Bali menjadi salah satu destinasi favorit banyak orang. Bali punya banyak cerita dan daerah yang bisa dikunjungi. Daya tariknya seperti tiada henti. Jika kita ke pesisir timur Bali, ada satu daerah menawarkan potensi pariwisata yang sungguh luar biasa yaitu Labuan Amuk. Pantai eksotis tersembunyi yang masih belum banyak diketahui oleh wisatawan. Pantai ini menyimpan keindahan bahari yang luar biasa yang makin populer di kalangan pelancong.
Labuan Amuk terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Daerah ini bisa ditempuh dengan jalur darat dan memakan waktu 2-3 jam dari Bandar Internasional I Gusti Ngurah Rai. Salah satu daya tarik utama Labuan Amuk adalah pesisir pantainya yang indah berlatar belakang hijaunya pegunungan di sekitarnya serta tentunya keindahan bawah lautnya. Labuan Amuk memiliki ekosistem terumbu karang yang masih alami dan biota laut yang melimpah, termasuk spesies karang Jepun yang endemik di Karangasem. Keberadaan karang ini sangat dirahasiakan dan tidak ada di tempat lain di dunia, menjadikannya sebagai daya tarik unik yang sangat menarik untuk dieksplor lebih lanjut.
Bagi warga sekitar, Labuan Amuk sejatinya adalah perkampungan nelayan dimana nelayan setempat menambatkan perahu-perahu mereka di pesisir pantai ini. Seiring dengan semakin viralnya daerah ini, kita warga dari daerah sekitar menjadikannya sebagai tempat favorit untuk memancing. Kini, beberapa operator tur mulai menawarkan berbagai aktivitas wisata bahari seperti snorkeling, diving, dan wisata kapal selam. Dari Labuhan Amuk, wisatawan bisa menikmati indahnya matahari terbit yang muncul dari Selat Lombok. Suasana di Labuan Amuk secara umum masih lebih tenang jika dibandingkan daerah pesisir lainnya, misalnya yang ada di Bali selatan.
Dengan segala potensi yang dimiliki Labuan Amuk, menggerakkan seorang pemuda setempat dan keluarganya untuk membangun pariwisata di sana. Adalah I Made Bayu Gunantara atau biasa dipanggil Bli Bayu yang melakukan babat alas untuk menjadikan Labuan Amuk tidak hanya sebagai perkampungan nelayan namun juga destinasi wisata di Bali timur yang tidak kalah dari destinasi wisata lainnya di Bali. “Irage lahir di desa, medue alam aane becik. Yen tusing irage nyage lan ngerawat, nyen buin kel orahin!” Ucap Bli Bayu yang berarti dalam bahasa Bali yang artinya: kita terlahir di desa yang mempunyai alam yang indah. Kalau bukan kita yang menjaga dan merawat, siapa lagi yang kita suruh! Dengan fokusnya yang kuat pada pariwisata bahari, dia telah menjadi saksi dari dampak negatif yang diakibatkan oleh perilaku yang tidak bertanggung jawab, seperti pembuangan sampah ke sungai-sungai besar yang pada gilirannya merusak ekosistem laut.
Inisiatif Bli Bayu dalam mengembangkan potensi pariwisata di daerahnya bermula dari pengalaman keluarganya dalam kehidupan keseharian mereka sebagai warga pedesaan. Ayahnya merupakan seorang nelayan yang berpengalaman, telah mengenalkannya pada kehidupan laut sejak usia dini. Namun, meskipun terpapar pada tradisi melaut dengan jukung atau perahu tradisional khas Bali, Bli Bayu memilih untuk memperluas wawasannya ke arah pariwisata, khususnya dalam bidang snorkeling. Latar belakangnya yang tumbuh dan berkembang di lingkungan pedesaan memberinya pemahaman yang mendalam akan kehidupan masyarakat lokal dan kerentanan lingkungan sekitarnya.
Pendidikan formal Bli Bayu di salah satu sekolah pariwisata di Bali juga memberikannya pemahaman yang lebih luas akan industri pariwisata dan praktik-praktik berkelanjutan yang dapat diterapkan untuk memperbaiki kondisi lingkungan di destinasi wisata. Kombinasi pengalaman hidup dan pendidikan yang dimilikinya telah memberikan modal yang kuat untuk menjalankan misinya.
Bersama keluarganya, akhirnya dibuatlah Ketut’s Hideaway, usaha penyedia jasa snorkeling di Labuan Amuk sejak 25 tahun yang lalu. Nama Ketut’s Hideaway sendiri diambil nama bapak dari Bli Bayu yakni Pak Ketut. Memulai usaha pariwisata tidaklah mudah, terlebih belum ada pengalaman taktis serupa sebelumnya. Sata usaha ini dirintis, Labuan Amuk juga belum seterkenal sekarang. Meskipun dihadapkan pada berbagai hambatan, seperti kurangnya kesadaran lingkungan di kalangan wisatawan dan keberadaan penyedia jasa pariwisata yang tidak bertanggung jawab, Bli Bayu tidak putus asa. Sebaliknya, dia memilih untuk terus berjuang untuk membangun pariwisata yang berkelanjutan dengan memperjuangkan keberlanjutan lingkungan. Melalui upaya-upaya seperti pembentukan kelompok nelayan untuk menjaga terumbu karang, Bli Bayu berharap untuk menciptakan dampak positif yang dapat dirasakan oleh lingkungan dan masyarakat setempat.
Dampak Nyata untuk Warga Labuan Amuk
Sebagai penyedia layanan snorkeling di Labuan Amuk, Bli Bayu sangat memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Visi Bli Bayu tentang pariwisata yang berkelanjutan tidak hanya berkaitan dengan pelestarian lingkungan, tetapi juga dengan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal. Selain upaya-upaya untuk memperbaiki kondisi lingkungan, dia juga berusaha untuk memberikan kontribusi langsung dengan mendukung ekonomi lokal, misalnya dengan membeli produk-produk dari desa setempat.
Bli Bayu berjuang keras untuk membangun pariwisata yang berkelanjutan dengan memperjuangkan keberlanjutan lingkungan. Dia adalah salah satu pelopor dalam usaha snorkeling di desanya, namun menghadapi tantangan besar karena mayoritas penyedia wisata tidak memperhatikan dampak lingkungan. Meskipun menawarkan harga yang terjangkau, dia tidak mengorbankan keberlanjutan lingkungan. Dia secara aktif memberikan peringatan kepada para wisatawan untuk tidak merusak lingkungan, seperti memberi makan ikan atau berdiri di atas terumbu karang.
Dia juga aktif dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan kebersihan, termasuk membentuk kelompok nelayan untuk menjaga terumbu karang. “Dengan harapan bahwa kesadaran lingkungan semakin meningkat, terutama di kalangan masyarakat lokal, saya berharap untuk melihat pariwisata yang berkelanjutan di sini, di mana ekosistem terjaga dan kehidupan masyarakat lokal meningkat. Bagi saya, keberlanjutan adalah kunci untuk memastikan bahwa keindahan alam Karangasem akan tetap lestari untuk dinikmati oleh generasi mendatang,” ujar Bli Bayu, mengekspresikan harapan untuk masa depan pariwisata di daerah tersebut. Dengan tekad yang kuat dan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi Karangasem, Bli Bayu terus berjuang untuk memastikan bahwa pariwisata di daerah tersebut berkembang secara bertanggung jawab, menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Perlunya Promosi yang Lebih Gencar
Untuk meningkatkan posisi Labuan Amuk sebagai destinasi wisata andalan di Bali, promosi yang lebih gencar dari berbagai pihak sangat diperlukan. Dengan promosi yang tepat, Labuan Amuk dapat menarik lebih banyak wisatawan dan pengembangan potensi wisata baharinya secara maksimal. Wisatawan akan mendapatkan pengalaman tak terlupakan dengan menikmati keindahan alam dan kegiatan yang tersedia di pantai ini, sementara masyarakat lokal dapat merasakan manfaat ekonomi dari peningkatan pariwisata.
Pengembangan produk pariwisata berbasis ekowisata bahari di Pantai Labuhan Amuk harus melibatkan masyarakat lokal dalam berbagai aspek pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan wisata itu. Partisipasi aktif dari masyarakat setempat akan memastikan bahwa kegiatan wisata di pantai ini sesuai dengan prinsip-prinsip ekowisata, seperti konservasi alam, pemberdayaan masyarakat, dan edukasi lingkungan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa kegiatan ekowisata yang dapat diterapkan di Pantai Labuhan Amuk meliputi pembersihan pantai secara rutin, edukasi wisatawan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, serta pengenalan kehidupan laut melalui snorkeling dan diving yang bertanggung jawab. Pembersihan pantai secara berkala dengan melibatkan masyarakat lokal dan wisatawan tidak hanya menjaga kebersihan pantai tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama terhadap lingkungan. Selain itu, memberikan edukasi kepada wisatawan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan bisa dilakukan melalui penyuluhan singkat sebelum aktivitas wisata dimulai atau melalui brosur dan papan informasi yang tersedia di lokasi. Pengenalan kehidupan laut melalui snorkeling dan diving yang bertanggung jawab juga penting, di mana wisatawan diperkenalkan pada keanekaragaman hayati bawah laut dan diajarkan cara berinteraksi dengan lingkungan laut tanpa merusaknya.
Bali seperti gula-gula yang menarik banyak semut untuk datang. Pesonanya tidak akan pernah hilang. Bali akan tetap menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan. Pengembangan destinasi wisata lain di beberapa wilayah Bali akan meningkatkan dampak pariwisata Bali agar tidak terkonsentrasi di daerah tertentu saja. Kiprah dan kerja keras Bli Bayu patut mendapatkan apresiasi yang besar karena telah membawa Labuan Amuk menjadi destinasi unggulan di Bali timur. Semangat membangun pariwisata berkelanjutan di sana juga menjadi dorongan atau inspirasi bagi pegiat wisata dari daerah lainnya untuk menerapkan praktek baik pariwisata yang berkelanjutan.