Ananda Rivi
Halo Sobat Atourin, di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota metropolitan Jakarta, ada satu ikon budaya yang menarik perhatian banyak orang yang melewati jalanan ibukota: ondel-ondel. Ondel-ondel, boneka raksasa khas Betawi, tidak hanya menjadi daya tarik visual yang unik, tetapi juga menjadi simbol keberanian dan keberagaman budaya Jakarta.
Ondel-ondel berasal dari budaya Betawi, suku asli Jakarta. Menurut legenda, ondel-ondel awalnya digunakan untuk mengusir roh jahat dan menjaga kesejahteraan masyarakat. Dengan wajah yang sering dihiasi dengan senyuman lebar, mata besar, dan busana warna-warni, ondel-ondel menjadi penjaga keberuntungan dan kebahagiaan di setiap perayaan dan upacara adat. Ondel-ondel memiliki tampilan fisik yang mencolok dan unik. Biasanya terbuat dari bambu, rotan, dan kulit jeruk yang dicat dengan warna-warni cerah. Tingginya dapat mencapai beberapa meter, menjadikannya figur raksasa yang menonjol. Busana yang dipakainya sering kali menggambarkan kekayaan warna dan corak tradisional Betawi. Kepalanya adalah perlambang bunga kelapa atau kembang mayang dan biasanya dibuat berwarna-warni.
Selain menjadi figur dekoratif, ondel-ondel juga menjadi bagian integral dari seni pertunjukan tradisional Betawi. Boneka raksasa ini menari dengan gerakan-gerakan yang lincah dan diiringi oleh musik khas Betawi. Tarian ondel-ondel tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung makna filosofis tentang keharmonisan dan persatuan masyarakat. Bahkan ada lagu khas Betawi yang berjudul “Ondel-Ondel” loh! Apa Sobat Atourin pernah mendengarnya?
Ondel-ondel tidak hanya menjadi atraksi wisata atau hiburan semata, tetapi juga memiliki peran sosial dan kultural yang penting. Mereka sering digunakan dalam acara-acara pernikahan, khitanan, atau perayaan tradisional lainnya. Keberadaan ondel-ondel juga menjadi bentuk pelestarian budaya Betawi di tengah arus modernisasi yang terus berkembang.
Namun ondel-ondel juga menghadapi tantangan dari deru kemajuan teknologi dan modernisasi. Sebagai bentuk seni budaya yang secara historis memiliki nilai sakral, ondel-ondel perlu terus dikembangkan dan dilestarikan dengan mengedepankan sejarah, fungsi, dan nilainya. Beruntung, sudah banyak upaya pelestarian dan promosi oleh kelompok-kelompok masyarakat di Jakarta dan sekitarnyauntuk menjaga agar ondel-ondel tetap relevan dan menjadi warisan yang diteruskan ke generasi mendatang. Di berbagai Gedung pemerintahan dan Gedung-gedung lainnya di DKI Jakarta, ondel-ondel ini sering dijumpai dan diletakkan di sisi kanan dan kiri pintu masuk. Boneka ondel-ondel mini dan batik motif ondel-ondel sudah menjadi salah satu oleh-oleh khas Jakarta. Bahkan di berbagai momen tertentu, ondel-ondel ini bisa dijumpai menari dan menghibur banyak orang misalnya saat car free day yang dilaksanakan di sepanjang Jalan Sudirman – Thamrin, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.
Ondel-ondel Jakarta bukan sekadar boneka raksasa yang menarik perhatian. Mereka adalah simbol keberanian, keberagaman, dan pelestarian budaya Betawi di tengah dinamika kota modern. Sementara jalanan ibukota terus berdenyut dengan aktivitas sehari-hari, ondel-ondel tetap menari dengan megah, mengingatkan kita akan kekayaan dan keindahan tradisi lokal yang perlu dijaga dan dihargai. Untuk mengetahui info tentang budaya Indonesia, jangan lupa untuk terus pantau blog Atourin ya!