(Shella Efelinna Rudiyanto)
Halo, Sobat Atourin! Taukah kamu mengenai Baturraden? Baturraden merupakan salah satu destinasi yang terletak di lereng Gunung Slamet atau utara pusat Kota Purwokerto, Jawa Tengah. Nama Baturraden ini berasal dari kata Batur (pembantu) dan Raden (bangsawan). Kata ini bermula dari legenda masyarakat bahwa dikisahkan ada seorang putri bangsawan yang mencintai seorang pembantu, tetapi kedua orang tuanya tidak merestui hubungan mereka. Kelanjutan hubungan ini ada dalam berbagai versi. Salah satunya, pasangan ini memutuskan untuk meninggalkan tempat tinggal mereka dan berkeluarga di salah satu kawasan lereng Gunung Slamet (kelak bernama Baturraden).
Baturraden menjadi daerah yang sangat menarik untuk dikunjungi karena lengkapnya daya tarik seni, budaya, dan pariwisatanya. Dari sisi budaya, terdapat tradisi Grebeg Suran yang merupakan tradisi utama masyarakat Baturraden sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keselamatan dan rezeki yang melimpah. Tradisi ini dilakukan setiap Bulan Syura, Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon. Terdapat pertunjukkan musik calung, tari tradisional lengger, dan kuda lumping untuk merayakannya. Mengenai kuliner Baturraden, mendoan adalah salah satu kuliner yang terkenal. Hampir setiap tempat makan di Baturraden menyediakan makanan ini. Mendoan terbuat dari tempe, yang ditutupi tepung terigu yang sudah dibumbui. Lalu, bagaimana dengan obyek wisatanya? Tentu tak kalah menarik dari tradisi dan kulinernya, dong. Lantas, pasti Sobat Atourin bertanya, kalau pariwisatanya bagaimana? Jangan khawatir, berikut ini adalah rekomendasi obyek wisata untuk liburanmu semakin mengasyikkan.
Pancuran Telu dan Pitu
Sesuai dengan namanya, Pancuran Telu memiliki tiga pancuran dan Pancuran Pitu memiliki tujuh pancuran. Pancuran Telu dan Pitu ini terletak di Desa Ketenger. Namun, Pancuran Pitu lebih tinggi daripada Pancuran Telu. Jarak antara keduanya sekitar 2,5 km. Keduanya sama-sama menawarkan permandian air panas bersuhu sekitar 60 hingga 70 derajat celcius sembari menikmati pemandangan dan udara sejuk pegunungan. Terdapat unsur belerang dalam sumber air panas tersebut, sehingga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Meski untuk menuju Pancuran Pitu memerlukan perjalanan yang lebih jauh, tetapi perjalanan ke tempat ini lebih memukau dan terdapat pijat sulfur yang akan memuaskan diri para pengunjung.
Curug Telu
Obyek wisata ini terletak di Desa Karangsalam. Berbeda dengan Pancuran Telu, Curug Telu memperlihatkan pemandangan di daerah pegunungan berupa tiga air terjun dengan debit air yang berbeda. Dengan harga tiket masuk yang cukup murah, yaitu sebesar 5.000 rupiah pengunjung dapat bermain air, berfoto, dan duduk-duduk sekaligus menikmati suasana bersama dengan orang terkasih.
Telaga Sunyi
Selain ada Telaga Bening (Situ Tirta Marta), di lereng Gunung Slamet juga terdapat Telaga Sunyi. Lebih tepatnya, Telaga Sunyi terletak di Kecamatan Sumbang. Terdapat pepohonan dan bebatuan yang turut menghiasi pemandangan di sekitar telaga. Para pengunjung yang datang dapat melihat dasar air tanpa menggunakan alat apapun karena airnya jernih dan berwarna biru. Pengunjung dapat berfoto, merenung, atau melakukan aktivitas menyelam, loh. Menurut penduduk setempat, wisata ini sering digunakan untuk merenung dan bertapa di masa lalu. Oleh karena itu, terdapat anjuran untuk tidak berkata kasar serta tercipta suasana sesuai dengan nama telaga ini.
Kaloka Widya Mandala
Obyek wisata yang kini dibahas sudah tidak berhubungan dengan air, namun juga banyak dikunjungi orang. Kaloka Widya Mandala adalah taman kebun binatang yang berada di Desa Ketenger. Ada berbagai macam binatang di tempat ini, seperti kambing, sapi, gajah, serta ular. Selain itu, juga ada museum satwa langka. Jadi, dengan menuju Kaloka Widya Mandala, pengunjung dapat berwisata sambil edukasi.
Bumi Perkemahan
Kamu ingin berkemah di alam terbuka sambil menikmati suasana sejuk pegunungan? Di sinilah tempatnya. Bumi Perkemahan dikelilingi banyak sekali pepohonan dan jauh dari polusi udara, sehingga sangat menyenangkan dan menenangkan pengunjung. Keuntungan lainnya, pengunjung yang ingin berkemah juga tidak perlu untuk membawa peralatan kemah. Obyek wisata ini menawarkan sewa perlengkapan kemah dengan harga terjangkau. Perlu diketahui juga, tempat ini sering digunakan untuk kegiatan Persami (Perkemahan Sabtu Minggu) anak sekolah.
Teater Alam
Teater Alam bisa menjadi destinasi untuk kamu yang ingin menonton film ketika berwisata di alam terbuka. Tempat ini salah satu wahana di Lokawisata Baturraden yang menayangkan film tentang alam atau budaya Indonesia berdurasi 10 hingga 15 menit. Tarifnya hanya sebesar 5.000 rupiah saja. Adapun wahana lain yang dapat dilakukan di lokawisata selain teater ini, seperti kolam renang dan sepeda air.
Berlibur ke Baturraden sangat menarik, menyenangkan, dan seru bukan?! Pengunjung akan sangat puas dan anti kecewa karena dapat melakukan segala hal di alam terbuka. Pengunjung bisa menikmati suasana sejuk, berfoto, pijat, berenang, menenangkan diri, belajar, berkemah di alam terbuka dan menonton film. Tidak perlu lagi khawatir mengenai biaya karena sangat terjangkau. Penginapan juga ada di sepanjang jalan kawasan ini.
Ingin rekomendasi tempat wisata selain Baturraden untuk liburanmu setelah pandemi berakhir? Atau ingin berwisata di segala penjuru daerah Indonesia secara virtual untuk menahan rasa rindu berlibur? Cek terus website dan media sosial Atourin yang menyediakan segalanya yang bisa membuat perjalananmu semakin menarik.