Pernah kebayang suasana desa yang tenang, dikelilingi sawah hijau, sambil menikmati pertunjukan budaya khas Sunda? Semua itu bisa kamu rasakan di Festival Bumi Bantar Agung, sebuah perayaan yang sukses menyatukan keindahan alam, tradisi, dan kebersamaan masyarakat di Desa Wisata Bantar Agung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Digelar pada Sabtu, 25 Oktober 2025 di Kawasan Sawah Pakuwon Desa Wisata Bantar Agung, festival ini menjadi ajang tahunan yang dinanti banyak orang. Bukan cuma warga setempat, tapi juga wisatawan dari berbagai daerah. Tahun ini, tema besar yang diangkat adalah harmoni antara manusia, alam, dan budaya, yang tercermin lewat beragam kegiatan seru.

Desa Wisata Bantar Agung: Tempat Alam dan Budaya Berpadu

Desa Wisata Bantar Agung memang dikenal sebagai salah satu destinasi agro-culture tourism terbaik di Jawa Barat. Lanskap sawah yang luas, udara sejuk khas pegunungan, dan masyarakat yang masih memegang erat nilai-nilai agraris Sunda menjadikan desa ini terasa begitu autentik.

Melalui Festival Bumi Bantar Agung, masyarakat ingin menunjukkan bahwa pertanian bukan sekadar sumber penghidupan, tapi juga warisan budaya yang menyatukan manusia dengan alam dan memperkuat rasa kebersamaan.

Siraman Payung Lembur: Ritual Penyucian Alam dan Doa Kehidupan

Festival dibuka dengan prosesi Siraman Payung Lembur, tradisi sakral yang menggunakan air dari tujuh sumber mata air suci di wilayah Bantar Agung. Ritual ini melambangkan penyucian alam dan tanah kehidupan, sebagai doa agar bumi tetap subur, air tetap jernih, dan manusia hidup selaras dengan alam.

Di tengah era modern yang serba cepat, Siraman Payung Lembur menjadi pengingat penting bahwa menjaga alam bukan sekadar tradisi, tapi juga tanggung jawab moral yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Arak-Arakan Hasil Bumi sebagai Wujud Syukur dan Kebersamaan

Setelah ritual pembuka, suasana berubah jadi meriah dengan Arak-Arakan Hasil Bumi. Warga berjalan bersama sambil membawa padi, sayuran, buah, dan rempah hasil panen mereka, diiringi musik tradisional Sunda.

Tradisi ini menjadi simbol rasa syukur atas rezeki alam yang melimpah sekaligus bentuk nyata gotong royong antarwarga. Setiap langkah arak-arakan membawa pesan mendalam, bahwa manusia hidup karena bumi, dan bumi tetap subur karena dijaga bersama.

Bongkar Bumi: Menyambut Musim Tanam dengan Semangat

Salah satu momen paling ditunggu adalah Bongkar Bumi, prosesi agraris yang menggambarkan semangat warga dalam mempersiapkan musim tanam baru. Dalam tradisi ini, masyarakat melakukan “ngawuluku” atau membajak sawah dengan kerbau, sebagai simbol keterhubungan antara manusia, alam, dan kerja keras.

Bongkar Bumi bukan sekadar tontonan, tapi pengingat bahwa kearifan lokal bisa menjadi inspirasi untuk menciptakan kehidupan yang berkelanjutan.

Pasar Bumi Pakuwon: Cita Rasa, Nada, dan Cerita Desa

Keseruan festival makin lengkap dengan hadirnya Pasar Bumi Pakuwon, pusat kegiatan kuliner dan ekonomi kreatif warga. Di sini, pengunjung bisa menikmati jajanan khas Sunda, menonton pertunjukan seni, dan berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat dalam suasana pedesaan yang hangat.

Setiap hidangan, alunan musik, dan canda tawa di Pasar Bumi Pakuwon menjadi bagian dari cerita besar Bantar Agung, desa yang merayakan harmoni antara rasa, budaya, dan alam.

Lebih dari Sekadar Festival

Festival Bumi Bantar Agung 2025 bukan hanya perayaan budaya, tapi juga gerakan sosial dan ekonomi lokal. Melalui kegiatan ini, masyarakat berupaya melestarikan tradisi agraris Sunda sekaligus memperkuat ekonomi kreatif berbasis hasil bumi dan seni lokal.

Tujuan besarnya antara lain:

  • Melestarikan budaya lokal dan memperkuat identitas masyarakat desa.

  • Mengembangkan potensi wisata berbasis alam dan pertanian.

  • Memperluas pasar produk lokal melalui Pasar Bumi Pakuwon.

  • Mendorong ekonomi hijau dan inklusif di tingkat desa.

Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan berbagai mitra, Festival Bumi Bantar Agung 2025 jadi bukti bahwa pelestarian budaya dan pembangunan ekonomi bisa berjalan beriringan, saling menguatkan, bukan malah bertentangan.

Tunggu Keseruan Selanjutnya di Tahun Depan!

Meskipun festival tahun ini sudah berakhir, semangat masyarakat Bantar Agung untuk menjaga alam dan melestarikan budaya tetap terasa hidup. Kalau kamu belum sempat datang tahun ini, jangan khawatir, siapa tahu tahun depan kamu bisa merasakan langsung keseruannya di tengah hamparan sawah hijau Majalengka.

Biar nggak ketinggalan update seputar festival budaya dan destinasi menarik lainnya di Indonesia, follow Instagram @atourin dan kunjungi atourin.com buat inspirasi liburan berikutnya!