Time to Read: 5 minutes
(Putri Inatisya)
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Salah satu kekayaannya adalah bahwa Indonesia memiliki berbagai pulau dengan masing-masing keindahan dan keunikannya tersendiri. Tercatat per Desember 2019, Indonesia memiliki 17.491 pulau dari hasil verifikasi dan validasi menurut catatan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia. Ribuan pulau di Indonesia ini tentu membuat Indonesia mempunyai sejarah dan budaya yang beraneka ragam. Kita sebagai masyarakat Indonesia dapat mempelajari dan memperluas pengetahuan kita mengenai sejarah dan budaya Indonesia ini. Salah satu aktivitas yang bisa kita lakukan adalah dengan menjelajahi setiap tempat bersejarah dengan mengamati bangunan-bangunan tua, karya seni, budaya, dan sebagainya yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Pada era globalisasi seperti saat ini, terjadi infiltari atau masuknya pengaruh nilai-nilai dari negara lain ke Indonesia dan sebagian mungkin diserap atau diadopsi oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Apakah baik atau buruk? Jawabannya adalah tergantung dari sisi mana kita menyikapinya serta dampak apa yang ditimbulkannya. Di banyak kasus, hal tersebut membuat banyak masyarakat Indonesia menjadi kurang mencintai warisan budayanya sendiri, pengetahuan masyarakat akan sejarah pun kadang masih terbilang sempit dan tidak ada dorongan untuk mempelajari lebih lanjut. Hal ini dikarenakan makin kurangnya minat terhadap sejarah seperti warisan budaya bangsa Indonesia.
Di tengah pudarnya minat akan warisan budaya dan sejarah tersebut, terdapat komunitas yang lain daripada yang lain, salah satunya adalah Komunitas Jelajah Budaya. Komunitas Jelajah Budaya adalah komunitas yang memiliki kepedulian pada budaya, bangunan tua, seni, dan peninggalan sejarah bangsa. Komunitas ini sudah berdiri selama kurang lebih 17 tahun, tepatnya didirikan pada 17 Agustus 2003.
Pendiri komunitas ini adalah Kartum Setiawan, ia juga mendirikan komunitas ini bersama dengan teman-teman kuliahnya. Latar belakang didirikannya Komunitas Jelajah Budaya ini adalah karena beberapa alumni dan mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Jakarta ini, melihat semakin berkurangnya ketertarikan masyarakat Indonesia mengenai warisan budaya kita sendiri. Terjadinya era globalisasi menyebabkan tergantikannya minat masyarakat dan mulai terkuburnya warisan budaya secara perlahan tapi pasti, karena kekayaan ini mulai ditinggalkan atau kurang diapresiasi. Hal ini pula yang menyebabkan mereka tergerak untuk membuat komunitas ini. Komunitas Jelajah Budaya ini salah satunya ingin memperkenalkan kawasan Kota Tua Jakarta di Indonesia sebagai tempat wisata yang tidak hanya sebagai tempat untuk jalan-jalan tetapi juga memiliki manfaat untuk edukasi.
Tujuan dan maksud dari adanya jelajah Kota Tua adalah agar masyarakat mengenal sejarah Jakarta, diharapkan hal ini dapat menumbuhkan rasa bangga dan kecintaan terhadap bangunan cagar budaya yang perlu dilestarikan termasuk koleksi yang terdapat di dalamnya. Tujuan lain dari Komunitas Jelajah Budaya ini adalah untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia dan mengajak masyarakat mengapresiasi keberadaan museum. Target sasaran dari kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini adalah pelajar atau mahasiswa, karyawan, organisasi atau kelompok masyarakat, wisatawan domestik atau asing, serta masyarakat umum.
Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini adalah menjelajahi Kota Tua, menjelajahi budaya baik di dalam kota maupun di luar kota, melakukan diskusi mengenai budaya yang juga dilengkapi dengan penjelasan sejarahnya. Harga yang perlu dikeluarkan apabila kamu ingin mengikuti tour perjalanan menjelajahi Kota Tua adalah Rp 50.000,00. Komunitas Jelajah Budaya hingga saat ini memiliki ribuan anggota, dari berbagai usia baik orang tua maupun anak muda. Jika Anda tertarik untuk mengikuti perjalanan komunitas ini untuk menjelajahi warisan budaya dan sejarah, Anda dapat mendaftarkan diri Anda ke komunitas ini dengan menghubungi mereka melalui website resmi maupun facebook mereka.
Komunitas ini sudah melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan jelajah budaya dan sejarah. Terdapat 2 rute yang dilakukan oleh komunitas ini yaitu rute dalam Kota Jakarta dan rute luar kota. Rute dalam Kota Jakarta terbagi menjadi 4 rute yaitu:
Rute pertama: The Big Five Museum yaitu jelajah Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Wayang, Museum Sejarah Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik, dan Kota Tua Jakarta.
Rute kedua: Sepedaan Ontel di Kota Tua yaitu jelajah Taman Fatahillah, Kali Besar, Pelabuhan Sunda Kelapa, Menara Syahbandar, Museum Bahari, dan Jembatan Kota.
Rute ketiga: Pecinan-Glodok yaitu akan menjelajahi Pasar Pagi Lama, Rumah Show, Kelenteng Toa Sebio, Kelenteng Jin de Yuan, Toko Tiga, Gereja Maria de Fatima, Pancoran, dan Tiong Hoa Hwe Koan.
Rute keempat: Pekajoan Kampungnya Orang Arab yaitu akan menjelajahi Masjid Al-Anshor, Masjid Ar-Raudoh, Masjid Al-Nawier, Masjid Langgar Tinggi, Jembatan Kambing, Pasar Kambing Lama, dan Pejagalan.
Selain melakukan rute perjalanan dalam kota, komunitas ini juga mengadakan perjalanan ke luar kota. Rute luar kota yang dilakukan oleh Komunitas Jelajah Budaya yaitu rute Banten Lama yaitu perjalanan ke Masjid Agung Banten, Benteng Speelwijk, Keraton Kaibonan, dan beberapa destinasi lainnya. Rute Bandung yaitu perjalanan ke Museum Asia Afrika, Museum Geologi, Gedung Sate, dan Cihampelas II. Rute Garut-Tasikmalaya yaitu perjalanan ke Candi Cangkuang, Air Panas, Kampung Naga, dan Raja Polah. Rute Cilacap-Ciamis yaitu perjalanan ke Pulau Nusakambangan, Benteng Pendem, dan Pangandaran. Selain itu terdapat rute Semarang, Yogyakarta, Mojokerto, Surabaya, dan wisata sejarah lainnya. Rute perjalanan luar kota ini masih dapat disesuaikan loh sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Tunggu apalagi, kamu bisa bergabung dengan komunitas ini jika memang punya ketertarikan pada sejarah dan budaya Indonesia. Kamu juga bisa merencanakan liburanmu ke berbagai destinasi wisata tersebut bersama Atourin loh!