Time to Read: 5 minutes
(Salsabilla Hisyana Zahra)
Kamu pasti sudah pernah dengar kan mengenai Museum Angkut yang menyimpan segudang koleksi mobil antik dari berbagai negara dan generasi? Untuk pecinta mobil klasik, museum tersebut merupakan surga dunia dalam hal memanjakan mata. Namun, letaknya memang cukup jauh dari Jakarta, yaitu di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Letaknya yang jauh tersebut juga seringkali menjadi pertimbangan tersendiri bagi penikmat mobil klasik yang berada di Jakarta, terutama untuk mereka yang cukup sibuk sehingga tidak dapat meluangkan waktu ke luar kota. Jangan khawatir, karena ternyata di Jakarta ada juga lho tempat yang serupa! Hauwke’s Auto Gallery merupakan tempat yang cocok untuk memanjakan para pecinta mobil di Jakarta. Tidak jauh dari area pemakaman Jeruk Purut, galeri ini terletak di Puri Mutiara VI No. 18/B, Cipete, Jakarta Selatan. Hauwke Auto Gallery ini didirikan oleh Hartawan Setdjodinigrat atau biasa dipanggil Hauwke yang merupakan seorang restorer dan salah satu pionir kolektor mobil tua di Indonesia. Beliau mulai mengumpulkan mobil klasik sejak tahun 1979 setelah menyelesaikan kuliahnya di Australia. Namun, galeri tersebut baru dibangun untuk umum pada tahun 2008. Awalnya, Hauwke memiliki sekitar 200 mobil klasik, namun karena kesulitan untuk merestorasi dan tempat yang terbatas maka beberapa di antaranya harus dijual dan kini tersisa sekitar 80an mobil klasik yang disimpan di galerinya tersebut.
Mobil klasik yang disimpan di galeri ini sangat beragam, mulai dari yang paling tua yaitu sejak tahun 1908 hingga yang paling muda produksi tahun 1970an, dan mayoritas merupakan koleksi dari brand mobil Amerika dan Eropa. Terdapat pula beberapa mobil era veteran yang masih dalam kondisi prima, seperti Lorraine-Dietrich lansiran 1908. Selain mobil era veteran, terdapat pula beberapa mobil pre-war (1920-1930an), serta post war (1940-1960an). Dan uniknya, disini juga terdapat mobil ex-RI atau mobil yang dulunya dipakai sebagai mobil kepresidenan Republik Indonesia, misalnya mobil limousine yang digunakan oleh Presiden Soekarno yaitu Chrysler Imperial 1959, Cadillac 1951, Zavod Imeni Likhacheva (ZIL) 111 1958, dan Chrysler Windsor 1947. Salah satu koleksi mobil yang paling jarang di galeri ini adalah dua mobil sport eksklusif bermerk BMW yaitu BMW 327 keluaran 1939 dan 328 Roadster lansiran 1938.
Sebagian besar mobil yang ada disini juga bukan merupakan mobil yang ‘beli jadi’ melainkan melalui proses restorasi oleh Hauwke. Mobil-mobil tersebut pada awalnya merupakan mobil yang sudah tidak layak jalan. Salah satu contohnya adalah mobil panci bermesin jaguar. Bahkan Hauwke Auto Gallery juga memiliki dua mobil balap Formula yang uniknya menggunakan mesin Toyota Twin-Cam & mesin Toyota Kijang. Hauwke juga mengaku lebih suka merancang sendiri model untuk mobil yang akan direstorasi, karena jika ia hanya terima beres ia tidak bisa dikatakan sebagai seorang restorer. Ia mengatakan bahwa membangun ulang mobil kuno dari kondisi bangkai atau tidak layak merupakan hobi yang punya tantangan tersendiri. Di situlah ia mempertegas bahwa sebenarnya hobi utamanya bukan hanya sebagai kolektor melainkan sebagai seorang restorer.
Bermula dari garasi satu lantai, tempat ini pun direnovasi dengan konsep American style dan retro untuk menyesuaikan mobil klasik yang dimiliki oleh Hauwke. Tidak hanya mobil klasik, ditambahkan pula aksesoris-aksesoris dan ornamen untuk lebih menekankan konsep yang ada seperti pompa bensin tua, parking meter, lampu neon klasik, kursi cantik, keramik lantai dan masih banyak lagi. Selain itu juga terdapat British Lounge untuk merasakan sensasi 30an dan juga American Lounge untuk merasakan sensasi American café pada tahun 50an. Galeri ini kini dikelola oleh anak dari Hauwke sendiri yaitu Laurent.
Untuk kamu yang ingin berkunjung ke galeri ini, perlu diperhatikan bahwa kata-kata ‘untuk umum’ disini bukan berarti dapat dikunjungi kapan saja. Galeri ini memang dapat dikunjungi oleh siapa saja dan juga tidak dikenakan biaya untuk kamu yang hanya ingin sekedar melihat-lihat. Namun, sebelumnya kamu tetap perlu mengatur pertemuan terlebih dahulu atau melakukan reservasi demi keamanan dan pelayanan bagi para tamunya. Karena, tempat ini juga seringkali disewa seharian untuk digunakan sebagai tempat shooting atau photoshoot. Pada websitenya sendiri juga dikatakan bahwa tempat ini lebih dikhususkan untuk klien yang ingin melakukan pemotretan pre-wedding, shooting televisi, pembuatan video, produksi film, dan lain-lain. Ruangan galeri yang dilengkapi dengan berbagai properti dan disulap menjadi suasana vintage dan retro ini memang sangat bagus untuk dijadikan pilihan pemotretan atau shooting.
Untuk photoshoot prewedding atau konsep foto lainnya, harga dipatok mulai dari 3 juta rupiah hingga 9 juta rupiah dengan beragam akses sehari penuh mulai dari pukul 07.00-21.00 WIB. Fasilitas yang beragam tersebut meliputi ruang ganti, kamar mandi, lighting, sound system, wifi gratis, serta ruangan indoor maupun outdoor. Di sini kamu juga tidak hanya dapat melihat mobil-mobil klasik, tetapi kamu juga dapat mencoba mengendarai beberapa koleksi loh, tentunya jika diizinkan oleh pemiliknya. Sebagian besar atau sekitar 75% dari mobil yang disimpan di sana masih dapat berfungsi dengan baik karena dilakukan perawatan secara berkala. Beberapa mobil bahkan masih mengikuti victory lap mengitari sirkuit di Sentul. Tidak hanya tempatnya yang disewakan, juga dapat menyewa mobil klasik yang ada di galeri ini untuk pertunjukkan dan sebagai wedding car. Menarik bukan?!