Time to Read: 8 minutes

(Azzahra Siti Nabila)

Muhammad Boeharto atau biasa dikenal dengan nama Boe Berkelana, merupakan salah satu tour guide mitra Atourin asal Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Boe sudah menekuni dunia pariwisata dan menjadi tour guide freelance selama tiga tahun terakhir sejak tahun 2018. Ia pernah mengikuti Short Term Award on Sustainable Tourism Development di Griffith University, Australia pada tahun 2018 yang membuatnya semakin yakin untuk berkarir di dunia pariwisata. 

Hal yang membuatnya tertarik menjadi pemandu wisata ialah karena melihat kawasan Labuan Bajo yang penting di Indonesia, selain itu trend wisatawan yang datang ke Labuan Bajo juga selalu meningkat setiap tahunnya yang membuat Labuan Bajo dinobatkan oleh pemerintah sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan di Indonesia. Sejak awal tahun 2017, semakin banyaknya wisatawan domestik maupun asing yang datang untuk berwisata ke Labuan Bajo hal tersebut membuat masyarakat sekitar banyak yang bekerja di dunia pariwisata seperti menjadi pemandu wisata, fotografer, dan penyedia jasa wisata. Dalam memasarkan jasanya Boe Berkelana menggunakan platform media social seperti facebook, instagram, tripadvisor, dan juga mengajak virtual tour keliling Labuan Bajo bersama Atourin.

Awal mula nama Labuan Bajo terkenal ke mancanegara dan banyak didatangi oleh wisatawan asing ialah pada tahun 2011 adanya penetapan Taman Nasional Komodo sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan pada 11 November 2011 dan oleh New 7 Wonders ditetapkan sementara sebagai salah satu kandidat pemenang dalam pemilihan 7 keajaiban alam yang baru oleh New 7 Wonders Foundation pada 16 Mei 2012. Hal tersebut membuat nama Labuan Bajo semakin banyak diberitakan, sejak saat itu banyaknya pembangunan hotel-hotel baru di sekitar Taman Nasional Komodo yang memberikan dampak promosi yang sangat luar biasa bagi Labuan Bajo dengan kehadiran wisatawan yang bertambah drastis dari tahun-tahun sebelumnya.

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (unsplash.com)

Objek wisata yang menjadi favorit di Labuan Bajo ialah Taman Nasional Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, serta objek wisata di sekitarnya yaitu Suku Wae Rebo, Kampung Adat Bena, dan Danau Kalimutu. Kondisi objek wisata di Labuan Bajo saat ini semakin membaik setiap tahunnya terdapat pembangunan infrastruktur, namun ada juga destinasi wisata di Labuan Bajo yang tetap dijaga kelestariannya seperti suku Wae Rebo, wisatawan masih memerlukan waktu dua jam dengan berjalan kaki untuk sampai di desa yang berada di atas gunung itu.

Saat menjadi pemandu wisata, Boe Berkelana memiliki beberapa pengalaman menarik dengan para wisatawan yang ia dampingi seperti menemani kelompok wisatawan yang sudah berusia tua melakukan tracking ke Desa Wae Rebo. Selain itu Boe juga pernah mendampingi trip dengan durasi terlama yaitu 7 hari 6 malam di atas kapal dengan tiga kali pengisian bahan logistik. Menurut Boe, tantang utama menjadi pemandu wisata ialah dalam mengenali daerah sendiri karena seorang pemandu wisata bukan hanya membawa wisatawan dari satu tempat ke tempat lain melainkan seorang pemandu wisata juga harus menjadi pencerita dan penerjemah budaya yang bisa menjelaskan mengenai sejarah dan kearifan lokal di suatu daerah. Hal tersebut membutuhkan bahan bacaan serta pengamatan yang lebih jauh mengenai daerah tersebut karena seorang pemandu wisata harus memiliki sense of cultural interpretation yang kuat dalam mengenali daerahnya sendiri.

Impian terbesar Boe Berkelana sebagai pemandu wisata ialah memiliki perusahaan travel agent besar di Labuan Bajo serta memiliki sebuah lembaga yang mengkaji pariwisata sebagai pusat pembelajaran pariwisata di Labuan Bajo. Namun dalam mewujudkan sebuah impian pasti terdapat peluang dan tantangan mengenai pariwisata di Labuan Bajo yaitu peluangnya ialah Labuan Bajo sebelum Covid19 menjadi destinasi pariwisata yang sangat menjanjikan sebagai Destinasi Prioritas Nasional. Namun tantangan masyarakat lokal di Labuan Bajo ialah menyesuaikan diri dengan pembangunan pariwisata, hal tersebut tentu tidak mudah dan menjadi suatu tantangan yang cukup berat.

Labuan bajo, Nusa Tenggara Timur (unsplash.com)

Saat ini di era New Normal, kondisi pariwisata di Labuan Bajo yang dikelola oleh pemerintah sudah dibuka untuk wisatawan lokal namun untuk Taman Nasional Komodo masih menunggu instruksi dari Kementerian Lingkungan Hidup. Pembukaan tempat wisata tersebut tentunya masih dievaluasi sesuai dengan perkembangan virus Covid19. Hal tersebut juga sangat berdampak pada pemandu wisata di Labuan Bajo karena banyaknya rencana trip yang sudah dipesan dari jauh-jauh hari dipindah jadwal maupun dibatalkan.

Destinasi pariwisata impian Boe Berkelana ialah Raja Ampat, Papua selain karena keindahan alamnya, pengelolaan destinasi wisata di Raja Ampat juga terkenal bagus dan melibatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain itu, destinasi paling berkesan yang pernah ia kunjungi ialah Bali karena pariwisata di Bali dikelola dengan manajemen destinasi pariwisata yang sangat baik dan dapat memberikan pengalaman yang baik bagi para wisatawan yang datang.

Harapan Boe Berkelana mengenai pariwisata, seni, dan budaya di Indonesia ialah bisa memberi dampak kesejahteraan kepada masyarakat sekitar dan pengembangan yang melibatkan masyarakat sekitar serta hal yang paling penting ialah adanya selain pengelolaan yang berbasis lingkungan, juga dampak kesejahteraan, sosial, dan budaya di suatu daerah yang membuat tempat wisata tetap lestari dari masa ke masa.
Atourin sangat senang bisa berkolaborasi dengan Boe dan tour guide Indonesia lainnya dalam memajukan pariwisata Indonesia. Kamu juga bisa menemukan banyak informasi dan inspirasi jalan-jalan yang menarik di berbagai daerah di Indonesia dan informasi pariwisata lainnya, tentunya hanya di website Atourin!