(Iqbal Maulana)
Indonesia merupakan sebuah negara multikulturalisme yang memiliki beragam budaya. Maka tidak mengherankan bila beberapa daerah di Indonesia menawarkan sebuah wisata multikulturalisme sesuai dengan kharakteristik budaya setempat. Wisata multikulturalisme menawarkan keberagaman budaya sebagai atraksi wisata untuk para pengunjung. Salah satu daerah di Indonesia yang menawarkan wisata multikulturalisme adalah Semarang yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
Pada masa lalu, Semarang dikenal sebagai sebuah kota pelabuhan. Letak Semarang sendiri berada di pesisir pantai Jawa. Aktivitas perdagangan maritim membawa banyak pedagang maupun pendatang dari luar untuk datang ke Semarang. Mereka membawa budayanya masing-masing dan hingga kini kebudayaan mereka masih dapat terlihat di beberapa tempat di Semarang. Tempat-tempat tersebut wajib banget kamu kunjungi kalau jalan-jalan ke Semarang nih. Berikut beberapa tempat di Semarang yang wajib kamu datangi kalau ingin merasakan wisata multikulturalisme.
Kelenteng Sam Poo Kong
Kelenteng Sam Poo Kong merupakan sebuah bangunan ibadah yang terletak di Jalan Simongan Raya nomor 129 Bongsari, Semarang. Namun, bangunan ini tidak hanya difungsikan sebagai bangunan ibadah saja, melainkan juga dijadikan sebagai sebuah tempat wisata loh. Kalau Sobat Atourin berkunjung ke sini, kamu bisa merasakan kentalnya kebudayaan Cina yang melekat di kelenteng tersebut. Pada Kelenteng Sam Poo Kong pengunjung bisa melihat indahnya arsitektur Cina pada bangunan kelenteng serta megahnya patung Laksamana Cheng Ho. Pengunjung bisa juga menyewa baju khas Tionghoa loh untuk mengabadikan momen di kelenteng tersebut. Salah satu keunikan dari kelenteng ini adalah keberadaan kelenteng ini sudah cukup lama sekali dan menjadi bukti kedatangan dari Laksamana Cheng Ho di Indonesia. Laksmana Cheng Ho adalah seorang penjelajah dan juga pelaut ulung dari Dinasmi Ming. Kelenteng ini dibuka untuk kegiatan wisata dari pagi hingga malam loh, pukul 09.00-21.00 WIB. Ketika berkunjung, pengunjung hanya perlu membayar tiket seharga Rp35.000,00 untuk pengunjung dewasa dan Rp20.000,00 untuk anak-anak.
Kampung Semawis
Masih merasakan suasana dari kebudayaan Cina di Semarang, kamu bisa berkunjung nih ke Kampung Semawis. Sesuai dengan namanya ‘Semawis’ atau Semarang untuk Pariwisata, maka memang tempat ini dijadikan sebagai obyek wisata. Apalagi kalau kamu pecinta wisata kuliner, maka kamu wajib banget berkunjung ke Kampung Semawis. Lokasi Kampung Semawis ini terletak di Kawasan Pecinan Semarang, tepatnya di Jalan Gang Warung nomor 50. Namun, kamu tidak dapat berkunjung ke tempat ini setiap hari ya, karena Kampung Semawis hanya digelar setiap akhir pekan saja dari hari Jumat hingga Minggu pukul 18.00 – 23.00 WIB.
Sebenarnya dulu Kampung Semawis ini hanya dibuka pada saat merayakan hari raya Imlek saja, namun karena ramainya pengunjung akhirnya dibuka pada tiap akhir pekan. Sekarang pun Kampung Semawis masih sangat ramai hingga kamu wajib banget sabar dan antri ketika memesan makanan. Selama kamu berada di Kampung Semawis ini kamu bakalan mencium banyak sekali aroma makanan. Siap-siap kosongin perut dulu ya karena pasti kamu bakalan tergoda untuk membeli banyak makanan.
Makanan-makanan yang dijual di Kampung Semawis ini cukup beragam dari makanan ringan, makanan berat, dan aneka minuman. Makanan ringan yang dapat kamu jumpai di sini seperti telur gulung, cumi bakar, pisang plenet, lumpia, kue serabi, dan aneka kue lainnya. Kalau kamu tidak kenyang hanya memakan makanan ringan saja, kamu juga bisa mencicipi makanan beratnya, seperti nasi goreng babat, babat gongso, nasi ayam, bubur, nasi pindang, soto sapi, sate sapi Pak Kempleng, dan bakmie Jawa. Makanan beratnya tentu tidak hanya makanan Indonesia saja ya. Banyak juga kios-kios yang menjual hidangan oriental khas Pecinan. Kamu juga bisa menikmati aneka seafood yang dijual di sini, seperti ikan, udang, dan kerang. Kalau kamu haus tentu saja jangan khawatir karena minuman yang dijual di sini pun beragam dari es puter, es congklik, hingga ke minuman yang hangat seperti wedang ronde. Namun, bagi kamu yang muslim harus lebih hati-hati ya dalam memilih makanan di Kampung Semawis ini karena beberapa gerai menjual makanan-makanan dari daging babi seperti sate babi Singapore. Memang beragam sekali makanan dan minuman yang dijual di Kampung Semawis. Kampung Semawis cocok banget nih dikunjungi di malam hari setelah kamu lelah berkeliling Semarang seharian.
Lawang Sewu
Kalau sebelumnya kita telah menjelajah wisata dengan kebudayaan Cina di Semarang, sekarang kita berkunjung ke wisata dengan budaya kolonial yang ada di Semarang. Salah satu tempat wisata dengan budaya kolonial yang ada di Semarang adalah Lawang Sewu. Gedung ini dinamakan demikian karena konon daun pintunya jumlahnya begitu banyak. Tempat ini sudah tidak asing bagi kamu karena memang tempat ini sudah terkenal bahkan bisa dibilang menjadi ikon dari Semarang. Tentu saja ketika berkunjung ke Lawang Sewu, wisata yang ditawarkan adalah wisata sejarah. Kamu bisa mengetahui mengenai sejarah perkereta apian dengan berkunjung ke Lawang Sewu ini karena memang latar belakang dari bangunan ini yang dulunya merupakan kantor perusahaan kereta api Belanda. Selain wisata sejarah tersebut, kamu juga bisa mengabadikan momen dengan berfoto maupun membuat video dokumentasi wisata di gedung ini karena memang arsitektur dari gedung ini yang bergaya kolonial. Bahkan kamu juga bisa foto pernikahan bareng pasanganmu di Lawang Sewu. Kamu juga bisa menyewa gedung ini kalau mau mengadakan suatu acara loh.
Namun, kalau sekadar jalan-jalan saja kamu bisa mengunjungi Lawang Sewu kapan pun karena gedung ini dibuka setiap hari dari pukul 07.00 – 21.00 WIB. Gedung ini lokasinya pun cukup strategis karena berada di tengah-tengah Kota Semarang, tepatnya di Jalan Pemuda, Sekayu, Semarang Tengah. Kalau kamu datang ke Semarang menggunakan kereta api, kamu bisa turun di Stasiun Poncol ataupun Stasiun Tawang lalu transit menggunakan BRT koridor IV arah Cangkring, tapi kamu nanti turunnya di Gedung Balaikota Semarang dan berjalan ke arah selatan dari Balaikota tersebut. Harga tiket masuknya pun terbilang murah, untuk pengunjung dewasa hanya dikenakan biaya tiket masuk Rp10.000,00 dan adapun untuk anak-anak di bawah 12 tahun dan pelajar hanya dikenakan biaya tiket masuknya Rp5.000,00. Namun, kalau pada saat berkunjung di Lawang Sewu kamu ingin masuk ke lorong bawah tanahnya, kamu akan dikenakan biaya tambahan ya untuk meyewa tour guide di Lawang Sewu.
Kota Lama Semarang
Kalau kamu tidak puas menikmati wisata budaya kolonial hanya dengan mengunjung Lawang Sewu, maka kamu wajib langsung berangkat ke Kota Lama Semarang. Kawasan Kota Lama Semarang ini terletak di Jalan Letjen Suprapto, Tanjung Mas, Kota Semarang. Pada Kawasan Kota Lama Semarang ini masih banyak sekali berdiri gedung-gedung dengan gaya arsitektur kolonial, seperti Gereja Blenduk, Gedung Jiwasraya, Kantor Pos Besar Semarang, dan gedung-gedung lainnya. Kamu bisa menikmati kemegahan gedung-gedung tersebut dengan berjalan kaki ataupun dengan menaiki sepeda ontel. Kalau kamu tertarik wisata sejarah di Kota Lama Semarang dengan menaiki sepeda ontel, kamu bisa menyewanya di Tourism Information yang berada di Gedung Popo. Tentunya selama berkeliling di Kawasan Kota Lama Semarang ini jangan lupa untuk berfoto karena sayang banget kalau kamu tidak mengabadikan momen dengan latar belakang gedung-gedung khas kolonial tersebut.
Selama di Kota Lama Semarang, tentu saja kamu tidak hanya berkeliling melihat-lihat gedung tersebut. Kamu juga bisa mengunjungi beberapa museum dan galeri yang ada di kawasan tersebut, seperti Museum 3D Trick Art yang dibuka pukul 10.00 – 22.00 WIB dengan harga tiket Rp40.000,00 dan Semarang Contemporary Art Gallery yang hanya dikenakan biaya tiket Rp10.000,00. Kalau kamu lelah berkeliling di kawasan tersebut kamu bisa datang ke coffe shop maupun restoran yang ada di kawasan itu untuk mengisi tenaga kamu. Selain itu, kamu juga bisa bersantai-santai di Taman Srigunting sembari menikmati gedung-gedung dari masa kolonial tersebut. Apabila kamu telah selesai jalan-jalan di Kawasan Kota Lama Semarang, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh ya. Kamu bisa membeli oleh-oleh berupa barang-barang antik dengan mengunjungi Pasar Klitikan yang lokasinya tidak jauh dari Kawasan Kota Lama Semarang.
‘
Kampung Pekojan Semarang
Wisata multikulturalisme di Semarang tidak lengkap rasanya kalau tidak berkunjung ke Kampung Pekojan Semarang. Kampung ini sebenarnya merupakan kampungnya orang-orang Arab yang ada di Semarang. Salah satu objek wisata yang dapat kamu kunjungi di Kampung Pekojan Semarang ini adalah Masjid Jami Pekojan Semarang. Ketika kamu berkunjung ke masjid itu, kamu bisa merasakan kekentalan budaya Islam dari gaya arsitektur masjidnya. Tentu saja wisata yang ada di masjid tersebut adalah wisata religi. Selain melihat-lihat arsitektur masjid, biasanya pengunjung juga akan melakukan ziarah ke makam Syarifah Fatimah binti Husain Al-Aidrus yang diyakini masih keturunan dari Nabi Muhammad SAW. Kalau kamu masih berada di Kawasan Kampung Pekojan Semarang tersebut, kamu juga bisa berkunjung ke Pasar Johar yang berada tidak jauh dari kampung tersebut.
Bagaimana Sobat Atourin, menarik bukan? Hanya dengan mengunjungi Kota Semarang saja kamu bisa menikmati beragam budaya yang ada di sana dari budaya Cina, kolonial, hingga Islam. Jenis wisatanya juga beragam dari wisata sejarah, religi, dan kuliner. Makannya sayang banget kalau kamu belum pernah berkunjung ke Semarang. Mau merencanakan perjalanan wisata ke Semarang? Kamu bisa merencanakan perjalananmu bersama Atourin.