(Stefanny Lauwren)
Pada saat kita makan, hal apa yang harus ada di piring kita selain nasi dan lauk? Orang Indonesia cinta camilan renyah untuk menemani di setiap saat, dari saat makan, menonton tv, mendengarkan radio, nonton di bioskop, bahkan saat sedang belajar. Rasanya ada yang kurang kalau kita makan tanpa kriuk-kriuk. Saat ini banyak camilan renyah yang populer di kalangan muda-mudi Indonesia seperti makaroni, chiki, taro, chitato, dan lain-lain. Makanan-makanan ini juga cukup identik dengan micin atau MSG sampai-sampai kita sering disebut generasi micin. Eits, tunggu dulu. Indonesia sebenarnya punya banyak camilan renyah tradisional no-micin yang tentunya tidak kalah enak. Berikut ini lima camilan renyah khas Indonesia yang nikmat dan unik
Emping
Emping adalah salah satu cemilan renyah khas Indonesia yang terbuat dari biji tanaman melinjo, sehingga emping terasa sedikit pahit. Camilan ini termasuk lebih rendah kalori dibandingkan camilan lainnya karena tidak mengandung tepung dan murni terbuat dari melinjo yang digilas kemudian digoreng. Cita rasa emping dapat dimodifikasi dengan penambahan garam dan gula sehingga muncul varian emping asin, emping manis, emping manis pedas, dan banyak inovasi emping lainnya. Pada umumnya, emping dapat ditemukan sebagai pelengkap makanan khas Indonesia seperti gado-gado, soto, bubur, nasi goreng, nasi kuning, dan berbagai menu khas Indonesia lainnya.
Kerupuk Udang
Kerupuk udang adalah camilan renyah khas Indonesia yang terbuat dari tepung dan tumbukan udang halus. Kebanyakan kerupuk udang memiliki rasa manis dan gurih, meskipun saat ini terdapat varian rasa. Kerupuk udang banyak ditemui di daerah Sidoarjo, Jawa Timur yang memang menjadi sentra produksi udang. Akan tetapi saat ini mudah ditemukan dimana-mana, terutama karena sudah banyak packaging kerupuk mentah yang dapat dibeli di supermarket dan digoreng di rumah.
Selain itu, terdapat banyak inovasi kerupuk udang dengan mencampurkan bumbu perasa seperti kerupuk udang rasa jagung bakar, keju, atau barbeque. Kerupuk udang cocok untuk jadi teman makan nasi, sehingga banyak katering maupun nasi kotak yang menyediakan kerupuk udang sebagai unsur kriuk-kriuknya.
Keripik Singkong
Singkong adalah salah satu makanan pokok di Indonesia yang kaya akan karbohidrat dan serat, murah dan mengenyangkan. Selain dianggap sebagai alternatif karbohidrat yang lebih ramah bagi penderita diabetes dan pelaku program diet, singkong juga mudah diolah menjadi berbagai jenis makanan. Camilan-camilan yang familiar dengan kita seperti timus, singkong thailand, getuk, tape, singkong keju dan masih banyak lainnya menggunakan singkong atau tepung singkong sebagai bahan dasarnya. Salah satu hasil olahan yang paling populer adalah keripik singkong.
Keripik singkong dapat dibuat dengan berbagai cara, namun cara yang paling umum adalah metode pengeringan dan penggorengan. Singkong yang sudah dikupas akan diiris tipis-tipis dan diberi bumbu, kemudian dijemur hingga kering. Setelah itu, hasil pengeringan akan digoreng dengan minyak sehingga tercipta keripik singkong yang renyah.
Keripik singkong tersedia dalam berbagai macam rasa dan dapat dibeli dengan mudah di minimarket terdekat atau bahkan tidak jarang dijual oleh pedagang kaki lima di berbagai tempat. Rasa yang populer adalah pedas, pedas manis, dan asin. Selain itu juga ada rasa barbeque, rumput laut, ayam panggang, dan berbagai aneka rasa lainnya. Ada juga keripik singkong yang menggunakan metode presto, menghasilkan keripik dengan rasa singkong yang lebih terasa beda.
Keripik Apel
Sobat Atourin pasti sudah pernah mendengar tentang Jatim Park maupun Bakso Malang. Kota Malang yang berada di Jawa Timur merupakan salah satu destinasi wisata top di Indonesia. Nah, selain mengunjungi Jatim Park, Batu Night Spectacular, makan Bakso Malang, wajib banget Sobat Atourin mencoba camilan khas Kota Malang ini, yaitu keripik apel. Dari namanya, sudah jelas bahwa keripik ini terbuat dari buah apel. Yang menjadikan keripik ini luar biasa adalah apel yang digunakan merupakan apel setempat, hasil bumi andalan Malang Raya. Cara pembuatan keripik apel adalah dengan menggunakan vacuum fryer. Keripik apel tidak dapat dibuat dengan cara digoreng, mengingat daging buah apel yang akan rusak bila terkena suhu terlalu tinggi. Keripik ini memiliki rasa manis cenderung asam yang sangat cocok dinikmati sambil menonton televisi, maupun sebagai camilan teman saat belajar.
Rempeyek Laron
Sobat Atourin pasti sudah familiar dengan rempeyek kacang atau peyek yang sering muncul menjadi teman pecel. Tapi, apakah Sobat Atourin sudah kenal dengan saudaranya yang terbuat dari serangga? Seperti namanya, rempeyek laron adalah peyek yang dibuat dengan bahan dasar tepung dan laron. Laron adalah salah satu fase hidup dalam rayap, yang sering kita temui di musim hujan dan menyukai cahaya terang. Betul, peyek ini dibuat dari serangga. Ekstrem banget, ya! Makanan ini termasuk makanan yang sudah langka ditemui dibandingkan camilan lainnya. Selain karena termasuk camilan ekstrem, saat ini laron sulit ditemui di perkotaan.
Selain itu, laron yang menjadi bahan dasar peyek ini termasuk sebagai sumber protein hewani seperti serangga lainnya, bahkan protein yang terkandung dalam laron termasuk cukup tinggi sehingga bisa dijadikan sumber protein alternatif. Lumayan juga, selain renyah dan mengesankan, camilan yang satu ini bisa menambah asupan protein kita, Sobat Atourin.
Nah, itulah lima camilan renyah khas Indonesia yang wajib banget Sobat Atourin coba. Camilan mana, nih, yang sudah pernah Sobat Atourin coba? Tentunya bagi Sobat Atourin yang ingin mengetahui lebih banyak tentang hal-hal menarik dari seluruh penjuru Indonesia, wajib follow instagram @atourin.official dan pantengin website Atourin. Temukan inspirasi jalan-jalanmu bersama Atourin!