Jakarta – Program pemberdayaan desa yang dilakukan oleh Bank BRI atau yang dikenal dengan Desa BRILiaN, menggandeng marketplace pariwisata Atourin untuk mengembangkan desa wisata. Peluncuran program bertajuk “Deepening Desa BRILiaN 2025 Tema Desa Wisata” dilakukan Senin (26/5).

“Kami bermitra dengan Atourin untuk melaksanakan Program Deepening Desa BRILiaN 2025, dalam memilih 102 Desa dan berfokus dalam pengembangan desa wisata,” jelas Muhammad Candra Utama, Senior Executive Vice President, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Candara Utama mengatakan bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bank yang berfokus pada segmen UMKM berfungsi sebagai lembaga perantara yang tidak hanya berbisnis untuk kegiatan ekonomi (economic value), tapi juga memberikan social value melalui program pemberdayaan terhadap pelaku usaha dan kelembagaan desa. 

“Selama ini BRI hadir mengembangkan desa melalui Program Desa BRILiaN sejak 2020. Tahun ke-6, sampai saat ini sudah ada 4.327 desa yang terdaftar sebagai Desa BRILiaN dan ditargetkan pertumbuhan mencapai minimal 1.000 desa setiap tahunnya,” paparnya. 

Lebih jauh melalui program Deepening Desa BRILiaN ini, ia berharap desa-desa yang tergabung menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya. “Ini adalah sebuah pendalaman pelatihan yang bisa menghasilkan kemandirian bagi desa. Kami ingin menjadikan desa-desa ini sebagai rujukan dan panutan bagi desa lain yang ingin mengembangkan pariwisata di desanya masing-masing,” jelas Candra Utama.

Benarivo Triadi Putra, CEO Atourin mengatakan program ini tidak hanya tentang pelatihan dan pendampingan biasa untuk desa wisata saja, tapi sebuah pergerakan untuk memajukan desa wisata.

“Selama 4-5 tahun belakangan ini, Atourin telah menjadi mitra dari ratusan desa wisata di seluruh Indonesia. Dalam perjalanannya, Kami menyadari bahwa kekuatan desa wisata bukan hanya pada  atraksi wisata, potensi wisata alam dan budaya saja. Tak kalah penting, kekuatan utama terletak pada kekuatan sumber daya manusia, atau pada pelaku usaha yang punya semangat berkembang bersama sama“ ujar Rivo selaku penggagas berdirinya Atourin sebagai marketplace pariwisata berbasis teknologi digital.

“Desa Wisata tidak bisa hanya dipromosikan, tapi butuh SDM yang tepat, sistem manajemen, strategi, dan butuh inovasi. Atourin ingin menjadi solusi teknologi pengelolaan desa wisata secara digital dan terintegrasi,” tambah Rivo lagi.

Pertumbuhan desa wisata dan kunjungannya di Indonesia menunjukkan tren yang positif. Ditandai dengan sebanyak 6.105 desa wisata telah terdaftar di dalam portal Jadesta (Jaringan Desa Wisata) milik Kementerian Pariwisata. Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Januari – Oktober 2024, jumlah perjalanan wisatawan nusantara mencapai 839,39 juta perjalanan, meningkat 21,87% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Karena itu, Kementerian Pariwisata juga menyambut baik dengan mendukung kolaborasi ini. Melalui Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat, Ika Kusuma Permana Sari, mengatakan, “Program yang dijalankan BRI ini selaras dengan program pengembangan desa wisata yang dilakukan pemerintah melalui Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dan Program Kampanye Sadar Wisata 5.0. Langkah ini menjadi jembatan penting dalam memperluas jejaring pengembangan desa wisata,” ucapnya saat peluncuran program.

Lebih jauh ia menjanjikan kesiapan Kementerian Pariwisata untuk bersinergi dalam program peningkatan kapasitas masyarakat, melalui berbagai fasilitas modul dan penguatan eksosistem desa wisata. 

“Desa wisata dari program ini akan menjadi role model tidak hanya bagi Desa BRILiaN saja, tapi bagi desa lain di seluruh Indonesia yang ingin maju dan berkembang. Saya pesan kepada Pemerintah Daerah untuk turut mendampingi dan mengawal, untuk memastikan keberlanjutan dan dampak nyata dari program ini,” tutup Ika Permana Sari.

Program Deepening Desa BRILiaN ini merupakan program pemberdayaan lanjutan terhadap desa yang berada di naungan Program BRILiaN untuk memberikan peningkatan kapabilitas baik soft-competencies maupun hard-competencies.

Program diperuntukkan bagi jajaran BUMDesa dan pelaku usaha dari Desa BRILiaN 2020-2024 terpilih yang memiliki potensi pariwisata menjadi Desa Wisata yang unggul dari inovasi dan keunikan paket wisatanya, serta dikenal banyak orang melalui media digital dan teknologi. 

Dalam berbagai materi pengembangan desa wisata yang diberikan melalui pelatihan dan pendampingan secara daring, peserta akan mempelajari tentang Kelembagaan & Legalitas, Pengembangan Paket Wisata, Pemasaran Digital & Branding, dan Onboarding/Digitalisasi Produk Wisata ke Platform Atourin.

Program Pelatihan dan Pendampingan secara keseluruhan berlangsung selama 1 bulan hingga akhir Juni 2025.