(Iqbal Maulana)
Kawasan Banten Lama merupakan salah satu kawasan bersejarah yang ada di Indonesia. Kawasan ini dulunya merupakan sebuah permukiman sekaligus wilayah berdirinya Kesultanan Banten. Kawasan yang berada di daerah Serang, Banten ini memiliki banyak sekali tinggalan-tinggalan arkeologis dari Kesultanan Banten, seperti Masjid Agung Banten, Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, Tiga Pangindelan, dan Danau Tasikardi. Tidak hanya itu, terdapat juga peninggalan arkeologis yang berasal dari bangsa Belanda, seperti Benteng Spellwijck. Tidak jauh dari benteng tersebut terdapat sebuah vihara bernama Vihara Avalokitesvara yang telah ada sejak masa Kesultanan Banten. Kekayaan tinggalan arkeologis di Kawasan Banten Lama ini menjadi daya tarik tersendiri untuk sektor pariwisata. Banyak sekali wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Banten Lama untuk melihat sisa-sisa kemegahan dari Kesultanan Banten Lama. Tidak hanya itu, kawasan ini juga padat dikunjungi oleh para peziarah yang berkunjung ke Masjid Agung Banten.
Tentunya untuk meningkatkan wisatawan yang berkunjung, pemerintah setempat yang bekerjasama dengan berbagai pihak mengadakan revitalisasi besar-besaran di Kawasan Banten Lama. Dulunya pada kawasan tempat beradanya Masjid Agung Banten, Keraton Surosowan, dan Museum Kepurbakalan Banten tersebut banyak sekali warung-warung yang membuat suasana menjadi kumuh. Seiring perkembangan waktu dan terlebih dengan adanya temuan arkeologis di bawah warung-warung tersebut, maka dilakukan relokasi para pedagang. Kini, mereka berada di pasar Banten Lama yang berada dekat Masjid Agung Banten. Tidak hanya relokasi pedagang, pada kawasan ini juga dibangun fasilitas-fasilitas yang membuat kawasan ini menjadi semakin bersih dan nyaman untuk dikunjungi, seperti pemasangan paving block.
Perubahan Kawasan Banten Lama ini begitu terasa, dulunya masih banyak pedagang yang memenuhi objek bersejarah namun kini telah dipindahkan pada kawasan khusus berdagang. Dulunya kumuh dan berdebu, kini terlihat lebih bersih dan nyaman. Wajah baru kawasan ini semakin membuat kawasan ini lebih ramai dikunjungi oleh para wisatawan dan peziarah. Selain karena kenyamanannya, keindahan dari kawasan ini juga menjadi daya tarik tersendiri, terlebih ketika sore hari. Biasanya setiap hari Jumat hingga Minggu banyak sekali wisatawan yang berkunjung ke Keraton Surosowan baik hanya sekadar jalan santai ataupun berbincang-bincang dengan kerabat di depan keraton. Ada juga para peziarah yang ramai mengunjungi Masjid Agung Banten, bahkan ketika malam jumat tiba banyak sekali peziarah yang datang bahkan hingga malam hari.
Kalau kamu tertarik untuk mengunjungi Kawasan Banten Lama untuk menikmati keindahan dan kemegahan sisa-sisa Kesultanan Banten ini, kamu dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun transportasi umum. Kalau kamu warga Jabodetabek dan ingin berkunjung ke kawasan ini menggunakan transportasi umum maka kamu dapat menjangkaunya hanya dengan menggunakan kereta loh. Kamu cukup menaiki KRL Commuter Line dengan tujuan akhir Stasiun Rangkasbitung. Setelah itu, kamu akan transit dan menaiki KA Lokal dengan tujuan ke Stasiun Karangantu. Setelah tiba di stasiun, kamu dapat menggunakan ojek setempat maupun angkot untuk menuju Masjid Agung Banten dan Keraton Surosowan. Pastikan kamu menikmati senja di kawasan ini ya karena pemandangannya begitu cantik loh.
Tentunya kegiatan revitalisasi besar-besaran tersebut dilakukan untuk menciptakan kebersihan dan kenyamanan bagi para wisatawan dan peziarah. Maka dari itu, kalau kamu berkunjung ke sana mohon untuk dijaga kebersihannya ya, jangan membuang sampah sembarang dan tidak boleh juga merusak atapun melakukan vandalisme terhadap bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kawasan Banten Lama. Mari kita jaga warisan budaya kita ini agar dapat terus lestari dan dinikmati oleh generasi-generasi berikutnya. Kalau kamu mau tau rekomendasi wisata menarik lainnya, kamu dapat mengunjungi website dan Instagram Atourin ya.