(Imanda Tori Putra)
Halo, Sobat Atourin! Pernahkah kamu merasakan seperti berada di dunia jurrasic park atau di lembah perbukitan Selandia Baru? Mungkin tempat ini terdengar asing namun tempat ini menyajikan pemandangan yang eksotis. Tempat ini adalah salah satu jalur yang baru dirintis dan diresmikan sebagai jalur pendakian di Gunung Rinjani. Torean diambil dari nama salah satu dusun di Desa Loloan, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang berada pada ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan kondisi jalur yang masih asri dan eksotis, tidak banyak orang yang mengetahui mengenai jalur ini serta pengalaman di dalamnya.
Memiliki bentang alam yang beragam membuat Jalur Torean Gunung Rinjani menjadi salah satu gunung yang menantang bagi para pendaki. Seolah seperti berada di belahan bumi lain, membuat siapapun yang melewati jalur ini menghela nafas dan berhenti sejenak menggumam decak kagum begitu mulai memasuki lembahan jalur pendakian Torean. Bagaimana tidak, jalur ini menyajikan hamparan sabana, danau, air terjun, hutan tropis, aliran sungai, air panas, hamparan pasir, lanskap tebing batuan dan Gunung Baru Jari yang merupakan sebagian dari banyaknya fenomena serta atraksi alam yang dimiliki Taman Nasional Gunung Rinjani. Berikut serangkaian lanskap yang kamu temui dan hal unik lainnya jika melewati jalur ini!
Hutan tropis dan air terjun penimbungan
Berlokasi di Desa Loloan, gerbang jalur Torean berada di antara batas vegetasi antara hutan tropis yang lebat dengan lahan pemukiman warga setempat. Hutan tropis akan menjadi lanskap pertama yang kamu temui apabila memutuskan untuk mendaki Gunung Rinjani melewati jalur Torean. Hutan di jalur ini terbentang luas ditumbuhi pinus, suren, rotan, belimbing hutan, dan paku-pakuan. Pepohonan membentuk kanopi yang cukup rapat menjadi habitat bagi hewan-hewan di kaki gunung, burung srigunting terbang dan hinggap di pucuk pepohonan hingga suara monyet menggema dari kejauhan menjadi panorama yang akan kamu rasakan ketika pertama kali melewati hutan ini.
Setelah melewati hutan lebat dan perbukitan, kamu akan sampai di Plawangan yang berada di sebuah cerukan di ketinggian 1.200 meter, Plawangan dipenuhi dengan batu besar dan kecil. Di sebuah batu yang datar di dekat bibir jurang, seringkali tampak sesajen dengan sisa dupa yang masih berasap. Sejauh mata memandang di seberang Plawangan terdapat panorama indah Air Terjun Penimbungan, setinggi sekitar 100 meter. Masyarakat setempat meyakini bahwa Plawangan dan air terjun ini adalah gerbang menuju alam Gunung Rinjani sehingga tak jarang masyarakat lokal memanjatkan doa dan membakar dupa sebelum melanjutkan perjalanan.
Sensasi berada di antara himpitan dua tebing punggungan gunung
Saat kamu melanjutkan sampai setengah perjalanan melewati jalur Torean, kamu akan menemukan bentang alam yang unik dan ikonik jalur ini yang disebut-sebut seperti dunia jurassic park. Jalur tersebut melewati lembahan yang diapit dua punggungan gunung yang menjulang tinggi dengan pemandangan hijau perbukitan, tebing batuan berdiri megah serta pemandangan langit dan awan. Keelokan aliran anak sungai yang meliuk-liuk cantik di lembah saat berjalan melipir punggungan tebing atau mendaki bukit juga turut memperindah suasana dan eksotisme jalur ini. Hal yang menarik adalah sebagian anak sungai tersebut terlihat berbeda warna yaitu berwarna putih susu dan hijau tosca. Sebenarnya anak sungai ini satu aliran dengan Sungai Kokok Puteh yang menjadi sungai utama yang sangat dikenal masyarakat Sasak Bayan.
Meskipun dengan kecantikan panoramanya, lintasan Jalur Torean cukup berbahaya dan ekstrem, terlebih saat menuju lembahan dan saat berada di punggungan gunung. Zona lembah yang terjal ditambah dengan jalur yang hanya memuat jalan setapak yang sempit. Selain itu, para pendaki yang berada di zona ini juga harus mendaki punggungan bukit yang terjal dengan kecuraman 45-60 derajat. Di beberapa bagian para pendaki juga harus melewati jalan yang di kiri-kanannya jurang dengan kedalaman 50-100 meter dengan pengaman yang dipasang di sepanjang lintasan punggungan gunung. Maka dari itu, mendaki Gunung Rinjani via Jalur Torean sangat tidak disarankan untuk dilakukan pada malam hari karena lintasan yang ekstrem dan minimnya pengaman pada jalur khususnya saat berada di punggungan dan lembahan.
Mata air Banyu Urip, goa sakral, dan sumber air panas alami di dekat danau
Saat berada di punggungan gunung kamu juga akan menemukan mata air yang sangat segar dan diyakini merupakan mata air paling bersih dan nikmat di Gunung Rinjani, masyarakat setempat menamainya Mata Air Banyu Urip mata air ini terletak pada punggungan gunung dan tersembunyi namun akses menuju mata air ini cukup mudah. Rute terjal mendaki punggungan bukit dengan kemiringan hingga 60 derajat sudah dilalui dan diakhiri dengan lintasan yang landai. Setelah melewati punggungan dan lembahan yang menakjubkan, kamu akan menemukan Goa Susu dan Goa Taman dekat dengan Danau Segara Anak. Goa Taman yang di dalamnya terdapat air yang dianggap suci oleh masyarakat Sasak. Tak jauh dari Goa Taman terdapat Goa yang dianggap keramat lainnya yaitu Goa Susu. Di Goa Susu itu pula seringkali bersua puluhan penduduk lokal yang berendam di sumber air panas, yang mereka percaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Selain itu masyarakat lokal juga seringkali rela menginap tiga-lima hari dengan mendirikan tenda di sekitar Goa Susu dan sumber air panas dekat danau.
Pendakian via jalur Torean berujung di Danau Segara Anak di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut. Danau yang merupakan kaldera purba yang terbentuk akibat letusan dahsyat Gunung Samalas pada tahun 1257 ini merupakan tempat pertemuan jalur Torean dengan dua rute pendakian Rinjani lainnya yaitu Sembalun dan Senaru. Pemandangan danau yang indah ditemani cahaya keemasan dari matahari yang memantul di danau berair tenang, memancar ke dinding tebing menjadi hasil dari perjuangan mendaki Gunung Rinjani lewat Jalur Torean yang bisa ditempuh hingga 14 jam lebih sampai ke Danau Segara Anak.
Jalur Torean menyuguhkan bentang alam yang beragam dan eksotis membuatnya memiliki panorama dan pemandangan yang tidak biasa. Lekukan punggungan keduanya yang didominasi hamparan hijau sabana, rerumputan dan ilalang benar-benar memberikan nuansa memesona bagi siapapun yang melewatinya. Walaupun begitu, Jalur Torean memiliki kontur yang ekstrim dan berbahaya sehingga untuk mendaki melalui jalur ini kamu harus ditemani oleh rekan-rekan lainnya dan disarankan untuk menyewa porter dan guide. Sobat Atourin, apakah kamu tertarik untuk mencoba jalur ini?