Time to read: 5 menit

(Theresia Geraldin Sinurat)

Halo Sobat Atourin. Beberapa dari kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan provinsi yang terkenal dengan motto Si Tou Timou Tumou Tou bukan? Motto tersebut berasal dari provinsi Sulawesi Utara yang ibukota di Kota Manado. Provinsi Sulawesi Utara mempunyai 15 kabupaten dan kota yakni Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Kota Manado dan Kota Tomohon.

Biasanya saat mendengar wisata di Sulawesi Utara, pasti yang terlintas dalam benak kalian adalah Pulau Bunaken yang tercatat sebagai salah satu taman nasional di Indonesia. Kali ini Atourin ingin memperkenalkan surga tersembunyi di Sulawesi Utara lainnya yaitu Lehi Timbako. Sebagian masyarakat di Sulawesi Utara mungkin sudah mengetahui Lehi Timbako yang merupakan destinasi wisata terkenal di sana. Tetapi, wisatawan dalam negeri dari daerah lain maupun mancanegara sebagian besar belum mengetahui destinasi yang sangat menakjubkan ini. Lehi Timbako adalah pantai yang terletak di bawah kaki Gunung Api Karengetang. Karena lokasinya ini, menyebabkan air yang ada di pantai ini menjadi panas. Wah terbayang gak kamu ke pantai yang airnya panas, ehehe?. Sejak dahulu sampai sekarang pantai ini sering digunakan oleh masyarakat setempat sebagai tempat pemadian air panas. Lehi Timbako adalah satu-satunya pantai air panas di Indonesia. Air pantainya pun tidak asin seperti pantai-pantai pada umumnya. Ikan-ikan pun tidak ada yang mendekat ke pantai ini karena suhu air yang panas. Air panas ini sampai bisa digunakan untuk merebus telur loh, bahkan bisa sampai matang.

Keindahan Lehi Timbako
Lehi Timbako, surga tersembunyi di Sulawesi Utara. Sumber: canva.com

Lehi Timbako berada di Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro)  tepatnya di Kampung Lehi. Jika kamu ingin mengunjungi Lehi Timbako, kamu dapat menggunakan kapal laut dari pelabuhan Manado menuju Siau. Jika menggunakan kapal cepat waktu yang ditempuh untuk sampai ke Siau adalah selama 4 jam dengan biaya sebesar Rp200.000,00. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan kapal biasa atau kapal malam adalah Rp90.000,00 dan waktu yang tempuh selama 8 jam. Sesampainya di Pelabuhan Siau, kamu bisa naik ojek motor dengan kisaran harga Rp50.000,00. Adapun sewa mobil per harinya berkisar antara Rp300.000,00 hingga Rp500.000,00. Di Siau juga terdapat kendaraan umum, tetapi kendaraan umum di Siau menuju Lehi Timbako sangat terbatas. Biasanya kendaraan umum mudah ditemukan pada hari-hari tertentu seperti hari Selasa, Kamis, dan Sabtu yang beroperasi dari pagi sampai jam 2 siang WITA. 

Pelabuhan Manado
Kapal laut dari pelabuhan Manado menuju Siau. Sumber: canva.com

Saat memasuki Lehi Timbako, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk tiket masuk, karena Lehi Timbako tidak memungut biaya untuk tiket masuk bagi bagi pengunjungnya. Bayangkan, kamu bisa mengunjungi destinasi wisata eksotis tanpa dipungut biaya sepeserpun.

Mengunjungi suatu daerah tentu tidak lengkap jika tidak mencoba makanan khas setempat. Makanan yang biasanya disajikan di Lehi Timbako adalah singkong, ikan bakar, dan manisan pala sebagai camilan. Sedangkan untuk oleh-oleh khas Lehi Timbako adalah kacang kenari. Seumpama kamu ingin berkunjung ke Lehi Timbako, kamu dapat menemukan beberapa penginapan dan juga hotel di pusat Kota Siau. Intinya kamu jangan khawatir soal transportasi, konsumsi, dan akomodasi. Fasilitas pendukung wisata sudah lengkap di sini. Kamu hanya perlu mencari informasi terlebih dulu agar bisa menyesuaikan fasilitas yang akan kamu gunakan dengan budget jalan-jalanmu.

Kacang kenari oleh-oleh khas Lehi Timbako
Kacang Kenari, oleh-oleh khas Lehi Timbako. Sumber: canva.com

Gimana menarik bukan? Tunggu apalagi! Kepoin aja tempatnya langsung setelah pandemi selesai.Kalian akan merasakan atmosfer yang tenang dan nyaman di sana untuk melepaskan penat dari hiruk pikuk kota. Kalau sudah disana jangan lupa menjaga kebersihan dan keasrian pantai tersebut ya! Agar keindahannya pun tetap terjaga. 

Atourin juga sedang mengadakan kampanye One Traveller One Tree yang bertujuan untuk mengajak pariwisata melestarikan lingkungan dengan menanam dan merawat pohon sebanyak dan seoptimal mungkin. Untuk lebih lengkapnya silahkan kunjungi website dan media sosial Atourin. Kamu juga bisa mendapat inspirasi dan rekomendasi wisata menarik dari Atourin juga lho. Selamat jalan-jalan ya!