Ananda Rivi
Halo Sobat Atourin! Sudah siap untuk menjelajahi keindahan budaya Lembah Baliem? Ya, Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) akan kembali hadir tahun ini sebagai bagian dari event Karisma Event Nusantara. Festival ini akan diselenggarakan pada 7-10 Agustus 2024 di Kabupaten Jayawijaya. Kabupaten Jayawijaya sendiri adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan. Kabupaten ini juga menjadi ibukota provinsi tersebut. Salah satu lanskap alam yang terkenal di kabupaten ini adalah Lembah Baliem. Lembah Baliem terletak di ketinggian 1.600-1.700 MDPL (meter di atas permukaan laut). Panjangnya mencapai 80 KM dan lebarnya sekitar 20 KM.
Seperti daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten Jayawijaya, khususnya daerah Lembah Baliem, juga kaya akan keberagaman suku. Suku Hubula yaitu suku yang hidup di pedalaman, memiliki sejarah yang kaya, termasuk dalam hal menjaga pertahanan wilayah dan adat istiadat mereka. Nah, kekayaan sejarah, seni, dan budaya Suku Hubula ini menjadi inspirasi bagi penyelenggaraan Festival Budaya Lembah Baliem.
Salah satu daya tarik utama acara ini adalah permainan tradisional lempar tombak, yang disebut sege. Pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara, bisa mencoba peruntungan mereka dalam melempar tombak ke sasaran sebuah batang pohon pisang dalam jarak 5 meter. Keseruannya adalah mencoba memperoleh 5 lemparan yang tepat mengenai sasaran. Inilah salah satu momen yang paling dinantikan dalam FBLB!
Sobat Atourin tahu nggak kalo babi memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Lembah Baliem, baik sebagai hewan piaraan maupun bahan makanan dalam upacara adat. Salah satu tradisi yang ditampilkan dalam FBLB adalah Bakar Batu. Tradisi ini bukan hanya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, tetapi juga sebagai media silaturahmi untuk menjaga kerukunan antar kelompok masyarakat.
Proses Bakar Batu dimulai dengan persiapan batu dan kayu untuk pembakaran. Selama proses ini, babi disiapkan dengan mengeluarkan isi perut dan bagian lain yang tidak dimakan, yang merupakan tugas laki-laki. Wanita mempersiapkan sayuran dan umbi-umbian. Babi kemudian diletakkan di atas alang-alang yang telah dipersiapkan, ditutup dengan dedaunan dan batu panas, dan dibakar hingga matang. Para masyarakat Suku Hubula sering menambahkan daun-daunan tertentu untuk memberi aroma khas pada babi bakar. Setelah matang, babi bakar disantap bersama-sama dalam suasana kebersamaan.
FBLB tidak hanya tentang tradisi dan pertunjukkan budaya, tetapi juga tentang mengenalkan kekayaan lokal kepada pengunjung. Ada sekitar 30 stand booth yang menawarkan berbagai barang, mulai dari makanan khas Papua, kopi Wamena, hingga kerajinan tangan seperti noken dan koteka.
Ada beberapa tips nih Sobat Atourin agar kamu bisa maksimal menikmati FBLB ini. Pertama rencanakan perjalanmu dengan baik. Terlebih jika kamu berangkat dari lokasi yang jauh dari lokasi penyelenggaraan festival. Kamu bisa berangkat dan sampai lokasi dengan jeda beberapa hari agar kamu ada waktu untuk istirahat. Kedua, pastikan kamu memahami informasi tentang FBLB serta Lembah Baliem sehingga kamu datang dengan adanya pemahaman awal. Ketiga, pastikan kamu bawa budget yang cukup. Ada banyak hal yang bisa kamu coba atau beli. Nah, belanjaanmu akan membantu menggerakkan perekonomian setempat. Keempat, cobalah semua wahana yang disediakan di festival ini. Dan terakhir, karena lokasi lembah yang berada di ketinggian, maka bawalah baju yang sesuai. Kondisi suhu di malam hari bisa lebih dingin sehingga memakai pakaian yang tebal seperti jaket atau sweater adalah pilihan yang tepat.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan keindahan budaya Lembah Baliem melalui Festival Budaya Lembah Baliem yang akan diadakan tahun ini ya. Sambil menikmati pertunjukkan budaya yang memukau dan mencoba makanan lezat, jangan lupa untuk membawa pulang suvenir sebagai kenang-kenangan. Dan untuk informasi lebih lanjut tentang acara-acara budaya seru lainnya, jangan lupa kunjungi website resmi Atourin. Ayo, mari kita jelajahi keindahan Indonesia melalui keberagaman budayanya!