Time to Read: 13 menit
Amalia Yovadiani
Tour guide atau pramuwisata merupakan pemandu wisata yang bertugas untuk memberikan bantuan dan informasi mengenai budaya juga sejarah kepada wisatawan sebuah destinasi wisata. Tour guide sendiri memiliki tanggung jawab atas informasi yang diberikan kepada wisatawan mengenai seluk beluk daerah tersebut. Tugas tour guide yang sangat penting dan menarik ini, membuat Pramudya Arie Rosadi atau biasa disebut Om Arie tertarik untuk bergabung program Pelatihan Profesi Kepariwisataan dari Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan.
Sejak menjalani pekerjaan tour guide selama 8 tahun sejak 2014, Om Arie banyak memiliki pengalaman dan unik yang dialami, mulai dari pengalaman bagaimana terjun ke dalam dunia pramuwisata hingga kebanggaan menjadi ujung tombak dari pariwisata Kalimantan Selatan.
Berawal dari Coba-Coba
Om Arie sebelumnya bekerja sebagai freelance. Pada tahun 2014, tidak sengaja melihat spanduk mengenai Pelatihan Profesi Kepariwisataan, berbekal keahlian dalam bidang publik speaking, Bahasa Inggris dan pengetahuan tentang objek wisata di Kalimantan Selatan. Beliau memutuskan untuk mencoba mendaftar.
Beliau menyebutkan harus melalui berbagai tes, mulai dari tertulis dan lisan tentang pengetahuan objek wisata di Kalimantan Selatan dalam Bahasa indonesia dan Bahasa Inggris. Setelah itu, Dinas Pariwisata yang bekerja sama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) selama 3 hari untuk pembekalan dasar-dasar pengetahuan wisata di Kalimantan Selatan. Om Arie juga bercerita, pelatihan juga termasuk melakukan tes simulasi sebagai pemandu wisata di dalam bus. Kegiatan pertama sebagai pemandu wisata pada kegiatan dari Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) menjadi praktek pertama Om Arie dan rekan.
Sejak kegiatan perekrutan hingga sekarang, rekan-rekan yang bertahan menjadi pemandu sekitar 2 hingga 3 orang termasuk Om Arie.
Langganan Turis Mancanagera
Pesona flora dan fauna Kalimantan Selatan memikat turis mancanegara mulai dari yang berkunjung seorang diri, bersama pasangan hingga keluarga. Para wisatawan mayoritas dari Benua Eropa seperti, Belanda, Spanyol dan Jerman. Para wisatawan yang sebelumnya berkunjung ke Bali, Yogyakarta dan Lombok, memilih Kalimantan Selatan dalam paket wisata sebagai pemberhentian mereka selanjutnya.
Menurut Om Arie, banyaknya turis mancanegara berkunjung ke Banjarmasin untuk melihat pasar terapung, misalnya Pasar Terapung Lok Baintan, yang merupakan ikon objek wisata di Banjarmasin dan Kampung Loksado, rumah bagi etnis Dayak Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk tur petualangan.
Wisata ke Pasar Terapung hingga Melihat Kerbau Rawa
Pasar Terapung menjadi tujuan utama untuk diperkenalkan kepada wisatawan terutama wisatawan mancanegara. Objek wisata yang ikonik ini, dapat memperlihatkan aktivitas kehidupan masyarakat lokal. Bagi wisatawan mancanegara merupakan daya tarik tersendiri yang menunjukkan keunikan Kota Banjarmasin.
Kegiatan lain yang digemari para wisatawan adalah susur sungai. Banjarmasin dikenal dengan Kota Seribu Sungai ini, menawarkan kehidupan masyarakat yang bermukim di tepi sungai. Sungai Klayen menjadi favorit para wisatawan. Sungai yang membelah Kota Banjarmasin menampilkan rumah-rumah panggung warga di tepian sungai di mana kebanyakan warga setempat melakukan aktivitas keseharian mereka. Menurut Om Arie, keunikan ini yang membawa para wisatawan asing tertarik berkunjung sambil mencoba menaiki transportasi lokal, yaitu kelotok.
Tur yang di pandu Om Arie ini, terkadang hingga ke berbagai daerah. Salah satunya, Kampung Loksado, rumah bagi masyarakat Suku Dayak Meratus. Untuk menuju kesana membutuhkan waktu 4 jam melalui jalur darat dari Banjarmasin,
“Turis Mancanegara kebanyakan kan, ingin melihat kehidupan masyarakat setempat. Jadi, mereka kesana juga tinggal di rumah warga dan makan, masakan tradisional. Senang mereka” tutur Om Arie ketika menceritakan pengalamannya membawa wisatawan mancanegara.
Kebanyakan para turis juga, sangat tertarik untuk melihat habitat orang utan dan monyet bekantan, hewan endemik Pulau Kalimantan.
Selain itu, keunikan fauna di Kalimantan Selatan seperti kerbau rawa menjadi tujuan yang berbeda untuk wisatawan. Lokasi yang terletak di Danau Panggang,Kabupaten Hulu Sungai Utara dan membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 6 jam dari Banjarmasin, tidak membuat wisatawan mengurungkan niatnya. “Walaupun jauh tapi mereka biasanya senang kalau sudah sampai” tutur Om Arie. Danau Panggang merupakan habitat kerbau rawa dimana kerbau dilepas untuk berenang di danau membuat pemandangan yang unik dan berbeda bagi wisatawan. Pengembala pun biasanya mengiringi kerbau-kerbau dari atas sampan.
Selalu Siap Sedia
Banyak pengalaman yang menarik dari Om Arie sebagai Tour Guide, salah satunya ketika beliau harus mendapatkan pelanggan dadakan dan meminta untuk berkunjung ke tempat tertentu.
Beberapa tahun lalu, Om Arie pernah dihubungi oleh wisatawan asal Kanada, meminta untuk menemaninya melihat monyet bekantan di Pulau Bakot yang menjadi habitat monyet berhidung panjang ini. Kondisi jalan yang belum baik saat itu menjadi tantangan tersendiri bagi Om Arie, hal ini dikarenakan Pulau Bakot belum menjadi objek wisata resmi pada saat itu sehingga akses ke lokasi belum sempurna. Tantangan lain yang harus dihadapi ketika mereka harus mengitari pulau dengan kelotok untuk mencari monyet bekantan yang sedang bersembunyi. Meskipun begitu, Om Arie menuturkan bahwa beliau sangat senang ketika bisa menemukan monyet bekantan dan wisatawan tersebut pun senang.
Acara Adat yang Hanya Bisa Ditemukan di Kalimantan Selatan
Acara Adat menjadi kegiatan yang dapat ditemukan di berbagai daerah Indonesia untuk merayakan acara tertentu, termasuk Kalimantan Selatan. Salah satunya adalah acara adat dari Kampung Loksado yaitu, Upacara Aruh Ganal. Upacara ini dilakukan sebagai ucapan syukur kepada dewa setelah kesuksesan panen, warga Dayak Meratus yang merupakan beragama Hindu Kaharingan biasanya mengadakan acara selama 4 hingga 5 malam dan para wisatawan bisa melihat upacara ini sekitar bulan Juli atau Agustus.
Tradisi lain di Kalimantan Selatan yang menjadi favorit wisatawan adalah Baayun Maulid. Acara ini diadakan setiap tahun ketika bulan Maulid untuk meminta berkah dari bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Acara Baayun Maulid digelar di Masjid Tua di Kota Banjarmasin, warga Banjarmasin dari kalangan muda dan tua akan naik ke ayunan yang dihiasi dengan bunga-bunga harum.
Acara dan Tradisi tradisional yang dirayakan dalam waktu tertentu menjadi kewajiban untuk wisatawan untuk berkunjung dan merasakan budaya warga Kalimantan Selatan.
Berkembangnya Pariwisata di Kalimantan Selatan
Sebagian besar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan Selatan dari Tambag. Namun, menipisnya sumber daya alam ini membuat Pemerintah Kalimantan Selatan mulai fokus ke sektor pariwisata. Menurut Om Arie, Dinas Pariwisata mulai memperbaiki sektor pariwisata pada tahun 2015, perbaikan mulai dari akses menuju objek wisata hingga promosi.
Di Banjarmasin sendiri, Dinas Pariwisata setempat mengembangkan beberapa kampung untuk menjadi objek wisata seperti, Kampung Sasirangan dan Kampung Ketupat. Kampung yang sebelumnya hanya menjadi pemukiman warga, kini menjadi lokasi wisata walking tour. Salah satunya Kampung Ketupat, wisatawan dapat melihat bagaimana pembuatan ketupat dalam hitungan detik.
Harapan untuk Pariwisata
Om Arie berharap Pariwisata Kalimantan Selatan dapat berkembang besar seperti Bali, Lombok, dan Yogyakarta. Meskipun, Kalimantan Selatan tidak memiliki keindahan pantai dan gunung tapi Kalimantan Selatan memiliki keindahan dan keunikan dari acara adat dan objek wisata yang berbeda.
Kalimantan Selatan memiliki pesona yang tidak bisa ditemukan dari daerah lain, mulai dari pesona flora dan fauna hingga keunikan kehidupan masyarakat baik dari aktivitas dan upacara adatnya.
Tour Guide merupakan ujung tombak dari pariwisata, menjadi seorang tour guide bukanlah hal yang mudah. Tour Guide diminta untuk menyampaikan informasi yang baik dan benar kepada wisatawan juga menunjukkan objek wisata yang menampilkan keindahan daerah setempat.
Om Arie memiliki prinsip untuk melayani dengan sepenuh hati. Beliau berharap perkembangan pariwisata di Kalimantan Selatan berkembang pesat menjadi salah satu kota tujuan untuk para pelancong dan wisatawan dari berbagai daerah dan negara.
Nah, menarik sekali ya cerita dari Om Arie. Semoga impian dan harapannya akan pariwisata Kalimantan Selatan dan Indonesia umumnya bisa terwujud. Kalau jalan-jalan ke Kalimantan Selatan, jangan lupa bareng Om Arie ya. Atourin bisa membantumu menghubungkan dengan Om Arie. Nah, kamu juga bisa membaca banyak cerita menarik lainnya pemandu wisata di Indonesia hanya di website Atourin.