Time to Read: 7 minutes
(Fitriah Khairunnisa)
Destinasi wisata untuk menikmati pemandangan tentunya menjadi hal yang dicari
dan dinantikan oleh para wisatawan. Namun, bagaimana dengan wisatawan yang
memiliki kegemaran dengan makhluk hidup khususnya binatang? Tentunya
Kalimantan Utara memiliki beberapa destinasi wisata yang menunjukkan
keberagaman fauna yang dimiliki oleh Indonesia. Atourin telah merangkum menjadi
Top 3 Destinasi Wisata Bagi Pecinta Binatang di Kalimantan Utara, yuk disimak
lebih lanjut!
Taman Nasional Kayan Mentarang
Pemberian nama Taman Nasional Kayan Mentarang diambil dari nama dua sungai
utama yang mengalir di kawasan tersebut, yaitu Sungai Kayan di bagian selatan dan
Sungai Mentarang di bagian utara. Taman nasional ini berada di perbatasan
Indonesia dan Malaysia, tepatnya di Jalan Pusat Pemerintahan Pemda Malinau,
Tanjung Belimbing, Kabaputan Malinau, Provinsi Kalimantan Utara 77554. Di sini
kalian dapat menemukan 100 spesies mamalia, 15 spesies jenis hewan endemik , 8
spesies primata, 310 spesies aves atau burung, serta 28 spesies di antaranya
merupakan jenis endemik Kalimantan yang terancam punah, seperti beruang madu,
macan dahan, banteng, dan juga lutung dahi putih. Selain pesona fauna nya yang
mempesona, kalian juga dapat menikmati pemandangan di Puncak Batu Ului, Air
Terjun U’ung Melu’ung, Situs Kuburan Batu, dan Padang Rumput Long Tua. Untuk
mengunjungi kawasan ini, kalian dapat menggunakan pesawat dari Samarinda
menuju Tarakan dan dilanjutkan dengan menggunakan speedboat atau perahu yang
menyusuri aliran Sungai Mentarang selama 6 jam hingga 1 hari tergantung kondisi
cuaca. Rute lain yang bisa dilalui adalah penerbangan dari Malinau ke Long Ampung
dan beberapa sungai yang bisa dijadikan akses transportasi adalah Sungai Bahau,
Sungai Kayan, dan Sungai Mentarang.
Jangan khawatir jika kalian ingin menghabiskan lebih banyak waktu di sini, karena di
Taman Nasional Kayan Mentarang juga terdapat fasilitas penginapan yang bisa
ditempati para pengunjung. Selain itu, untuk menikmati pemandangan yang tidak
ada habisnya, kalian bisa menyewa speedboat atau perahu klotok untuk menyusuri
sungai. Jika kalian tertarik, jam operasional kawasan ini berada di pukul 07.30 –
16.00 WITA dengan harga tiket masuk yang terjangkau, yaitu Rp 5.000,00–Rp
10.000,00 Kalian bisa mengakses web https://kayanmentarangnationalpark.com
untuk harga tiket kegiatan wisata darat, wisata air, dan info lebih lanjut. Jika ingin
bertanya tanya sebelum pergi ke sana, bisa menghubungi nomor telpon pengelola
taman nasional di 0553-2022758, 0553-2022757, atau 0811 599 1991.
Hutan Lindung Sungai Sesayap
Objek wisata alam di Tanah Tidung ini dapat kalian nikmati dengan berlayar di
Sungai Sesayap menggunakan perahu yang disediakan penduduk setempat.
Keindahan pemandangan alam dan pepohonan rimbun dapat dinikmati sepanjang
sungai saat kalian berlayar. Hutan Lindung di Tanah Tidung ini adalah tempat untuk
berlindung dan berteduhnya berbagai jenis hewan yang dilindungi seperti kera,
beberapa jenis burung, dan hewan lainnya. Beberapa jenis hewan berlindung pada
pohon perengat, yaitu pohon yang memiliki buah yang dimanfaatkan untuk asam.
Pemandangan alam lain yang sangat menarik dan menakjubkan adalah ketika para
nelayan sedang menangkap berbagai macam ikan dan menjala udang di sepanjang
Sungai Sesayap. Tempat wisata ini sebagai salah satu daerah penghasil udang dan
kalian bisa membeli udang dari para nelayan di sana. Kalian juga bisa berbincang
dengan pemilik perahu tentang sejarah dan hal yang berhubungan dengan Hutan
Lindung Sungai Sesayap.
Panorama pedesaan di tepian sungai memang merupakan salah satu keunggulan
dari tempat wisata ini. Salah satu jalur sungai yang dilayani transportasi speedboat
reguler yaitu Malinau – Tarakan. Perjalanan dengan memakai speedboat dapat
ditempuh selama 3,5 jam. Akses transportasi melalui sungai diakomodasi dengan
longboat reguler yang melayani penumpang dari Pulau Tarakan menuju Kecamatan
Sesayap dan dari Kabupaten Malinau.
Museum Flora dan Fauna
Seusai mengunjungi Taman Nasional Kayan Mentarang dan Hutan Lindung Sungai
Sesayap, kalian dapat mengunjungi tempat fauna yang dipertunjukan dengan cara
lain, yaitu di Musem Flora dan Fauna atau ‘Rumah Bundar’. Rumah Bundar didirikan
oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1938 dan diresmikan oleh Ir.
Sofian Raga, M. Si selaku Walikota Tarakan pada tanggal 6 November 2017.
Penampang bagian atap bangunan ini melengkung menyerupai sisi bundaran drum
sehingga masyarakat menamakan bangunan ini ‘rumah drum’ atau ‘rumah bundar’.
Museum ini terdiri dari 5 ruangan dan 1 ruang terbuka yang berada di halaman
belakang museum.
Ruangan pertama adalah ruangan utama museum yang terdapat potongan pohon
Gaharu berukuran 2 meter, beberapa gambar flora dan fauna Tarakan, serta sejarah
mengenai Rumah Bundar. Ruangan kedua berisikan koleksi foto hewan hewan yang
terdapat di Tarakan, seperti berbagai jenis burung, kadal, hingga serangga.
Sedangkan ruangan selanjutnya adalah pameran tumbuh tumbuhan, potongan
potongan kayu, dan juga sampel daun. Keluar dari ruangan tersebut, ruangan
berikutnya terdapat hasil olahan rotan dan potongan-potongan kecil olahan kayu
yang sudah jadi. Di sepanjang dinding-dinding ruangan museum ini juga banyak
terdapat gambar flora dan fauna yang dapat menambah pengetahuan dengan
membaca keterangan yang ada digambar. Ruangan terakhir adalah beberapa
hewan dan tulang-belulang yang diawetkan, seperti beruang madu, tanduk-tanduk,
kepiting, lobster bambu, ikan pepija, serta telur-telur hewan. Agar lebih menarik,
pihak museum sedang mengembangkan beberapa fasilitas, yaitu beberapa koleksi
buku dan tempat pemutaran video tentang flora dan fauna Tarakan. Jika tertarik,
kalian bisa mengunjungi Museum Flora dan Fauna di Kelurahan Pamusian , Kota
Tarakan pada jam 08.00 – 16.00 WIB. Untuk masuk ke museum tidak ditarik biaya
atau gratis, kalian hanya perlu isi buku tamu dan menuliskan kesan dan pesan kalian
selama mengunjungi Museum Flora dan Fauna. Kapan lagi bisa dapat ilmu dengan
cara yang menyenangkan tanpa dipungut biaya? Yuk segera kesini!
Sekian top 3 destinasi wisata bagi pecinta binatang di Kalimantan Utara versi
Atourin. Jika kalian kesini, diharapkan tetap menjaga kebersihan dan hindari hal hal
yang dapat mengganggu kenyamanan dari hewan hewan tersebut dan wisatawan
lain ya. Selamat berlibur, Atourin Explorer!