapat beberapa goa dan pura yang sering digunakan sebagai tempat bertapa.

Adanya jaminan destinasi wisata bersertifikat tentu memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan yang akan berkunjung. Pelayanan tersebut nantinya juga akan terus diawasi secara berkala dan terdapat sanksi berupa pencabutan sertifikat bila nantinya ada pelanggaran atau tidak kesesuaian standar protokol kesehatan di lapangan.Sudah tidak sabar untuk berlibur? Banyuwangi bisa jadi solusi untuk melepas penat di era new normal ini tanpa perlu khawatir tentang pelayanan dan jaminan protokol kesehatan.