(Sekar Langit Maheswari)
Belitung adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatera yang diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Sebagian besar penduduknya, terutama yang tinggal di kawasan pesisir pantai, sangat akrab dengan kehidupan bahari yang kaya dengan hasil laut. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memanfaatkan kearifan lokal, keanekaragaman kuliner, dan lokasi tambang yang terbengkalai menjadi inovasi dalam mengembangkan wisata di pulau ini.
Ungkapan Desa Wisata Kreatif
Wisata di Belitung tidak berusaha dibangun secara glamor, tetapi lebih mengedepankan wisata alam dengan sentuhan kekinian dan nuansa alami yang kuat. Bukti nyata penerapan wisata Belitung ini diterapkan oleh Desa Terong, Sijuk, Belitung. Desa wisata yang berjarak sekitar 16 km dari pusat Kota Tanjung Pandan ini dirintis pertama kali pada 2013. Dimulai dengan menanamkan perubahan pola pikir masyarakat selama 3 tahun, mereka siap menerima perkembangan dunia dan dilanjutkan dengan diadakannya pelatihan demi pelatihan serta pembangunan hingga tahun 2019.
Desa dengan upaya pembangunan lahan bekas pertambangan timah ini disebut sebagai Desa Wisata Kreatif oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno. Beliau menjelaskan bahwa pemberian nama ini terjadi karena terbukti dari produk-produknya sudah berkelas, bukan hanya nasional tapi mendunia (05/02/2021). Tujuan yang hendak dicapai desa ini adalah mampu mengembangkan citra dan produk yang berkelanjutan bagi masyarakat dan mensejahterakan warga desa.
Aktivitas Berbasis Edukasi
Jauh sebelum menjadi bagian destinasi wisata minat khusus agrowisata, sebenarnya kawasan ini sudah menjadi perkebunan masyarakat yang dikelola secara mandiri dan berkelompok. Masyarakat desa juga mendapatkan pembinaan dari Dinas Pertanian Kabupaten Belitung sehingga makin menambah wawasan dan pengetahuan mereka tentang pertanian yang aman dan berkesinambungan. Desa Terong telah melakukan kemitraan dengan Atourin untuk menawarkan paket wisata yang dapat dipilih untuk beraktivitas sekaligus belajar dan bermain. Nah, berikut ini adalah beberapa aktivitas menarik yang bisa dilakukan wisatawan saat berkunjung ke desa ini.
Budaya Makan Bedulang
Makan cara bedulang adat Belitung ini merupakan cara makan masyarakat Belitung yang mengandung beberapa filosofi tentang saling menghargai, menghormati, dan menyayangi antara orang tua dan orang muda. Satu dulang yang terdiri dari beberapa menu masakan khas Belitung ini disajikan khusus untuk empat orang. Setelah semua piring berisi nasi, kemudian orang yang paling tua umurnya untuk yang pertama kembali mengambil lauk pauknya sesuai dengan seleranya. Hal ini terus dilakukan secara berurutan sampai kepada orang yang umurnya paling muda paling terakhir mengambil lauknya. Tradisi ini dapat dicoba oleh wisatawan yang datang ke desa ini.
Belajar Memasak Sup Gangan
Wisatawan juga berkesempatan belajar filosofi cara meramu rempah-rempah asli Belitung. Rempah-rempah lokal olahan desa mengandung berbagai khasiat obat-obatan herbal yang bermanfaat untuk kesehatan. Kuliner asal Pulau Belitung ini menyajikan ikan tenggiri yang dimasak dalam bentuk sup dengan rasa yang segar. Kegiatan memasak di lokasi Wisata Aik Rusa’ Berehun
Gangan memiliki warna kuning yang dominan dan rasa yang sedikit asam dan gurih. Ikan tenggiri segar hasil tangkapan nelayan dimasak dengan campuran bumbu-bumbu, seperti kunyit, bawang merah, lengkuas, dan cabai. Oleh karena itu, kuah gangan kaya akan rasa bumbu khas Indonesia. Tambahan irisan nanas membuat rasa gangan menjadi lebih segar.
Kesenian melalui Anyaman Daun Lais
Anyaman khas yang berbahan daun lais adalah salah satu kerajinan yang selalu dikenalkan kepada para wisatawan yang berkunjung dan berwisata ke desa ini. Ada banyak jenis barang yang bisa dibuat dari anyaman berbahan daun lais ini, seperti tas, topi, karung kecil, tas hp, tempat tisu, tikar, dan lain sebagainya.
Adapun daun lais sendiri adalah jenis tumbuhan yang banyak tumbuh di hutan yang lembab dan berawa-rawa. Daunnya panjang mirip dengan daun pandan, tetapi kiri dan kanannya ditumbuhi duri-duri kecil yang tajam. Proses pengolahannya pun dari sejak memotong di hutan sampai bisa dijadikan sebuah kerajinan anyaman yang unik dan menarik memakan waktu cukup lama. Hasil karya wisatawan yang dibantu oleh pengrajin desa ini dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Mengikuti Irama Musik dalam Tari Sapen
Bagi pecinta seni pertunjukkan, belajar tarian tradisional Desa Terong dapat menjadi pilihan. Aktivitas ini dilakukan bersama penari di Sanggar Tari Desa Terong. Tarian yang digiatkan adalah Tari Sapen. Suasana yang akrab dan ceria membantu wisatawan untuk lebih mudah memahami gerak tari yang gagah dan khas. Tari Sepen adalah tarian tradisional masyarakat kepulauan Belitung yang di dalamnya terdapat unsur gerakan pencak silat dengan unsur budaya Melayu yang kuat.
Menggali Harta Karun dan Menunggu Matahari Terbenam
Belitung tidak dapat dilepaskan dari unsur pantai yang menyegarkan. Hal yang biasanya ditawarkan selama berada di pantai yang terletak tidak jauh dari desa adalah mencari dan mengumpulkan keramis. Keramis merupakan sejenis kerang sebagai ungkapan warga Belitung. Jenis kerang-kerangan kecil ini memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan maupun hiasan rumah. Apabila berkenan, wisatawan dapat menyantap hidangan olahan laut hasil tangkapan mereka setelah dimasak oleh warga desa. Keseruan ini akan ditutup pula dengan menunggu matahari terbenam dengan langit jingga keemasan yang menyuguhkan pemandangan yang yang memanjakan mata.
Betapa menariknya Desa Terong untuk dijadikan destinasi pilihan berlibur yang menyenangkan. Aktivitas beragam yang ditawarkan desa ini cocok dinikmati sendiri, bersama teman, maupun keluarga. Dengan kemudahan melakukan reservasi paket wisata yang disediakan Atourin, wisatawan sudah tidak perlu ragu dan kebingungan dalam meraih informasi seputar Desa Terong. Kamu bisa membeli tiket ke desa wisata ini di Atourin Visitor Management System (AVMS). Jadi, tunggu apa lagi? Segera beli paket wisata Desa Terong melalui Atourin, ya!